Connect with us

NEWS

Rayakan Puncak GJN V, ISKCON Semarakkan Penyebaran Bhagavadgita

Published

on


Gianyar, JARRAKPOS.com – Direktur Jenderal Bimas Hindu Kementrian Agama Prof I Ketut Widnya mengharapkan penyembah (bhakta) Krishna menjadi pelopor penyebaran pengetahuan Bhagavadgita kepada masyarakat luas. Gita jayanti sebagai hari bersejarah dan penanda penting penyabdaan Bhagavad-gita merupakan momen yang sangat penting bagi umat Hindu di dunia, karena Bhagavad-gita merupakan sabda kesimpulan dan juga ringkasan dari jutaan sloka- sloka Veda. Hal itu disampaikan ketika menghadiri Gita Shanti yang merupakan puncak Gita Jayanti Nasional (GJN) 2019 kelima di Wantilan Pura Samuan Tiga, Gianyar Sabtu (14/12/2019). Kegiatan mengusung tema “Melalui Nilai-nilai Universal Bhagavad-Gita, Kita Bangun SDM Unggul bagi Indonesia Maju” diawali dengan Gita Puja, pemujaan kepada Srimad Bhagavdgita maupun pembacaan sloka-sloka secara bersama-sama. Sejalan dengan visi pembangunan Pemerintah Provinsi Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dan cita – cita Presiden Joko Widodo SDM Unggul Indonesia Maju”.

6bn-ik#12/12/2019

Diselenggarakan Perkumpulan Internasional Society for Krishna Consciousness (ISKCON) Indonesia didukung Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Pemerintah Provinsi Bali dan World Hindu Parisad (WHP). Kepanitiaan tersebut telah bekerja sama dengan berbagai organisasi Hindu di Indonesia (seperti WHDI, Prajaniti, ICHI, KMHDI, PERADAH) serta kampus-kampus berbasis Hindu atau Unit Kemahasiswaan Hindu di berbagai perguruan tinggi di Bali. Peristiwa itu telah terjadi sekitar 5000 tahun lalu, sabda bibir padma Tuhan Sri Krishna memberikan wejangan kepada Arjuna yang ketika itu sedang memimpin perang Kuruksetra. Hari pewahyuan Bhagavad-gita dikenal sebagai Gita Jayanti yang diperingati setiap tahunnya oleh jutaan orang di seluruh dunia pada hari Penanggal ke-11 (Ekadasi) pada bulan Margasirsa (November-Desember) pada tahun ini tepat jatuh pada Minggu (8/12/2019). Bhagavad-gita juga dikenal sebagai Gitopanishad, yang merupakan esensi dari ilmu pengetahuan Veda dan juga salah satu Upanishad paling penting dalam literatur Veda.

Baca juga : Perayaan Gita Jayanti Nasional, ISKCON Serempak Baca Bhagavad-Gita

Berbagai kegiatan diselenggarakan antara lain Gita Edukasi (Seminar-seminar dan beberapa perlombaan terkait Bhagavad-gita), Gita Camp, Gita Aksi (Distribusi Bhagavad- gita, bakti sosial, donor darah dan cek kesehatan), Gita Puja bersama di tempat-tempat persembahyangan, Gita Marathon berupa distribusi Bhagavad Gita serta Perayaan puncak Gita Jayanti (Gita Shanti). Sebagai Pancama Veda, Bhagavad-gita saat ini tidak hanya dipandang sebagai pustaka suci umat Hindu, namun juga sebagai buku pedoman tentang kehidupan dan filsafat bagi banyak orang. Berbagai nilai-nilai universal Bhagavad Gita seperti : Truth (Kebenaran yang sejati), Right Conduct (perilaku baik), Peace (kedamaian yang sejati), Non violence (bebas dari kekerasan), dan Love (cinta kasih kepada setiap makhluk) sangatlah esensial dalam pengembangan sumber daya manusia yang tidak hanya unggul serta memiliki moral dan akhlak yang mulia. Nilai-nilai tersebut sangat fundamental diperlukan dalam mewujudkan kedamaian, keharmonisan, kebahagiaan dan ketenteraman.

1bn-ik#2/12/2019

Oleh karena, pemimpin bangsa Indonesia sedang mencari solusi dalam mengatasi kehampaan spiritual. Untuk itu, pihaknya meminta para bhakta yang mampu mengajarkan dapat menyebarkan luaskan ajaran suci Bhagavadgita. Oleh karena, mempelajari kitab suci mudah pentingnya berpedoman pada sastra, guru dan sadhu. Hal senada juga disampaikan Ketua Dharma Adyaksha PHDI Pusat Ida Pedanda Nabe Gede Bang Buruan Manuaba. Diharapkan umat Hindu juga tetap ikut serta menjaga persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) yang penuh kemajemukan yang terletak di zamrud khatulistiwa. Apabila hal itu tidak dijaga dengan baik akan menjadi ancaman bangsa yang serius karena Indonesia memiliki tanah subur, air melimpah, udara yang segar dan matahari yang cerah. Asisten III Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Bali Wayan Suarjana mengharapkan dapat menumbuhkan pemahaman bahwa dalam membangun SDM Unggul untuk Indonesia.

Baca juga : Untuk Memuliakan Aksara Bali, Penjelasan Penggunaan Aksara Bali di Atas Huruf Latin

Advertisement

Upaya itu agar tetap menegakkan nilai-nilai universal Bhagavadgita, nilai-nilai spiritual sekaligus nilai estetika dalam mewujudkan harkat dan jati diri sebagai manusia Indonesia. Ajang menempa diri dan membuka wawasan sekaligus solusi atas pengaruh revolusi 4.0 yang melanda dunia dari perspektif Gita. Pengetahuan itu telah disumbangkan untuk dunia karena ajaran Bahagavadgita memiliki kedekatan dengan kelestarian alam semata. Memasuki masa globalisasi dan jaman milineal yang penuh dengan tantangan agar mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui pemahaman akan sastra-sastra agama. Dengan meluruskan makna melalui gerakan moral dan spiritual sebagai tempat pengendalian diri dalam mencapai keseimbangan jasmani dan rohani sekaligus dalam mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi. Untuk itu perlu melakukan pengendalian diri dapat menjauhkan diri dari pikiran, perkataan dan perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain sehingga tumbuh kebersamaan dan saling menghormati.

3b#Ik-14/6/2019

Pemerintah Bali sudah merencanakan pembangunan kantor PHDI ke tingkat kabupaten/kota se-Bali, termasuk majelis desa adat (MDA). Bahkan Kabupaten Gianyar telah menyanggupi pembangunan MDA secara mandiri oleh pemerintah setempat. Untuk itu, pihaknya mengharapkan dukungan dan kebersamaan dalam mewujudkan hal itu. Sementara itu, Ketua Bidang Keagamaan dan Spiritualitas PHDI Pusat I Dewa Putu Sukardi mengayomi dan melindungai sampradaya dan organisasi Hindu dari pusat hingga ke desa. Hal itu dituangkan ke dalam AD/ART PHDI Pusat karena dinilai sebagai cikal bakal membangun generasi Hindu yang unggul agar sejalan dengan cita-cita bangsa menuju Indonesia maju. Untuk mewujudkan pemikiran unggul itu dipengaruhi banyak faktor, dapat dimulai dari memperdalam tatwa melalui sastra-sastra suci (Bhagavadgita). Diawali mempelajari sastra tersebut diharapkan mampu menyempurnakan upakara yang ada. “Selama ini kita terlalu terlena terhadap kegiatan ritual saja, tapi upakara tidak boleh ditinggalkan tetapi disempurnakan yang sudah ada agar budaya tetap lestari yang adi luhung,” ungkapnya.

Baca juga : 2.066 Umat Hindu ‘Mabayuh Sapu Leger dan Melik Massal’ Gratis Bersama Blue Bird Group

Meskipun ada perbedaan itu tidak menjadi persoalan, internal perlu dibenahi sehingga memiliki gerak langkah bersama membangun generasi Hindu yang unggul. Diharapkan dapat ditingkatkan melalui membangun pendidikan mulai tingkat PAUD hingga perguruan tinggi. Sementara Ketua Perkumpulan ISKCON Indonesia I Wayan Subagio didampingi Ketua Panitia GJN 2019 Mahadri D, M. Farm.Klin Apt,. mengharapkan adanya dukungan pemerintah dalam menyebarkan gerakan penyebaran kitab suci Bhagavadgita. Sinergi itu dibangun secara terpadu dalam membangun bangsa dan negara sesuai dharma negara dan dharma agama. tim/ama

Advertisement