Connect with us

POLITIK

Wakil Rakyat “Sejuta Traktor” Kembali Maraton Tanamkan 4 Pilar Kebangsaan Krama Tiga Banjar di Tabanan

Published

on


Tabanan, JARRAKPOS.com – Anggota MPR RI yang juga Anggota Komisi IV DPR RI, Drs. I Made Urip, M.Si kembali turun ke tengah masyarakat dari tiga banjar di Kabupaten Tabanan. Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode itu, kali ini maraton menanamkan pemahaman 4 Pilar Kebangsaan yang diawali di Banjar bengkel Kawan, Sabtu (14/9/2019). Kedatangan Anggota DPR RI yang terpilih lima periode itu langsung disambut sangat semarak oleh prajuru beserta ratusan krama dan para ibu PKK dan anggota STT banjar setempat. Pada kesempatan itu, anggota dewan uang dijuluki para petani dan krama subak sebagai wakil rakyat “sejuta traktor” itu menegaskan tujuan sosialisasi tersebut untuk memberikan pemahaman kesadaran kebangsaan dan kerukunan hidup beragama serta menumbuhkan toleransi antara masyarakat.

Bn-14/9/2019

“Untuk itu, kita berikan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, agar memahami maknanya dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI harga mati,” bebernya seraya ditambahkan Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini, mengakui sosialisasi ini sangat berguna bagi masyarakat. “Hal ini perlu dipahami karena belakangan ini banyak gangguang keutuhan NKRI. Karena itu perlu pemahaman masyarakat sampai pelosok desa,” imbuhnya. Karena itu masyarakat harus ikut menyadari sosialisasi yang digencarkan oleh Made Urip ini sangat penting bagi kehidupan masyarakat. “Sosialisasi ini juga untuk memotivasi masyarakat dan generasi muda di setiap banjar. Kita harap nanti bisa paham untuk menjadikan krama banjar atau pun krama desanya menjadi lebih maju kehidupan dan rasa toleransinya. Kita akan terus gencarkan untuk mendukung dan mewujudkan pemahaman 4 Pilar Kebangsaan melalui sosialisasi seperti ini,” terangnya.

Baca juga : Made Urip Gemakan 4 Pilar Kebangsaan di Wangaya Gede, Tanamkan Nilai-nilai Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Selain itu, Made Urip juga menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Banjar Sudimara Kelod yang juga disambut ratusan krama banjar dan prajuru serta sejumlah tokoh masyarakat setempat. Selanjutnya, Made Urip menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Banjar Sudimara Kaja yang dihadiri krama desa dan PKK serta ratusan anggota STT. Saat memberikan sosialisasi, Made Urip menyebutkan pemahaman 4 Pilar Kebangsaan sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, selaku Bangar MPR RI Made Urip menegaskan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini sebagai salah satu tugas yang harus dijalankan ke seluruh Indonesia hingga keluar negeri. Terkait 4 Pilar Kebangsaan ini juga sebagai komitmen MPR RI untuk mengangkat pemahaman kehidupan berbangsa dan bernegara ke seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda. karena negara terus mendapat goncangan, baik dari luar maupun dalam yang harus dijaga dari Sabang sampai Merauke.

1bl/Ik-11/9/2019

“Selain itu sosialisasi ini harus terus digulirkan dari pemerintah pusat terutama di pedesaan yang menjadi prioritas pertumbuhan ekonomi masyarakat. Seperti dengan dana desa sebagai komitmen Presiden Jokowi untuk membangun negara dari desa dan dari pinggiran untuk mengantisapasi arus urbanisasi,” jelasnya. Dikatakan, 4 Pilar kebangsaan ini juga sebagai komitmen yang harus dijaga dan dilestarikan serta diaplikasikan di tengah masyarakat. Seperti Pancasila yang menjadi ideologi bangsa dan sebagai penuntun arah pemimpinnya. Karena itu Pancasila tidak hanya dihapalkan, tapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Jadi Pancasila yang digali Bung Karno 1 Juni dan ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh Presiden Jokowi harus diimplementasikan masyarakat agar selalu mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Nilai inilah yang semakin tergerus, sehingga perlu disosialisasikan dan dihidupkan kembali. Misalnya nilai kegotongroyongan yang perlu dibangkitkan lagi yang semakin memudar,” tandasnya.

Baca juga : Jelang Akhir Masa Jabatan Made Urip Maraton “Gemakan” 4 Pilar Kebangsaan, Dihadiri Ratusan Generasi Milenial dari 10 Banjar

Advertisement

Jadi dibeberkan, bagaimana caranya menjaga keutuhan NKRI, salah satunya dengan pembangunan infrastruktur darat, laut dan udara agar terhubung menjadi satu. Makanya pembangunan harus merata lewat perbaikan infrastruktur, karena sebagai pemersatu bangsa. “Dulu didaerah perbatasan jalannya hancur lebur bahkan patok-patok negara bergeser dan hilang. Karena itu Presiden Jokowi terus melakukan pembangunan infrastruktur. Jadi pembangunan yang dilaksanakan tidak boleh hanya di Jawa saja, sodara kita di Papuan sekian tahun tidak pernah diperhatikan,” jelasnya sekaligus menutup sosialisasi dengan menyerahkan sejumlah dana tali kasih. tim/ama