Connect with us

PARIWISATA

Parade Kisah Cinta Segitiga akan Sambut Wisatawan Tiongkok di Batur

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Menggairahkan kembali kunjungan wisman Tiongkok ke Bali, Wakil Gubernur Bali bersama stakeholder pariwisata membuat festival Chinese New Year. Acara yang akan digelar tanggal 6 Februari tersebut akan dikemas dalam bentuk Balingkang Kintamani Festival 2019 sekaligus untuk mengembangkan daya tarik baru untuk Bali khususnya di Batur, Kintamani dengan mengangkat budaya. Dipusatkan di depan Pura Batur dengan mengangkat cerita Dalem Balingkang.

Bekerjasama dengan Bali Liang, 2 ribu wisatawan akan diarahkan ke Batur. Festival akan menekankan pada alkulturasi budaya Bali dan Tiongkok melalui kisah percintaan segitiga antara Raja Jaya Pangus, Putri Kang Cing We dan Dewi Danu yang dikemas dalam bentuk parade budaya. Dengan adanya Balingkang Kintamani Festival ini, wisatawan Tiongkok akan diperkenalkan dengan kebudayaan Bali serta bagaimana budaya tersebut pernah berinteraksi dengan kebudayaan Tiongkok. Acara ini sekaligus menyambut kedatangan wisatawan Tiongkok pada Tahun Baru Imlek tahun 2019. “Jadi ini (budaya), salah satu tools yang kita pakai,” kata Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakil Gubernur Bali.

Baca juga :

Nengah Wiratha : “Labda Pacingkreman Desa” Ide brilian Gubernur Koster Perkuat LPD

Advertisement

Memaksimalkan festival ini, akan disediakan pemandu wisata mandarin untuk mengkomunikasikan inti cerita kepada para wisatawan. Cerita yang disajikan juga akan dipadukan dengan bukti langsung peninggalan kerajaan Balingkang di Kintamani seperti kawasan pura sehingga pertunjukan ini akan menjadi pengalaman yang unik untuk dinikmati wisatawan Tiongkok. Ketua Bali Tourism Board (BTB) IB Agung Partha Adnyana mengatakan, di dunia kisah romancesemua orang tahu Romeo and Juliet. Di Bali juga ada kisah romance yaitu Jaya Pangus dan Kang Cing Wie dan IB Sri Danu. Cinta segitiga itu telah menorehkan kisah cinta yang romantis. “Kita harus kemas agar orang antusias menonton,” jelasnya seraya mengatakan Kintamani sudah terkenal sejak 100 tahun lebih sehingga dengan festival ini akan dikenal sebagai salah satu daerah teromantis di dunia.

Diharapkan Balingkang Kintamani Festival bisa menjadi langkah awal revitalisasi pasar wisatawan Tiongkok di Bali yang sebelumnya sempat mengalami penurunan. Karakteristik wisatawan asal Tiongkok yang banyak mengandalkan rekomendasi dari keluarga dan kerabat serta ulasan sosial media saat memilih sebuah destinasi untuk berlibur, diperlukan strategi publikasi yang tepat. Panitia akan menggunakan baik mass media asal Tiongkok maupun sosial media khusus seperti WeChat dan Weibo untuk dapat menyiarkan dan mempublikasikan kesuksesan festival ini nantinya. Selain itu juga panitia berusaha mengundang Key Opinion Leader (KOL) atau media influencer asal negeri tirai bambu untuk lebih menguatkan gaung festival ini.

Baca juga :   Puspanegara Canangkan Pantai Legian Bebas Sampah Plastik

Berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan oleh UNWTO, tahun 2018 jumlah wisatawan internasional mencapai 1.4 milliar. Angka ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang mencatat 1.322 milliar wisatawan yang melakukan perjalanan internasional. Turis asal Tiongkok masih mendominasi dengan kontribusi jumlah wisatawan sebanyak 131 juta wisatawan di tahun 2017 secara global. Sedangkan Pemerintah Provinsi Bali menargetkan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali pada tahun 2019 sebanyak 1,5 juta – 1,6 juta. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali pada November 2018, kunjungan wisatawan Tiongkok turun 37,51%, menduduki posisi kedua, yang sebelumnya selalu peringkat satu kunjungan tertinggi ke Bali. Terlebih terjadinya praktik toko dan jual beli kepala yang sempat membuat turun jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok di Bali. */ama

Advertisement