Ngejot Jelang Galungan, Peradah Bali Sasar 50 Lansia Miskin

Denpasar, JARRAKPOS.com – Jelang hari suci Galungan dan Kuningan, DPP Peradah Indonesia Bali kembali menggelar program berbagi bersama  para lansia, keluarga pra sejahtera dan penyandang disabilitas melalui program ‘Peradah Ngejot’. Kegiatan ini secara serentak digelar diseluruh kabupaten/kota di Bali mulai 21-23 Juli 2019. Momentum dan spirit Hari Suci Galungan dimaknai lebih kongkret dalam bentuk pawongan. Adapun wilayah yang disasar pada Peradah Ngejot kali ini diantaranya Desa Besakih, Desa Rendang dan Desa Pesaban yang berada dikawasan Kecamatan Rendang.  Masing-masing desa diberikan bantuan berupa sembako kepada 20 penerima yang terdiri dari lansia, KK pra sejahtera dan penyandang disabilitas.

1b#Bn-22/7/2019

Ketua DPP Peradah Indonesia Bali I Komang Agus Widiantara menjelaskan program Peradah Ngejot sebagai bagian dari program yang rutin digelar setiap enam bulan sekali atau jelang perayaan Galungan dan Kuningan. Ngejot kata dia
merupakan tradisi masyarakat Bali dengan semeton krama bali maupun tamiu sebagai ungkapan syukur, kebersamaan, kepedulan, saling berbagi dan  mengasihi. “Semangat dan spirit ngejot perlahan mulai memudar seiring dinamika kehidupan sosial yang pragmatis dan individualis di Bali saat ini,”katanya usai penyerahan sembako. Lebih jauh, gerakan dan kegiatan  Peradah Ngejot tak semata memberikan bantuan sosial  secara seremonial. Namun membangkitkan semangat dan  spirit berbagi antar sesama (pawongan).

Baca juga : Tabanan Super Kreatif, Teba Juga Bisa Sebagai Tempat Tujuan Wisata

Lebih jauh, Peradah kata dia ingin  memberikan  pemaknaan kepada Galungan tak semata perayaan, persembahyangan dan ‘pesta pora’. Namun jauh melampau hal itu. Apalagi, kerapkali pemaknaan Galungan hanya dimaknai sebatas simbolik atas kemengan dharma atas adharma. “Merayakan kemenangan idealnya kontekstual dengan kenyataan. Berbagi dengan sesama salah satu cara untuk mengisi kemenangan,”tambahnya yang juga Dosen STAHN Mpu Kuturan Singaraja tersebut. Sementara itu Kepala Desa Pesaban I Dewa Ketut Sarjana  mengapresiasi kegiatan Peradah Ngejot yang digelar oleh DPP Peradah Indonesia Bali. Menurutnya,  pemuda Hindu dinilai mampu mengaktualisasi makna Galungan dengan berbagi dengan semeton Bali di Desa Pesaban. Bantuan sembako kepada para warga yang membutuhkan, kata dia sangat membantu menekan beban pengeluaran sehari-hari.

1b#Bn-21/7/2019

Kegiatan Peradah Ngejot kali ini menggandeng Yowana Manca Agung. Sebuah organisasi pasemetonan di Bali. Ketua Yowana Manca Agung I Dewa Alit Swastika mengaku tertarik dengan program ngejot untuk saling berbagi dengan krama Bali yang belum beruntung. Sebagai organisasi kepemudaan yang berbasis klan, pihaknya ingin terbuka dengan organisasi lainnya dalam menjalin kerjasama. “Kolaborasi ini kita harapkan berlanjut dan siap bersinergi dengan program Peradah Bali selanjutnya,” katanya. Ketua Panitia Peradah Ngejot I Putu Dana Yasa memaparkan program tersebut tidak hanya terkonsentrasi di Kabupaten Karangasem. Melainkan meyersebar di tiap kabupaten kota di Bali. Namun, tidak bisa dilakukan secara serempak. Menurutnya kader Peradah yang tersebar di berbagai daerah menggelar ngejot secara fleksibel.

Baca juga : Tas Plastik Berbahan Singkong, Segera Gantikan Kantong Belanja Konvensional di Bali

“Menyesuaikan jadwal masing-masing. Jembrana, Badung, Bangli, Buleleng, menggelar bersamaan hari ini. Di Kabupaten lain ada yang jauh-jauh hari ada yag gelar setelah Galungan,” tandasnya. Mahasiswa Pascasarjana IHDN Denpasar ini menambahkan, Peradah Ngejot kali ini didukung oleh berbagai pihak oleh donatur dari unsur seperti  BUMN, tokoh masyarakat, hingga kader internal Peradah Bali. “Bahkan ada netizen yang antusias. Karena informasi ngejot kami share di media sosial,” bsbernya. gus/ama