Connect with us

DAERAH

Puncak Karya di Pura Goa Lawah, Masineb 17 Maret 2020

Published

on


Klungkung, JARRAKPOS.com – Sehari sebelumnya dilakukan upacara melasti, mapepada dan ngaturang pakelem di Segara Goa Lawah, Minggu (9/3/2020 ). Upacara ini sebagai rangkaian puncak karya yang telah berlangsung, Senin (10/3/2020) siang. “Sedangkan kemarin dilaksanakan Melasti dimaksudkan sebagai upaya penyucian seluruh pralingga Ida Batara, demikian juga mapepada untuk menyucikan binatang yang akan digunakan sebagai sarana upacara,” ungkap Bendesa Pura Goa Lawah dr. Gede Bagus Darmayasa,  MM.M.Repro.

6bl-ik#9/3/2020

Sebelum melasti, rangkaian upacara sudah diawali dengan berbagai kegiatan, antara lain nyujukang tetaring, ngunggahang sunari, nyuci, nuhur tirtha di Pura Sad Khayangan di Bali. dr. Bagus menyampaikan info puncak karya Padudusan Agung, dipuput dua sulinggih, yaitu Ida Pedanda Istri Anom Keniten dari Gria Jumpung Anyar Dawan Kelod dan Ida Pedanda Gde Oka Jelantik Dwipayana. “Kami sampaikan pula dalam rangkaian karya agung ini, juga dilaksanakan pawintenan beberapa warga pengempon dan warga lainnya. Nantinya, setelah pelaksanaan puncak karya, Ida Batara nyejer selama tujuh hari,” bebernya.

Direktur Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) ini, mengungkapkan sebelum Karya Padudusan Agung akan masineb 17 Maret 2020 tepat pukul 15.00 WITA. “Kami informasikan Kepada umat Hindu di Bali maupun di luar Bali, yang ingin melaksanakan persembahyangan, diharapkan menyesuaikan dengan waktu dudonan karya. Selain itu, bagi umat sedharma yang melaksanakan Upacara Nyegara Gunung, agar menghindari tabrakan jadwalnya dengan upacara yang sedang berlangsung di Pura Goa Lawah. “Dimohon kepada umat, yang akan melaksanakan Upacara Nyegara Gunung, supaya mencari waktu lain, setelah Karya Padudusan Agung selesai,” tandasnya.

1bl-ik#8/3/2020

Pada kesempatan itu, pihaknya juga himbau kepada para wisatawan yang hendak berkunjung ke Goa Lawah, selama pelaksanaan Karya Padudusan Agung ini, hanya diperkenankan masuk sampai di Madya Mandala. Pihaknya berharap wisatawan bisa memaklumi situasi di dalam pura dengan aktivitas umatnya. “Pada kesempatan ini Panitia juga akan mengatur pamedek yang ingin sembahyang dengan sistim kartu antrian. Tujuannya, agar pamedek yang akan melaksanakan pembahyangan bisa teratur dan nyaman,” tutup dr. Bagus yang dikenal sangat ramah dan melayani sepenuh hati tersebut. tim/aka/ama