Connect with us

POLITIK

10 Tahun Dipasupati di Godong Suci, Bendera PDI Perjuangan Pertama Kali Dikibarkan Sambut Tiga Caleg Satu Jalur

Published

on

[socialpoll id=”2522805″]


Badung, JARRAKPOS.com – Ratusan Krama Banjar Mumbul dan pengempon Pura Biluk, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung beserta jajaran dan simpatisan PDI-P tumpah ruah menyambut kehadiran paket Caleg “Satu Jalur” di Banjar Mumbul, Kuta Selatan, Badung, Sabtu (17/11/2018). Uniknya kehadiran ketiga caleg itu, yakni Caleg DPR RI Dapil Bali nomer urut 9 dari PDI-P I Wayan Sudirta, SH bersama Caleg DPRD Bali Dapil Badung nomor urut 1 I Ketut Tama Tenaya, SS. MSi serta I Wayan Luwir Wiana, S.Sos selaku Caleg DPRD Kabupaten Badung Dapil Kuta Selatan nomor urut 4 diiringi tabuh baleganjur langsung didaulat menandatangani Bendera PDI Perjuangan yang Pasupati sejak 10 tahun lalu tersimpan di Gedong Suci Pura Biluk sebelum dikibarkan.

Setelah dibubuhi tandatangan ketika caleg bersama tokoh partai dan masyarakat setepat, aura magis dan penuh kesakralan langsung menyelimuti pengibaran Bendera Banteng Moncong Putih membakar semangat simpatisan PDI-P untuk mendukung dan mengawal para calon terbaiknya duduk di legislatif. Suasana bersemangat dan penuh nuansa spiritual ini pun membuat sejumlah warga dan pengempon pura kerauhan (kesurupan) sebelum prosesi penggerekan bendera ke atas puncak tiang bambu setinggi kurang lebih 9 meter.

Ket foto : Calon Anggota DPR RI Dapil Bali nomor urut 9 dari PDI Perjuangan I Wayan Sudirta, SH., bersama I Ketut Tama Tenaya, SS. MSi dan I Wayan Luwir Wiana, S.Sos saat bergilir membubuhkan tandatangan di Bendera PDI Perjuangan yang telah dipasupati tahun 1998 sebelum dikibarkan, Sabtu (17/11/2018) malam.

Pada kesempatan tersebut juga hadir Tokoh Masyarakat Banjar Mumbul Ir. I Nyoman Glebet, beserta Ketua Anak Ranting Banjar Mumbul, I wayan wara bersama jajaran, Ketua Anak Ranting Biluk Made laba dan jajaran serta Made Sudarsa alias Dator tokoh lumutan PDIP yang mewakili Fungsionaris DPC PDI-P Kabupaten Badung. Diungkapkan Ketua Penyambutan I Nyoman Kertiasa mengatakan, kehadiran ketiga calon wakil rakyat ini sebagai bentuk apresiasi karena dinilai telah bekerja nyata dan berjuang untuk kesejahteraan masyarakat Bali, khususnya di Kuta Selatan.

Dijelaskan Bendera PDI-P dipasupati itu, baru pertama kali ini kembali dikibarkan sejak tahun 1998 dan selama 10 tahun tersimpan rapi di Gedong Suci Pura Biluk untuk menunggu bukti kader PDI-P mampu berbuat dan mengabdi di masyarakat. “Satu dekade bendera ini di gedong suci, kali ini baru bisa dikibarkan kembali setelah wakil rakyat dari PDI Perjuangan mampu membawa perubahan di masyarakat. Jalan kami di paving, pura diperbaiki dan usaha masyarakat dibantu. Ketiga tokoh ini kami akan dukung sekala dan niskala, nanti kalau mereka kembali membawa bukti baru bendera akan kami kibarkan kembali dan kalau tidak kami akan tetap simpan di Gedong Suci Pura Biluk yang ada di salah satu rumah pengempon,” jelas Ketua Pengempon Pura Biluk ini.

Advertisement

Baca juga : Made Urip Ambil Alih Kendali Pemenangan Jokowi di Bali

Sementara itu, Dator selaku Fungsionaris DPC PDI-P Kabupaten Badung mengungkapkan, Banjar Mumbul punya sejarah panjang dalam politik. Mumbul layak diberikan penghargaan untuk menjaga marwah ideoligi politik Bung Karno dengan ajaran Marhaennya. Kehadiran tokoh-tokoh PDI-P Mumbul bersama Nyoman Glebet dibuktikan dengan kuatnya dukungan di dua anak ranting di Banjar Mumbul. Pada kesempatan tersebut, ia juga mengajak simpatisan dan masyarakat secara umum mengawal kembali ketiga Caleg PDI-P baik di tingkat kabupaten, provinsi dan pusat.

Dijelaskannya majunya kembali Wayan Luwir Wiana ke DPRD Badung untuk menargetkan perolehan 4 kursi yang sebelunnya ada 3 kursi di Dapil Kuta Selatan. Sementara majunya Ketut Tama Tenaya kembali di tingkat provinsi untuk berebut 4 kursi yang sebelumnya hanya 2 kursi. Sementara itu, salah satu Caleg Newcomer DPR RI Wayan Sudirta dinilai sangat pantas melenggang ke Senayan agar PDI-P bisa lebih maksimal berbuat bagi kepentingan masyarakat Bali. “Bagaimana sekarang ranting dan anak ranting bersama tokoh berjuang maksimal. Banteng-banteng Mumbul mari bersatu dan meningkatkan konsolidasi hingga bulan April 2019. Apalagi melihat dinamika politik tensinya cukup tinggi, agar tidak memunculkan permasalahan, dengan bekerja santun namun hasilnya maksimal. Karena itu, hati dan rasa dipakai mendukung, agar tidak terjadi perpecahan,” paparnya.

Saat itu, selaku Tokoh Masyarakat Mumbul Nyoman Glebet juga didaulat untuk meyerahkan bendera kebesaran PDIP kepada Ketua Anak Ranting Banjar Mumbul, I Wayan Wara dan Ketua Anak Ranting Biluk Made laba. Glebet berpesan agar kader, simpatisan dan jajaran pengurus partai semakin solid untuk mengantarkan calon satu jalur untuk duduk mewakili mereka di legislatif. Bendera yang diserahkan sebagai tanda perjuangan mengawal petugas partai sebagai wakil rakyat sudah dimulai. Simakrama dan soaialisasi Pemilu 17 April 2019 oleh ketiga caleg ini juga dihadiri pemuda dan pemudi Banjar Mumbul dan Biluk yang kini sudah tercatat sebagai pemilih baru di Pilpres dan Pileg 2019.

Advertisement

Acara berlangsung sangat meriah dengan hiburan tari joged yang merupakan persembahan salah satu warga Mumbul untuk membayar kaul karena telah berjanji bila wakil rakyat dari PDI-P yang mereka dukung 5 tahun lalu mampu memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan yang telah dirasakan masyarakat Mumbul yakni infrastruktur jalan dan renovasi dua pura yakni Pura Biluk dan Pura Ratu Ayu Mumbul sehingga diharapkan kedepan ketiga caleg ini bisa duduk di legislatif dan salah satunya bisa mengawal pembanginan SMA baru di Kuta Selatan yang direncanakan ada di kawasan Mumbul. eja/ama