Connect with us

NEWS

Ngopi Sore Bersama BIBU: Tokoh Kubutambahan Kompak Dukung PT BIBU Bangun Bandara di Lepas Pantai

Published

on

Kubutambahan, JARRAKPOS.com – PT BIBU Panji Sakti kini bersenyum lebar karena mampu “menaklukkan” kelompok garis keras yang selama ini kontra rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di lepas pantai alais offshore di Kubutambahan.

Kelompok itu selama ini menjadi lawan utama Penghulu Desa Adat alias Kelian Desa Adat Kubutambahan Jro Pasek Ketut Warkadea.

Tetapi dengan pola jitu nan berlian, PT BIBU Panji Sakti mampu menghadirikan kedua kubu di Kubutambahan itu dalam satu meja dalam sebuah pertemuan yang dikemas dalam acara “Ngopi Sore” yang digelar di Kantor PT BIBU Panji Sakti di Kubutambahan, Buleleng, Bali.

Ya, PT BIBU Panji Sakti sebagai inisiator pembangunan Bandara Bali Utara menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat Kubutambahan dengan kemasan acara “Ngopi Sore”.

Advertisement

Pertemuan Rabu, (9/2/2022) BIBU memfasilitasi pertemuan antar tokoh masyarakat Adat Kubutambahan, diantaranya Jro Pasek Warkadea dengan Prof. Dr. Gede Sudjana Budi, yang merupakan mantan anggota staf Ahli Gubernur Bali dan penasehat Komite Penyelamat Aset Desa Adat (Kompada).

Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo adalah tokoh yang mendorong pertemuan ini. “Saatnya Tokoh Masyarakat Buleleng bersama-sama seluruh komponen masyarakat, bergandengan tangan membangun Buleleng menjadi lebih maju” ujar Erwanto saat ditanya maksud dan tujuan Ngopi Sore, di kantor BIBU, Kubutambahan.

Sementara dari pihak BIBU turut hadir A.A. Ngurah Ugrasena, General Manager (GM) BIBU Bali yang juga Penglingsir Puri Agung Buleleng.

Foto JARRAKPOS.com/Francelino: prof Budi (kiri) dan Kelian Adat Jro Warkadea

Usai pertemuan, Prof Dr Gede Sudjana Budi menyatakan komitmennya untuk mendukung pembangunan Bandara di lepas pantai Kubutambahan oleh PT BIBU Panji Sakti. “PT BIBU mengundang kami, saya dan Pak Jero mendiskusikan bagaimana kenyamanan warga Kubutambahan ke depan. Ada perang, ada damai. Ketika Bandara datang, saya minta damai, saya terbuka saja. Kenapa? Ini kesejahteraan Kubutambahan,” tandas Prof Budi yang penasehat Komite Penyelamat Aset Desa Adat (KOMPada).

Pada kesempatan itu, Prof Budi yang juga mengingatkan anggota DPRD Bali dari Gerindra Jro Ray Yusha agar jangan coba-coba mempengaruhi masyarakat Desa Kubutambahan dan menggelar aksi demo di wilayah Desa Kubutambahan. “Maaf ya, kalau Jro Ray Yusha datang saya usir, ini Kubutambahan, bukan desa dia. Benar ini, anda berani dengan Kubutambahan saya usir. Anda meracuni warga untuk menolak itu tidak benar. Karena itu masa depan, investasi,” tantang Prof Budi.

Advertisement

“Siapapun yang mau berdebat, pertumbuhan ekonomi hanya mungkin dipercepat apabila dihadirkan investasi, itu teori baku. Lalu dimana Tri Sakti Bung Karno? Tri Sakti Bung Karno adalah pertumbuhan ekonomi menghasilkan pendapatan, lalu masyarakat menjadi mandiri karena itu,” sambungnya lagi.

Menjawab pertanyaan JARRAKPOS.com tentang kekompakan atau “damai” antara dia dengan Kelian Adat Desa Kubutambahan Jro Pasek Ketut Warkadea yang duduk satu mejadi dalam pertemua itu, Prof Budi menyatakan, “Dulu saya pernah menelpon Pak Jro (Jro Pasek Ketut Warkadea, red) untuk mensukseskan Bandara. Ketika Pak Gubernur mulai rapat-rapat, saya melihat Tim Gubernur tidak pernah diajak. Ini jodohnya Bandara di laut. Ini mungkin niskala yang mengarahkan harus di laut.”

Sebagai bukti komitmen dan dukungan terhadap PT BIBU Panji Sakti untuk membangun Bandara di lepas pantai, Prof Budi berjanji akan menghadirkan ribuan masyarakat untuk menyatakan dukungan terhadap Bandara di lepas pantai bila Surat Penlok (Penentuan Lokasi) Bandara di lepas pantai sudah turun dari pemerintah pusat.

Foto JARRAKPOS.com/Francelino: Kelian Adat Jro Pasek Warkadea

“Kalau Penlok turun, kami siap bahkan ribuan orang akan menyatakan dukungan terhadap Penlok (bandara di laut). Tidak ada masalah, kalau yang mengatakan tolak bandara, itu versi Ray Yusha, kalau versi Kubutambahan tidak ada (penolakan) itu,” tegas Prof Budi sembari menyindir Ray Yusha.

“Dengan dibangunnya bandara Bali Utara akan terbuka ratusan ribu lapangan kerja, sejak pembangunan sampai saat bandara beroperasi dan hal itu secara ekonomi tentu meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. dan secara teoritis tidak pernah akan ada kesejahteraan tanpa kedamaian”, ujar Prof Budi.

Advertisement

Di tempat yang sama, Kelian Adat Desa Kubutambahan atau Bendesa Adat Kubutambahan Jro Pasek Ketut Warkadea menyatakan bahwa PT BIBU sebagai inisiator pembangunan Bandara di pesisir pantai Kubutambahan, merasa perlu menciptakan suasana yang kondusif, terlebih Program Bandara Bali Utara ini sudah masuk di dalam Proyek Strategis Nasional sebagaimana termuat di dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 dan sejalan dengan Perda Provinsi Bali No. 3 Tahun 2020 tentang RTRW yang menetapkan Kubutambahan sebagai lokasi bandara baru di Bali Utara.

“Dengan membangun Bandara di pesisir pantai maka akan menyelamatkan tanah duwen pura yang selama ini dipermasalahkan” ujar Jro Pasek Warkadea.

Jro Pasek Warkadea juga menyambut baik pertemuan yang mampu memediasi dirinya dengan kubu yang selama ini berseberangan dengan dirinya. Dalam pertemuan itu, dari kubu KOMPada hari Jro Gede Kastawan dan penasehat KOMPada Prof Dr Gede Sudjana Budi.

“Momentum hari ini luar biasa. Artinya PT BIBU mempunyai tanggung jawab sekala niskala. Sekala, bagaimana warga Kubutambahan bisa damai, bisa sejahtera. Niskala, Ida Batara Susunan ini tidak membuat konflik,” ujar Jro Pasek Warkadea dipolmatis.

Advertisement

Menjawab JARRAKPOS.com, Jro Pasek Warkadea menegaskan, “Hubungan kami, tidak ada masalah, saya dari awal biasa-biasa saja, cuma karena sesuatu dan lain hal, mungkin karena adanya kesalahpahaman, kalau itu kuncinya komunikasi, sedari dulu tidak ada masalah. Ini kan tidak ada komunikasi, langsung men-justice, sehingga terjadilah ini.”

“Bagi saya sekarang, marilah kita bersama seperti semangat membangun ini adalah semangat untuk menyatukan kita semua karena hanya dengan kedamaian kesejahteraan akan tercapai. Taglinenya adalah membangun Indonesia dari Kubutambahan, dan Kubutambahan harus damai dulu, baru sejahtera,” tandas Jro Pasek Warkadea.

Foto JARRAKPOS.com/Francelino: GM PT BIBU Bali, AA Ngurah Ugrasena

General Manager (GM) PT BIBU Bali, A.A. Ngurah Ugrasena, juga terharu dengan kehadiran para tokoh Kubutambahan yang selama ini diketahui berbeda pandangan dan berselisih itu. Penglingsir Puri Agung Singaraja (Puri Buleleng) itu mengajar seluruh komponen masyarakat Buleleng untuk menciptakan perdamaian demi membangun Buleleng yang lebih maju dan lebih sejahtera.

“Untuk membangun Buleleng mesti melalui suatu kesepakatan kita adalah perdamaian menuju kesejahteraan. Tanpa adanya suatu perdamaian dimana kita ingin membangun Buleleng, mensejahterakan seluruh elemen masyarakat di Buleleng, kita tahu bahwa inilah kesempatan. Seperti yang disampaikan tokoh Prof Budi, tidak ada satu orang pun di Kubutambahan dan sekitar yang menolak pembangunan Bandara ini. Seperti disampaikan kedua tokoh (Prof Budi dan JP Warkadea) yang hadir memerlukan sebuah perdamaian,” ucap Ugrasena.

“Kepada seluruh komponen atau siapa saja, ayo kita duduk bersama, ayo kita berdebat,” pungkas Ugrasena menutup acara Ngopi Sore. frs/*

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply