Connect with us

NEWS

Temukan Inovasi di Era Digital, “Intan Astra Bali” Sulap Desa Tak Hanya Jadi Objek Pariwisata

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Astra menginisiasi program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards yang tahun ini memasuki tahun kesebelas dan telah mengapresiasi 397 anak muda. Terdiri dari 70 penerima tingkat nasional dan 327 penerima tingkat provinsi di lima bidang, yakni Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi. Adapun semangat yang diusung dalam pemberian ini sejak awal, adalah Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 sebagai penyambutan munculnya intan-intan bangsa.

1bl#ik-8/11/2020

Pada Sabtu (31/10/2020), Astra mengumumkan nama peraih apresiasi SATU Indonesia Awards ke-11. Berbeda dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, mulai penjurian hingga penganugerahan tahun ini dilakukan secara daring atau dalam jaringan, merujuk kepada protokol kesehatan Covid-19. SATU Indonesia Awards 2020 digelar secara daring mulai penjurian hingga pemberian apresiasi [screen shot YouTube SATU Indonesia Awards 2020]. SATU Indonesia Awards 2020 digelar secara daring mulai penjurian hingga pemberian apresiasi [screen shot YouTube SATU Indonesia Awards 2020].

Insert foto: Koordinator Wilayah (Korwil) Astra Bali, Ida Bagus Astawa saat Bincang Santai dengan Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards (SIA 2020).

“Kita berharap makin banyak lagi intan Bali yang tumbuh dalam SATU Indonesia Award untuk menyemarakan Indonesia Emas. Kita berharap semakin bertumbuh intan-intan lain di Bali yang dapat memancarkan cahaya positif generasi muda untuk menjadi inspirasi bagi masyarakat luas dan bergerak bersama menerangkan masa depan Indonesia,” ungkap Koordinator Wilayah (Korwil) Astra Bali, Ida Bagus Astawa saat Bincang Santai dengan Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards (SIA 2020) di Loh Coffee, Denpasar, Jumat (13/11/2020). Pada kesempatan itu, selain dihadiri Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards (SIA 2020) tingkat nasional asal Bali, I Gede Merta Yoga Pratama (Pelacak Ikan Berbasis Navigasi), juga ditampilkan lima Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards (SIA 2020) tingkat Provinsi Bali.

1bl#ik-11/10/2020

Salah satunya, I Gede Gian Saputra yang sukses meraih penganugrahan Apresiasi SATU Indonesia Awards 2020, karena dinilai mempunyai misi visioner untuk menyulap desa dengan “Pendampingan dan Pemasaran Desa berbasis Digital”. “Intan Astra Bali” yang lahir di Dusun Lampu, 30 Juni 1991 itu, mengakui era new normal atau masa kebiasaan baru akan mendorong semua lapisan masyarakat, termasuk warga di desa untuk melek teknologi di berbagai bidang, salah satunya di sektor pariwisata yang terdampak secara signifikan karena adanya pandemi Covid-19. Di sisi lain, Astra bersama Ditjen PPMD Kemendesa PDTT juga telah berkolaborasi mendorong desa wisata untuk tetap eksis dan beradaptasi di masa kebiasaan baru dengan melakukan promosi digital melalui pemanfaatan teknologi informasi.

1bl#bn-8/11/2020

“Salah satu Promosi Digital Desa Wisata dapat dilakukan melalui virtual tour/traveling,” kata Gian. Desa wisata juga diyakini menjadi solusi manajemen destinasi yang pro-masyarakat lokal (community based tourism). Di pulau Bali, ada kebijakan yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan desa wisata, yaitu Surat Edaran Kadisparda Nomor 556/317 / I / DISPAR tentang Pengembangan 100 Desa Wisata di 2014-2018. Di antaranya desa yang telah lama dikembangkan menjadi desa wisata di Bali adalah Desa Penglipuran dan Desa Taro. “Di Bali awalnya kita mulai dengan 12 desa. Pada tahun 2019 kita sudah membuat Wisata Expo, agar desa bisa berkembang dan dipromosikan. Sekarang sudah ada 20 desa, namun yang dipasarkan lewal digitalisasi baru sekitar 15 dan sisanya masih proses pendampingan,” ujar founder yang menemukan aplikasi digital GODEVI tersebut.

1bl#ik-4/11/2020

Salah satu jawaban dari ancaman di era digital, telah terjadi digitalisasi proses bisnis, termasuk di bidang pemasaran desa wisata, sehingga diperlukan inovasi dalam untuk mengubah pemasaran desa wisata. Karena itu, menurut Gian, desa wisata harus bisa mengemas produknya dengan menggabungkan teknologi digital. Karena itu, GODEVI hadir untuk menjawab tantangan pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia. “Karena kita berharap dengan teknologi, desa ini bisa menjadi subjek dari pariwisata dan tidak hanya menjadi objek saja,” tegasnya seraya menyebut dari desa yang didampingi semuanya sudah bisa memanfaatkan digitalisasi. “Dengan tim yang dibentuk dari 7 orang, kita sudah sering turun ke desa dan datang langsung ke masyarakat mengembangkan potensi desa dan mengemasnya ke dalam flatform digital, sekaligus kita bantu memasarkan. Jadi kita tidak berperan sebagai travel agen, tapi sifatnya ingin membantu desa membangun destinasi,” papar Gian.

Insert foto: Tim GODEVI saat memberi pendampingan dan pemasaran desa wisata berbasis digital.

Seluruh desa di Indonesia, termasuk di Bali memiliki potensi dan peluang untuk dikembangkan sebagai desa wisata. Namun, banyaknya desa yang ditetapkan menjadi desa wisata belum mampu dikemas dan dipasarkan dengan tepat. Dari sisi wisatawan, mereka mengalami kesulitan dalam proses pembelian paket karena minimnya ketersediaan informasi tentang produk desa wisata. Hal ini berdampak pada minimnya peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat lokal ketika mengembangkan desa wisata. “Kami tidak hanya ingin bisnis, tapi ingin juga berbuat sosial dan Astra melihat ini. Untuk itu ke depan kita ingin terus memasarkan desa wisata, agar dilihat dunia intenasional. Apalagi di tengah pandemi ini, kita ingin membangun kembali pariwisata, sekaligus meningkatkan kualitas pariwsata,” tutupnya. ama/ksm

Continue Reading
Advertisement