Connect with us

EKONOMI

Petani di Bali Tak Lagi “Menangis”, GoJek Bantu Pemasaran Produk Lokal Pertanian

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Kemajuan teknologi tidak bisa dibendung dan perubahan adalah kekal. Inilah era ketiga atau era generasi 4.0 saat ini, yakni era industrialisasi dengan menggunakan teknologi yang canggih atau digitalisasi dengan hanya menggunakan jari untuk satu kali ‘klik’. Di mana era teknologi dalam genggaman tangan inilah yang harus dihadapi dunia saat ini, karena jika tidak bisa menghadapi maka akan tertinggal dan tergilas jaman. Hal itulah yang mendorong Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Pangan) Provinsi Bali melakukan berbagai terobosan, sebagai upaya dan inovasi untuk perbaikan sistem pemasaran produk pertanian melalui digitalitasi. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang belum ada yang bisa memastikan kapan akan berakhir, sehingga Distan Pangan Provinsi Bali menggangdeng GoJek sebagai mitra pemasaran produk pertanian untuk memajukan para petani di Bali.

Insert foto: Penandatangan MoU antara Distan Pangan Provinsi Bali dengan GoJek.

Upaya tersebut dilakukan agar produk pertanian lokal Bali dapat lebih dikenal pasar konsumen dan rantai pemasaran dapat lebih pendek, sehingga petani selaku produsen dapat memperoleh harga jual yang lebih tinggi dan para konsumen juga dapat memperoleh harga yang wajar. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si., menegaskan menggandeng GoJek untuk memajukan para petani, sebagai bagian perbaikan distribusi produk pertanian dalam bentuk pemasaran secara online, dan diharapkan dapat mencegah monopoli dan upaya kartel dari oknum pengepul nakal membanting harga yang menyebabkan petani di Bali “menangis”. Selain itu, melalui teknologi pemasaran daring ini, juga akan menghindari kontak langsung antara petani dan konsumen, sehingga tetap bisa menjaga keamanan dan kebersihan sekaligus kesehatan di masa pandemi.

“Selama ini, petani maupun kelompok tani dominan masih memasarkan produknya secara konvensional melalui pedagang pengepul, sehingga harus kontak langsung. Bahkan ada beberapa masih dengan cara tebasan, sehingga harga yang diterima menjadi relatif rendah,” ungkap birokrat asal Tabanan ini, usai menandatangani MoU dengan pihak GoJek yang menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan ketat di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Jumat (23/10/2020), seraya mengakui beberapa kelompok tani telah dibina sudah membentuk wadah koorporasi dalam pengolahan dan pemasaran hasil, tetapi belum berjalan efektif. Nah, melalui aplikasi GoJek ini diharapkan bisa mempercepat informasi pasar bagi konsumen untuk memperoleh produk pertanian yang diinginkan. “Apalagi selama ini, informasi petani selaku produsen, juga sangat terbatas untuk mencari pembeli,” papar Wisnuardhana, sekaligus mengakui GoJek sebagai perusahaan teknologi dalam negeri di bidang jasa angkutan yang memiliki jaringan sangat luas dan berbagai aplikasi online, serta jasa layanan, diharapkan dapat membantu mempermudah distribusi dan pemasaran produk pertanian lokal Bali.

Insert foto: Kerjasama pemasaran antara Distan Pangan Provinsi Bali dengan GoJek disambut para petani di Bali dengan memajang berbagai produk pertanian di Kantor Distan Pangan Provinsi Bali.

Karena itulah, Distan Pangan Bali mendorong kerjasama melalui nota kesepahaman dengan penandatanganan MoU bersama GoJek yang dihadiri para ketua kelompok tani, pengurus toko tani provinsi dan kabupaten/kota serta startup pemasaran hasil pertanian se-Bali. Ketua Ganti (Gerakan Nelayan dan Tani) Provinsi Bali, I Komang Suardita mengakui melalui layanan GoJek ini akan mempercepat pemasaran produk pertanian di Bali. Apalagi melalui teknologi, selain harga lebih murah, transaksi juga akan jauh lebih aman, karena terhindar dari penipuan. Di samping itu, baik petani maupun konsumen sebagai pembeli tidak perlu lagi susah payah harus keluar rumah untuk melalukan transaksi. “Layanan GoJek tidak saja aman, tapi juga membantu dalam mempromosikan produk pertanian Bali secara online, membantu mendistribusikan produk, juga diharapkan memberi subsidi transport untuk pembelian dalam jumlah tertentu,” katanya.

Di sisi lain, pemerintah dalam hal ini, Distan Pangan Provinsi Bali juga akan mengalokasikan sejumlah dana subsidi transport, sehingga harga di pembeli atau konsumen dapat lebih murah. Kerjasama pemasaran daring yang akan dilaksanakan mulai minggu keempat pada Oktober 2020 dan jika kerjasama berjalan baik akan dilanjutkan tahun 2021 itu, juga disambut positif oleh para petani di Bali. Seperti diungkapkan, olen Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Yeh Panes, I Gede Darta Aryawan sangat mengapresiasi terobosan kerjasama pemasaran melalui aplikasi GoJek. Selama ini keluhan petani di masa pandemi sangat sulit memasaran hasil produksi pertaniannya, seperti sayur-sayuran sehingga sangat merugikan petani. Wajar saja para petani sampai harus “menangis”, jika hasil pertanian yang diolahnya dengan susah payah dan menghabiskan biaya yang lumayan itu menjadi sia-sia. “Kita sangat susah payah dapat menjual produksi pertanian kita. Seperti sayur hasilnya terpaksa banyak dibuang atau dikasi pakan ternak, karena harganya tidak wajar. Nah, lewat GoJek ini dipastikan semua akan terasa lebih dipermudah,” harapnya.

1bl#ik-11/10/2020

Sementara itu, Head Goverment Relations East Java Bali dan Nusa Tenggara, Charly Raya menjelaskan, kerjasama GoJek dengan Pemprov Bali melalui Distan Pangan Provinsi Bali ini merupakan suatu bentuk moral responbility di masa pandemi Covid-19. Dikatakan melalui teknologi GoJek ini akan sangat membuka peluang pemasaran untuk para petani, bahkan harga pangan dari petani sendiri di dalam aplikasi GoJek bisa dikatakan sangat murah dan terjangkau untuk semua kalangan konsumen. “Dalam bentuk kerjasama ini, para konsumen juga sangat diuntungkan, sebab tidak ada biaya ongkos kirim hingga akhir tahun 2020, dengan catatan pembelian minimal Rp20 ribu sudah mendapatkan bebas ongkos kirim dengan jarak maksimal 25 Km,” papar Charly, sembari menjelaskan, bentuk kerjasama ini diawali di tiga kabupaten terlebih dahulu, yaitu Kabupaten Badung, Tabanan, dan Gianyar. Ke depan pihaknya menargetkan bisa digunakan di seluruh Bali. “Jadi kita harapkan rumah makan, cafe dan lainnya, juga bisa membeli produk pertanian melalui GoJek,” pungkasnya. ama/jmg/ksm

Advertisement
Continue Reading
Advertisement