Connect with us

EKONOMI

Zaman Revitalisasi, Pasar Rakyat di Bangli Masih Tambal Sulam

Published

on

[socialpoll id=”2542672″]


Bangli, JARRAKPOS.com – Revitalisasi pasar di Indonesia gencar dilakukan pemerintah daerah akhir-akhir ini, namun khusus di Kabupaten Bangli program ini belum bisa dilakukan. Di Kabupaten yang terkenal dengan kerajinan bambu ini, pembenahan pasar baru sebatas perbaikan (tambal-sulam, red). Kendati demikian Caleg DPRD Kabupaten Bangli Dr. Drh. Komang Suarsana, MMA., tetap mengapresiasi apa yang telah dilakukan pemerintah dan berharap kedepan upaya merevitalisasi pasar tradisional benar-benar bisa dilakukan secara penuh.

.

Pria yang akrab disapa Komang Kos Suarsana ini menjelaskan, pembenahan demi pembenahan telah nampak dilakukan Pemkab Bangli terhadap beberapa pasar rakyat. Upaya ini memang patut diapresiasi namun kedepan Pemkab Bangli tetap diharapkan melakukan revitalisasi dengan lebih maksimal agar keberadaan pasar-pasar rakyat mampu memberi kontribusi bagi daya saing serta kesejahteraan pedagang dan masyarakat setempat.

Baca juga : Hebat! Sipadu Hanya Ada di Bali, Kini Berkembang ke Seluruh Indonesia

Caleg dari Partai Golkar itu mencontohkan, keberadaan Pasar Kidul dan pasar/ruko yang dibangun terpadu di Terminal Lokacrana Bangli. “Masyarakat harus mengapresiasi apa yang sudah dilakukan pemerintah atas pasar-pasar itu. Tapi, revitalisasi ke depan harus dimaksimalkan dan terintegrasi. Jangan tambal sulam,” ujar wartawan senior itu.

Advertisement

.

Seringnya terjadi kebakaran di Pasar Kidul misalnya, menurut Komang Kos Suarsana adalah akibat belum terintegrasinya dengan baik sistem dalam pembangunan fisik dan fungsi-fungsi ruang serta penataan sumber daya di pasar tersebut. Untuk Pasar Kidul yang memiliki keterikatan sejarah sosiologis dengan keberadaan Pura Kehen Bangli, ia berharap ada prioritas pemberdayaan bagi pedagang lokal.

Baca juga : Lagi-lagi Gunung Agung Erupsi, Tapi Tak Lagi Pengaruhi Kunjungan Wisman

Diperlukan keterlibatan desa adat terdekat dalam penataan lingkungan dan penyediaan sumber daya (pecalang, tukang parkir, kebersihan, pemungut retribusi dan pengelola) Pasar Kidul agar lebih cepat dan sigap mengantisipasi segala hal yang tak diinginkan. Menurutnya revitalisasi pasar rakyat harus menjadi komitmen untuk meningkatkan daya saing pasar rakyat, meningkatkan kesejahteraan para pedagang melalui peningkatan omzet, mendukung kelancaran logistik dan distribusi bahan kebutuhan masyarakat serta mendorong terjadinya penguatan pasar dalam negeri di era persaingan global yang kian terbuka lebar.

.

Mantan Ketua DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bangli ini menegaskan diperkukan mekanisme pembiayaan revitalisasi atau pembangunan pasar rakyat melalui beberapa jalur pendanaan yang bersumber dari APBN dan APBN-P Kementerian Perdagangan RI agar meringankan beban Pemkab dalam melakukan revitalisasi. “Dengan model pembiayaan seperti itu, Pasar Kidul dan pasar yang lain selain dari segi fisik juga harus dari sisi ekonomi, sosial budaya dan manajemen,” tegas Suarsana seraya menyarankan Pemkab Bangli yang tengah membangun dan merevitalisasi pasar-pasar rakyatnya untuk merujuk pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 8152:2015 yang telah ditetapkan untuk Pasar Rakyat.

Baca juga : Era Tranformasi Pegadaian Target Laba Berlipat di Tahun 2023

Melalui terobosan-terobosan baru kedepan manfaat revitalisasi akan langsung bisa dirasakan oleh masyarakat terutama guna mendukung basis ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat di sekitar pasar. Caleg DPRD Bangli Dapil Bangli dari Partai Golkar nomor urut 4 berkomitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat setempat terkait keberadaan pasar di pusat kota Bangli. “Saya juga bertekad menjadi mitra konstruktif Pemkab Bangli dalam mewujudkan program revitalisasi pasar dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tandas caleg asal Br.Blungbang, Kelurahan Kawan, Bangli itu. eja/ama

Advertisement