Connect with us

EKONOMI

Bali Dibanjiri Kendaraan Listrik Tahun 2020

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Didukung komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster untuk memamfatkan energi bersih dan ramah lingkungan, ibarat gayung bersambut pada tren moda kendaraan transportasi. Tren aepeda listrik (Selis) dan motor listrik (Molis) akan menjadi pilihan tepat karena dari sisi harga unit serta penggunaan listrik dinilai jauh lebih murah dibandingkan kendaraan yang masih mengkomsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak). Kendaraan bermotor listrik (KBL) ini juga diprediksi membanjiri Bali tahun 2020, khususnya akan banyak digunakan kaum ibu-ibu bahkan kalangan pelajar.

Bn-10/9/2019

Tren KBL ini bahkan menurut salah satu pengusaha otomotif di Bali, I Made Sudiana akan membuka peluang terbangunnya distributor Selis dan Molis di Bali. Terlebih sudah ada pabrikan asal Cina dimana perakitannya sudah dilakukan di Surabaya dan siap mensuplai ke berbagai kota besar termasuk Bali dan Lombok. Menariknya, selain harga yang terbilang terjangkau dibanding produk serupa yang telah banyak beredar di masyarakat kini produk asal tirai bambu ini juga menawarkan banyak varian dengan tampilan sederhana dan modis.

Baca juga : Pemerintah Panik, Industri Dituding Jadi Momok Timbulan Sampah Plastik

“Sekarang sudah ada banyak Selis dan Molis. Dengan listrik seharga Rp 1.800 Selis bisa menempuh jarak sejauh 40 kilometer, sementara Molis sekitar Rp 2.500 untuk 70 kilometer sesuai kapasitar baterai. Perbandingan dengan kendaraan yang masih menggunakan bensin sangat jauh, Kalau daya 1 liter itu kan Rp6-9 ribu daya tempuhnya 11-15, ya berarti perbandingannya jauh,” ungkap Made Sudiana, Kamis (7/11/2019).

1Th/Ik-5/9/2019

Ditambahkan, efisiensi menggunakan kendaraan listrik tidak saja dari segi bahan bakar namu juga dari sisi perawatan karena tidak memerlukan oli dan service berkala. Hanya saja kendaraan ini tidak bisa melaju sekencang sepeda motor, namun justru menjadi keunggulan untuk digunakan sesuai keperluan sehari-hari. Mantan wakil bupati Badung ini bahkan mengatakan dengan memiliki kecepatan maksimal sekitar 60 km/jam justru kendaraan ini lebih aman digunakan. Terlebih bagi siswa SMP yang belum boleh memiliki SIM, sehingga kendaraan listrik jenis Selis bisa menjadi pilihan alternatif yang aman dan nyaman untuk digunakan di jalan raya.

Baca juga : Bali Berpotensi Garap Pasar Jepang

Advertisement

“Anak muda banyak naik motor padahal tidak punya SIM, ini kan sepeda dan kecepatannya dibatasi maksimum 40 km/jam. Kalau motornya sampain 70 km/jam. Ini bisa menjadi tren untuk siswa-siswi kedepan. Karena sepeda listrik atau motor listrik ramah lingkungan karena tidak ada polusi. Kalau pakai listrik biayanya cuma Rp 2.500 ribu dibandingkan Rp 50.000 bagi kendaraan yang pakai bensin. Karena ngecasnya sekitar 70 watt , KWH 450 bisa makanya praktis dan cuma ngecas 4 jam,” jelasnya.

6Bn#Ik-18/10/2019

Pria yang mengaku tertarik untuk menggeluti bisnis otomotif ini juga mengatakan selain dukungan dari pemerintah agar menggunakan energi baru dan terbarukan, adanya peraturan direksi PT PLN (persero) terkait pedomanan penyiapan insfrastruktur pengisian listrik untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Termasuk didalamnya yang mengatur mengenai lzin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL) yakni bentuk izin usaha yang diberikan kepada badan usaha, yang meliputi badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan usaha swasta, dan koperasi untuk melakuan usaha jasa penunjang tenaga listrik.

Baca juga : Gubernur Koster Target Tahun 2022 Kuasai 51 Persen Saham Bank BPD Bali

Made Sudiana bahkan mengaku, karena tertarik dengan bisnis ini ia bahkan sengaja berwisata ke Cina untuk mengunjungi salah satu pabrik Selis dan Molis bermerek SanRace. Memastikan produk ini memiliki pelayanan purna jual melalui main dealer ia juga mengunjungi perakitan SunRace di Surabaya. Dikatakannya secara nasional permintaan saat ini cukup tinggi bahkan ia dipercaya untuk menjadi distributor untuk kawasan Bali dan Lombok. Secara rinci juga dijelaskan harga Selis ditawarkan mulai dari harga Rp4 juta-an, sementara untuk Molis harganya tidak mencapai Rp 16 juta. “Sebenarnya produk ini memiliki pasar yang luas dari anak-anak, ibu-ibu hingga orang tua. Model desainnya cukup menarik dan kreatif yang terbagi dalam tujuh tipe,” jelasnya. eja/ama

Advertisement