Connect with us

NEWS

Pemprov Bali Serahkan Sertifikat Prokes di Sektor Transportasi, PT. Blue Bird Raih Predikat Platinum Terbaik

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Dalam rangka Hari Perhubungan pada 17 September 2020 dengan tema Wujudkan Asa, Majukan Indonesia, Pemprov Bali melalui Dinas Perhubungan Provinsi Bali menyerahkan secara simbolis Sertifikat Prokes atau Protokol Kesehatan di Sektor Transportasi gelombang pertama kepada insan perhubungan Provinsi Bali. Berdasarkan assessment tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta memberikan langsung Sertifikat The Best of The Best dengan predikat Platinum terbaik kepada PT. Blue Bird Tbk yang diterima General Manager Blue Bird area Bali dan Lombok, dr I Putu Gede Panca Wiadnyana di Ruang Rapat Dishub Bali, Denpasar, Kamis (24/9/2020). Selain itu, juga diserahkan secara simbolis sertifikat serupa kepada UPTD Pengelola Prasarana Teknis Perhubungan Dishub Kabupaten Klungkung, Traveling Transport, Adi Jaya Transport dan Terminal Mengwi.

Insert foto: Dinas Perhubungan Provinsi Bali menyerahkan secara simbolis Sertifikat Prokes atau Protokol Kesehatan di Sektor Transportasi gelombang pertama kepada insan perhubungan Provinsi Bali.

Pemberian sertifikat ini, bersadarkan penilaian pelaksana Surat Edaran Gubernur Bali No.3355 tahun 2020 tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru Sektor Transportasi Bali Tahun 2020 yang dilaksanakan secara daring bersama BPBD Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Satpol PP Provinsi Bali, Otoritas Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa serta Padangbai, dan jajaran Organda Bali. Ada sekitar 11 item yang harus dipenuhi dan juga kriteria khusus termasuk SOP pelaksanaan protokol kesehatan. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta didampingi Sekdis Drs. Ida Bagus Surja Manuabe M.Si., menegaskan penilaian juga terhadap inovasi yang dibuat sebagai tatanan era baru di sektor transportasi sesuai surat edaran Gubernur Bali No.3355 untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada insan perhubungan Provinsi Bali menghadapi situasi Covid-19 dalam tatanan kehidupan era baru. Untuk itu dilakukan penilaian terhadap angkutan pariwisata, angkutan dalam trayek dan pelayaran sebanyak 13 unit. “Partisipasi sudah lumayan, tapi harus ditingkatkan dan saya harap akhir tahun ini ada 50 yang sudah diassessment. Minimal mendapat penilaian silver dan sudah siap melaksanakan protokol kesehatan sesuai bidang area yang diikuti,” katanya seraya menjelaskan penilaian ini akan dilakukan secara berlanjut dan berkala dan terus dilakukan audit apakah ada peningkatan atau justru mengalami penurunan, karena dari 13 unit yang dinilai sebanyak 3 unit yang mendapat nilai predikat Silver, 4 unit predikat Gold dan 6 unit predikat Platinum.

1bl#bn-15/9/2020

Rinciannya dari 11 unit tersebut, untuk predikat Silver diraih PT Trikayana, Traveling Transport, dan Sanjaya Kesuma Tranport. Sementara itu, predikat Gold diberikan kepada Terminal Mengwi, Merparti Transport, Adi Jaya Transport, dan PT Nadia Kencana, sedangkan Predikat Platinum yang diranking 1 ditempati PT Blue Biird Tbk dengan nilai tertinggi 150 point jauh diatas intansi dan perusahaa lainnya. Kemudian diposisi kedua disusul oleh UPT Pengelola Prasarana Teknis Perhubungan Dishub Kabupaten Klungkung, dan Samudra Jaya Giri Nusa. Selanjutnya PT Restu Mulya Mandiri, Cendrawasih Ceria Transport dan Buffallo Transport. “Mereka sudah memenenuhi dan menyiapkan sarana dan prasana dan juga ada SOP untuk memastikan sarana dan prasana ini sudah jalan. Namun pelaksanaan SOP ini, harus terbukti dengan dilaksanakan pelaporan untuk diberikan penilaian memenuhi protokol,” jelas Samsi.

Termasuk dikatakan berbagai inovasi yang bisa dilakukan harus terus berjalan baik sebagai insan perhubungan Provinsi Bali. “Melalui penghargaan ini kita berharap bisa memacu kesiapan protokol kesehatan, sehingga wisatawan bisa makin percaya datang ke Bali dengan penanganan dan pencegahan Covid-19 ini,” tutupnya. Di sisi lain, Dr. Panca mewakili sebagai salah satu penerima sertifikat, mengakui Bluebird Bali sudah menyiapkan protokol semenjak awal pandemi melalui 3 pilar utama kegiatan di Bluebird. “Hygiene is the new currency, low touch, dan system tracking. Kami menyadari setiap orang sangat mungkin terpapar corona, dengan standar yang kami terapkan semoga bisa menekan potensi tersebut, dan bisa memberikan keamanan, kenyamanan kepada masyarakat pengguna taksi,” tandasnya.

1bl#ik-15/9/2020

Dijelaskannya: Pertama, hygiene meliputi armada, pengemudi, staf dan lingkungan kerja dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kedua, Low Touch yakni meminimalisir terjadinya sentuhan dalam pelayanan dan bertransaksi. Ketiga, Tracking yakni memberikan layanan cepat kepada customer dalam membangun citra sektor transportasi yang profesional, aman dan tanggap Covid-19. “Memastikan kegiatan kita akan selalu fokus kepada protap yang akan dijalankan,” tegasnya. Apalagi sebelum menyambut new normal dan tatanan kehidupan era baru, PT Blue Bird Tbk sebagai penyedia transportasi terdepan di Indonesia sudah menjalankan protokol kesehatan Covid-19 secara optimal. Keseriusan itu, ditunjukkan dengan pernyataan komitmen dari Management Bluebird untuk layanan Antisipasi New Normal dalam menciptakan transportasi umum yang aman dan produktif.

“Untuk menyambut New Era atau Bali Era Baru di Bluebird kita sudah mulai dari satu pernyataan komitmen dari Top Manajement untuk menjalankan SOP penanggulangan pandemi Covid-19 mewujudkan safe produktive public transportation,” jelas dr. Panca. Dijelaskannya, saat ini Bluebird dalam memberikan layanan kepada masyarakat memastikan selalu fokus pada pelaksanaan protokol penanggulangan Covid-19. Diceritakannya, pembangunan komitmen menghadapi layanan pada New Normal diawali dengan pembentukan Satgas Covid-19 di perusahaan dan di seluruh Pool Bluebird. Ditindaklanjuti dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ditetapkan pemerintah sehingga bisa dipastikan diterapkan di lingkungan perusahaan.

Advertisement

1bl#bn-15/9/2020

Pada akhir bulan Januari 2020 pihaknya telah melaksanakan persiapan sehingga di bulan Maret sudah bisa dijalankan dengan baik. Diawali pelaksanaan training terkait pelaksanaan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19 kepada karyawan dan pengemudi bekerjasama dengan instansi terkait. Memberikan pemahaman serta bagaimana cara mencegah dan menanggulangi penyebaran penyakit Covid-19. Khusus bagi driver Bluebird (sopir), dipastikan terbebas dari Covid-19, bahkan sopir yang ingin kembali bekerja yang sempat melakukan aktivitas mudik harus memiliki hasil rapid test negatif dan menjalankan karantina mandiri selama 14 hari. Itupun ditegaskan Panca Wiadnyana para sopir harus mengikuti induction training (training conducted Covid-19) serta lulus pada kegiatan refresh training terkait standar pelayanan New Normal.

Ditegaskannya kembali penerapan aspek hygiene menjadi hal yang sangat berharga bagi Bluebird dalam memberikan layanan. Penerapan physical distancing dengan mengedepankan low touch juga didukung sistem order dan pembayaran secara non tunai. Bahkan Bluebird telah memakai sistem pembayaran otomatis untuk masuk tol melalui RFID (Radio Frequensy Identification) Flo, sehingga benar-benar mengurangi terjadi sentuhan dalam melakukan transasksi. Selanjutnya dengan sistem Tracking customer bisa dijemput pada titik jemput yang tepat dan cepat, sekaligus menyajikan data tracking bagi seluruh penumpang Bluebird bila diperlukan pemerintah seandainya ada penumpang diketahui terpapar Covid-19. Layanan lainnya juga diberikan Bluebird melalui program layanan “Bluebird COD” (Chat-Order-Delivery) untuk mendukung kelancaran aktivitas dan kebutuhan masyarakat selama beraktivitas di rumah. tim/eja/jmg/ksm

Continue Reading
Advertisement