Connect with us

NEWS

Perusda Bali Gandeng GGP Kembangkan Tananam Pisang Tingkat Nasional

Published

on

Jembrana, JARRAKPOS.com – Perusahaan Daerah (Perusda) Provinsi Bali menggandeng PT Great Giant Pinaple (GGP) untuk mulai menggarap lahan aset Pemprov Bali di Desa Pekutatan, Jembrana untuk ditanami pisang cavendish. Program yang didukung penuh Kemenko Perekonomian RI ini sekaligus merupakan penanaman perdana pengembangan kawasan holtikultura tanaman pisang tingkat nasional. Launching dan penanaman perdana pisang cavendish di Unit Perkebunan Desa Pekutatan, Kabupaten Jembrana dilaksanakan Sabtu (28/12/2019).

1bn-ik#23/12/2019

Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menyampaikan pengembangan holtikuktura berorientasi ekspor di Desa Pekutatan, Kabupaten Jembrana sebagai salah satu langkah mewujudkan visi pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Dimana misi yang ditetapkan pada bidang pertanian adalah terpenuhinya kebutuhan pangan bagi masyarakat Bali, meningkatnya nilai tambah dan daya saing pertanian Bali serta meningkatkan kesejahteraan petani.

Cok Ace berharap penanaman pisang cavendish untuk tahap awal seluas dua hektar bisa berjalan dengan baik, sehingga tidak menutup kemungkinan kedepan pemamfaatan lahan bisa diperluas dan semakin banyak melibatkan masyarakat dan petani. Pengembangan kedepan juga tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan di kabupaten lainnya di Bali seperti Buleleng, Karangasem dan Tabanan sesuai potensi yang bisa dikembangkan di daerah masing-masing. “Kalau misalnya nanti dua hektar, 30 atau 40 hektar kurang, monggo yang lainnya dipakai lagi untuk kemajuan kita bersama,” ujar Cok Ace untuk pemamfaatkan aset Pemprov di Jenbrana.

1bl-ik#22/12/2019,

Pada acara yang dihadiri Sekretaris Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono, Cok Ace juga menegaskan arah pembangunan dan penyeimbanga Bali telah terbagi menjadi empat zona. Penanaman pisang di lahan aset provinsi Bali kerjasama antara Perusda provinsi Bali dengan PT GGP yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI sebagai wujud integrasi kebijakan antar Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan Swasta dalam mengakselerasi program peningkatan ekspor, perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. “Tatkala pertanian bapak bangun sekarang dibuka besok mereka bisa terlibat langsung, ini keuntungan yang dibangun berbasis masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong pengembangan produk yang memiliki daya saing dan potensi ekspor yang tinggi. Tak hanya produk-produk hasil industri, namun juga produk dari sektor lain seperti pertanian.”Untuk mempercepat program peningkatan ekspor produk pertanian tersebut, pemerintah mendorong pengembangan kawasan hortikultura berorientasi ekspor sebagai program prioritas yang menjadi quick wins Kemenko Perekonomian,” ungkapnya lanjut mengatakan pisang cavendish dipilih sebagai komoditas yang akan terus dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi pasar yang masih terbuka luas.

1bn-ik#23/12/2019,

Sementara Operation Managing Director Great Giant Food, Wayan Ardana dalam laporannya menyampaikan bahwa PT GGP selaku offtaker dan perusahaan yang melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dan petani, melalui program Creating Share Value akan melakukan kerja sama kemitraan dengan kelompok tani atas dasar pemberdayaan dan saling menguntungkan kedua belah pihak (win-win solution) untuk melakukan budidaya/produksi pisang yang berdaya saing dan berkualitas ekspor. “Harapannya, pengembangan kawasan hortikultura ini betul-betul mampu memberikan kontribusi dalam peningkatan ekspor dan meningkatkan perekonomian daerah yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan petani,” harapnya.

Pada kesempatan ini, juga hadir Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bali IB Wisnuardhana, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra, Bupati Jembrana I Putu Artha, Bupati Bondowoso Salwa Arifin serta Kepala Dinas Pertanian se-Bali. eja/ama

Advertisement