Connect with us

POLITIK

Made Urip Bersama Kembang Sulap Jembrana Jadi Sentra Produksi Coklat, Gelontorkan 100 Ribu Bibit Kakao Super dan Alsintan Senilai Rp2 Miliar

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Potensi produksi tanaman Coklat atau Kakao di Kabupaten Jembrana ternyata sangat menjanjikan. Karena itulah, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., yang akrab disapa MU ini, ingin segera menyulap Jembrana sebagai salah satu sentra produksi Coklat di Bali dengan kembali turun langsung menemui kaum marhaen atau para petani Kakau dan krama subak abian di Bumi Makepung, sekaligus menggelontorkan bantuan 100 ribu benih Kakao Super, pupuk dan alat perkebunan, berupa spayer dan pemotong rumput, solar dryer dan bangunan pengolahan serta kotak fermentasi, senilai total Rp2 miliar. Seluruh bantuan diserahkan secara simbolis oleh Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang kali ini membidangi Pertanian dan Lingkungan Hidup itu, bersama Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan kepada subak abian se-Kabupaten Jembrana di Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat (26/6/2020).

1th-Ik#29/4/2020

Penyerahan bantuan juga dihadiri Anggota Fraksi PDIP DPRD Jembrana, I Ketut Suastika, S.Sos.,MH., Ni Putu Lilyana, SE., I Made Riawa, Ni Nyoman Srikendel dan I Nyoman Dadab, bersama perwakilan Dinis Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali dan Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana, perwakilan BPD Bali, Camat Jembrana beserta para Petani Perempuan dan Petani Muda Jembrana, termasuk para petani penerima bantuan bibit Kakau. Bantuan yang sama sebelumnya, juga diperjuangkan Made Urip jika dirinci dari tahun 2017, berupa bantuan sarana pengolah Ball Mill, penepung, mesin pengepres, cetak permen coklat, kotak fermentasi, solar dryer, moistester, bangunan pengolahan-SA Merta Nadi, UPH Sari Bumi dan SA Sari Bumi Melaya senilai total bantuan Rp1,7 miliar. Sementara itu, pada tahun 2018, Made Urip juga membantu mesin roaster, pemecah kulit, pemisah Nibs, bangunan pengolah dan tahun 2019 berupa bantuan bibit kakao, pupuk Npk, bibit kelapa, dan alat pertanian. Jika dirata-ratakan untuk alokasi bantuan ke Jembrana sekitar Rp2 miliar atau 20% dari alokasi Dana Tugas Pembantuan Made Urip setiap tahunnya.

Mewakili petani di Jembrana, salah satu penerima bantuan benih Kakau Super, I Gede Merta merasa terharu bisa mendapat bantuan dari Made Urip yang mewakili Bali di tingkat pusat. “Kita sangat berterimakasih atas bantuan pusat melalui Pak Made Urip dari Dapil Bali. Bantuan ini sangat bermamfaat di kemudian untuk memajukan sektor pertanian Kakao di Jembrana,” tandasnya. Pada kesempatan itu, juga diserahkan bantuan sembako, serta bantuan permodalan dari KUR BPD Bali sebanyak Rp200 juta kepada Kelompok Tani Kakao Amertha Giri Desa Medewi, Pekutatan, Jembrana. Selaku Ketua Kelompok Tani, I Gusti Kadek Agus Arimbawa, juga mengucapkan terimakasih atas bantuan tersebut. “Mewakili kelompok sangat berterimakasih atas bantuan ini yang juga disupport Bank BPD Bali, agar menjadi lebih maju untuk mendukung program pemerintah, sehingga Kakao menjadi program unggulan ke depan,” katanya. Di sisi lain, Wabup Kembang yang juga Ketua DPC PDIP Jembrana, menyambut dengan tangan terbuka kedatangan Made Urip yang sudah lima periode duduk di Komisi IV DPR RI, sehingga mempunyai pengalaman panjang khusus di bidang pertanian.

1bl-bn#1/4/2020

“Padahal di Komisi itu tidak ada uangnya. Tapi karena kecintaannya dengan petani, Pak Made Urip sudah lima periode di Komisi IV dan tidak mau pindah. Padahal kalau di sektor infrastruktur sangat basah, tapi beliau (Made Urip, red) tetap konsisten mengurus sektor pertanian dan sangat rajin turun dan datang ke Jembrana,” sebut bakal calon Bupati Jembrana yang digadang-gadang PDI Perjuangan itu. Terbukti kali ini, politisi senior asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan ini, datang membawa bantuan bibit Kakao untuk menggerakan ekonomi masyarakat, khususnya para petani subak abian di seluruh Jembrana. “Bantuan ini diberikan Pak Urip, agar produksi Kakau kita terus bertambah kuat dan bermutu baik. Termasuk potensi kelapa sebagai kelapa terbaik di Bali, yakni di Pekutatan, Jembrana. Jangan sampai kelapa kita tinggalkan, karena banyak dibutuhkan masyarakat. Jadi Pak Urip kita minta jangan lupa bantuan bibit kelapanya nanti, karena juga dibutuhkan untuk dikembangkan di Jembrana,” beber Wabup Kembang, sekaligus menyampaikan atas nama PemkabJembrana mengucapkan terima kasih atas bantuan bibit kakao dan Alsintan yang diperjuangkan Made Urip.

Sementara itu, Made Urip mengakui sebagai mitra kerja Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan dan mitra Bulog akan selalu konsisten mengurus persoalan perut rakyat. Apalagi kondisi saat ini, akibat pandemi Covid-19 telah mengubah seluruh target pembangunan, karena di semua sektor terdampaik termasuk sektor pertanian. “Dari anggaran pertanian sekitar Rp22 triliun direfocusing hampir Rp7 triliun untuk membantu penanganan dampak wabah Covid-19, sehingga ada program yang tidak jalan untuk menghadapi persoalan yang berdampak di seluruh sendi kehidupan ini,” papar Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu. Untuk itulah, dikatakan persoalan pangan menjadi perhatian bersama saat musibah pandemi Covid-19 atau virus Corona ini. Apalagi di Bali yang sekitar 80 persen mengandalkan sektor pariwisata sangat terpuruk, karena hotel, restoran atau pun vila okupansinya hampir zero atau nol persen. “Untung masih ada sektor pertanian yang masih jalan untuk penguatan pangan kita di Bali, karena sudah menjadi kultur dan peradaban orang Bali, sehingga sekarang semua orang lari ke sektor pertanian ini,” ungkap anggota dewan yang dijuluki petani dan krama subak sebagai “Wakil Rakyat Sejuta Traktor” tersebut.

1th-ik#1/1/2020

Pihaknya juga memberi apresiasi kepada Pemkab Jembrana yang telah memberikan perhatian serius di bidang pertanian, khususnya sub sektor perkebunan, seperti Kakao dengan membentuk kelompok tani yang kuat dan tertata rapi. ‘Para petani ini harus diberikan arahan dan perhatian, khususnya petani Kakao agar diberikan akses pemasaran dan penguatan modal. Sebagai Anggota Komisi IV DPR RI akan terus memperjuangkan aspirasi para petani di Jembrana dan terbukti dari program refocusing Rp7 miliar untuk bantuan benih Kakao ini tidak dipotong,” tegasnya. Di samping itu, walaupun di Jembrana pada Pileg 2019 lalu tidak signifikan dapat suara, namun hati nurani selama lima periode di pertanian akan terus membantu para petani dan krama subak abian khususnya komuditas Kakao, karena kualitasnya sangat luar biasa, sehingga akses bantuan akan terus ditingkatkan. “Mudah-mudahan bantaun benih Kakao dan alat-alat pertanian ini, bisa meningkatkan produksi perkebunan dan tanaman pangan di Jembrana, karena sekarang pertanian sudah menjadi primadona untuk menjaga ketahanan pangan kita di Bali,” ujar Made Urip, sekaligus meminta dukungan agar masyarakat memberikan pilihan kepada calon PDI Perjuangan pada Pilkada serentak 9 Desember 2020. “Kita mempunyai calon Pak Made Kembang Hartawan yang sekarang wakil bupati selangkah lagi atas berkat dukungan masyarakat, agar menjadi Bupati Jembrana. Nanti kita juga akan berjuang di pusat membantu masyarakat terutama di sektor pertanian dan perkebunan ini,” tutup Made Urip. aka/ama/ksm

Advertisement
Continue Reading
Advertisement