Connect with us

PARIWISATA

Menpar Wishnutama Harus Perhatikan Pariwisata Tanpa Label Agama

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Arah dan pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia kini ada di bahu Wishnutama Kusubandio sebagai Menteri Pariwisata (Menpar) dan Ekonomi Kreatif di jajaran Kabinet Indonesia Maju. Tentunya tidak dipilihnya orang Bali untuk mengemban jabatan tersebut tidak akan melemahkan komitmen praktisi pariwisata nasional untuk bersama-samam membangun di sektor pariwisata. Justru ini kembali menjadi tantangan bagi Menteri yang baru menunjukkan komitmennya membangun pariwisata nasional sesuai kearifan lokal yang dimiliki masing-masing daerah.

Di sisi lain, perwakilan menteri dari Bali telah dilantik Gusti Ayu Bintang Darmawati alias Bintang Puspayoga sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Karena itulah, Ketua PD FSP-PAR SPSI Provinsi Bali, Putu Satyawira Marhaendra, Rabu (23/10/2019), menegaskan dipilihnya Wishnutama Kusubandio sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan kembali menjadi harapan pemenuhan aspirasi insan pariwisata bahwa sektor ini akan lebih maju kendati kembali tidak diemban oleh orang asal Bali.

Baca juga : Pasal RKUHP Ancam Pariwisata Bali, Australia Sudah Keluarkan Travel Warning

Kedepan ia berharap Bali masih dijadikan etalase bagi pengembangan pariwisata nasional secara menyeluruh. Karena secara tidak langsung perkembangan kunjungan pariwisata di Bali juga akan berpengaruh bagi peningkatan kunjungan di destinasi baru dan destinasi lainnya di tanah air. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga diingatkan, bahwa basic pengembangan sektor pariwisata berlandaskan kearifan lokal sehingga diperlukan singkronisasi kebijakan dan perundang-undangan agar jangan sampai menghambat kemajuan pariwisata dalam arti luas.

Advertisement

Lm-20/10/2019

“Sinkronisasi policy kebijakan dan produk perundangan-undangan yang menghambat kemajuan pariwisata itu segera dibenahi oleh Menteri Pariwisata. Yang paling penting wisata itu jangan ada berlebel agama lagi, karena orang berwisata itu tidak mengenal agama dan yang dicari keindahan, kenyamanan dan keamanan. Dengan ditunjukknya Wishnutama Kusubandio sebagai Menteri Pariwisata apakah memang penempatannya pas? orangnya menghargai kemajemukan, mengakui keberadaan kemajemukan. Sebagai daya jual kepariwisataan Indonesia nah itu yang kita tunggu nanti,” tegasnya. eja/ama