Connect with us

POLITIK

Panen dan Tebar Benih Lele, Made Urip Gelontorkan Bantuan Program Bioflok

Published

on

Jembrana-Tabanan, JARRAKPOS.com – Ketahanan pangan selama pandemi Covid-19 menjadi perhatian sangat serius bagi Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si. Untuk itu, anggota parlemen di Senayan yang akrab dikenal sebagai Wakil Rakyat Sejuta Traktor itu, bersama Dirjen Perikanan Budidaya KKP Dr. Slamet Soebjakto diwakili Direktur Produksi dan Usaha KKP Arik Hary Wibowo didampingi Bupati Jembrana I Putu Artha, dan Anggota Fraksi PDIP DPRD Jembrana I Ketut Suastika melakukan Panen Perdana Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok di Pokdakan Mina Kembang Jembrana, Lingkungan Pendem, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Kamis (1/10/2020).

Ikuti Polling Pilkada Jembrana pada Tanggal 9 Desember 2020

Panen budidaya pembesaran Lele ini, disaksikan para pembudidaya perikanan ikan lele di Kabupaten Jembrana, sekaligus penyerahan bantuan bibit ikan Lele kepada Kelompok Mina Pangestu Loloan Timur, Kelompok Mina Mendoyo Dangin Tukad dan Kelompok Sepuluh Putra Air Kuning Jembrana. Bantuan budidaya ikan lele yang digelontorkan Made Urip ini, melalui Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) tahun anggaran 2020. Untuk Kabupaten Jembrana dialokasi dua bantuan, termasuk kelompok Ikan Benih Kehidupan Jembrana masing-masing senilai Rp165 juta.

1bl#bn-15/9/2020

Seperti disampaikan, Ketua Pondakan Mina Kembang Jembrana, Anak Agung Bagus Gede Isnawan sangat berterimakasih kepada Made Urip bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Jembrana di tengah pandemi Covid mendapat bantuan budidaya ikan lele ini dari KKP. Setelah mendapat bantuan ini, dikatakan sangat banyak dikunjungi peternak ikan Lele, sehingga sangat berharap Kabupaten Jembrana menjadi setra ikan Lele dengan sistem Bioflok. “Kita masih kesulitan pasar, sehingga berharap kolam ikan Bioflok di Jembrana bisa terus bertambah untuk memenuhi permintaan pasar, sekaligus bisa mengembangkan usaha pengolahan ikan. Asal sistem Bioflok ini dijalankan dengan benar hanya 35 hari saja sudah bisa panen. Untuk itu, sekali lagi kami mengucapan terimakasih atas perhatian Pak Made Urip bersama Bapak Bupati yang telah menurunkan bantuan ini dari pusat,” ungkapnya. Di sisi lain, Direktur Produksi dan Usaha KKP Arik Hary Wibowo, berharap sistem Bioflok bisa berkembang lebih baik ke depannya. Apalagi melalui kehadiran Made Urip sangat memberikan perhatian budidaya ikan di setiap daerah, sehingga sangat mengapresiasi di tengah pandemi Covid-19 tetap berkomitmen mengembangkan ikan budidaya, terutama ikan Lele. Seperti percontohannya Bioflok yang dipanen kali ini memastikan pembudidaya ikan masih produktif yang menjadi alternatif mata pencarian masyarakat Bali saat, kelesuan perekonomian akibat pandemi Covid-19.

Ikuti Polling Pilkada Tabanan pada Tanggal 9 Desember 2020

Advertisement

“Perikanan budidaya ini memperkuat ketahanan pangan dan jadi penggerakan perekonomian nasional dan masyarakat. Kita berharap perikanan budidaya ini, bisa terus berkelanjutan dan bisa terus didistribusikan ke masyarakat,” bebernya. Pada kesempatan itu, Made Urip juga mengapresiasi panen perdana budidaya Lele ini, untuk penguatan kedaulatan pangan dan memberi stimulus menggerakan sektor riil masyarakat desa. Apalagi kondisi perekonomian di Bali sedang menghadapi kelesuan, akibat terpukul Covid-19 sehingga sektor pariwisata sangat terpuruk. “Di samping itu, pertumbuhan ekonomi di Bali sudah minus 12 persen, sehingga diharapkan melalui bantuan di sektor perikanan ini bisa berpotensi menggerakan ekonomi dan ketahanan pangan kita. Karena belum ada yang bisa memprediksi kapan Covid-19 akan berakhir,” tandas Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang kali ini membidangi Pertanian dan Lingkungan Hidup itu, seraya mengaku selama lima periode duduk sebagai Anggota Komisi IV DPR RI yang juga membidangi sektor pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan ini, berharap budidaya ikan Lele sistem Bioflok tersebut bisa berkembang di seluruh kabupaten di Bali dan Jembrana akan menjadi pioner yang bisa diadopsi untuk dikembangkan ke depan. “Karena ikan Lele ini tidak kalah dengan ikan Salmon, sehingga programnya harus terus dikembangkan ke depan. Tentu tahun 2021 akan mendapat perhatian lebih, karena akibat Covid-19 masyarakat kembali ke kampung untuk bertani, sehingga butuh bantuan seperti budaya ikan Lele ini,” jelasnya.

1bl#ik-15/9/2020

Bupati Putu Artha dalam sambutannya, mengakui sepak terjang Made Urip selama ini terus membantu kelompok tani dan nelayan di Kabupaten Jembrana ini. Seperti bantuan Bioflok ini, sangat besar berpotensi berkembang di Jembrana. “Kalau bisa terus dikembangkan di semua kecamatan. Jadi kita ucapkan terimakasi kepada Pak Urip yang tidak bosan-bosannya datang membantu masyarakat di Jembrana, termasuk dari Kementerian Perikanan dan Kelautan,” tegasnya. Di tempat terpisah, Made Urip beserta Direktur Produksi dan Usaha KKP Arik Hary Wibowo, juga menebar benih Lele di Pokdakan Bukti Karya Abadi, Desa Manikyang, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan. Made Budana selalu Ketua Pokdakan Bukti Karya Abadi mengakui tanpa ada Made Urip tidak akan bisa mengembangkan budidaya ikan Lele. “Kita ucapan terimakasi kepada Pak Urip dan KPP dan kita akan jalankan bantuan ini dengan sebaik-baiknya,” katanya, seraya ditambahkan Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan, A.A Raka Icwara mengakui berkat kerja keras Made Urip bantuan aspirasi ini bisa dialokasi tidak saja di Tabanan, tapi seluruh Bali. “Apapun kue (bantuan, red) yang ada di pusat selalu dialokasikan Pak Made Urip di Tabanan, apalagi kondisi pandemi Covid-19 seperti ini. Kita harap benih yang ditebar ini bisa terus berkesinambungan untuk pembesaran ikan Lele dengan sistem Bioflok. Budidaya dengan delapan kolam ini harus terus dilestarikan,” imbuhnya.

Ikuti Polling Pilwali Denpasar pada Tanggal 9 Desember 2020

Made Urip saat itu, menegaskan budidaya Bioflok ini sebagai program unggulan yang menjadi rebutan ke daerah-daerah pemilihan, karena sangat menyentuh langsung masyarakat pedesaan, apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19. Apalagi kondisi ekonomi di Bali juga dihadapi jurang resesi, sehingga membutuhkan stimulus untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi akibat melambatnya sektor pariwisata. “Mereka sudah pulang kampung menekuni sektor pertanian termasuk perikanan. Karena itu bantuan KKP ini harus dimanfaatkan dengan baik dan jangan sampai mandeg. Apalagi kebutuhan ikan Lele di Bali bisa dipenuhi dengan berproduksi dengan baik,” tutup politisi asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan ini. ama/jmg

Advertisement
Continue Reading
Advertisement