Connect with us

DAERAH

Kuatkan SDM Hindu, Made Sudiana Dukung Puskor Hindunesia

Published

on


Badung, JARRAKPOS.com – Perkumpulan Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (Puskor Hindunesia) diharapkan menjadi sebuah organisasi kreatif yang mampu memberdayakan SDM serta kegiatan ritual keagamaan umat Hindu. Mengedepankan implementasi konsep keharmonisan yakni Tri Hita Karana, diharapkan organisasi ini benar-benar mengajegkan umat dan mampu dikelola dengan manajemen yang tepat. Sehingga tidak saja mampu bergerak seperti organisasi kebanyakan, namun menjadi organisasi yang menarik dan dicintai umat.

6Bn#Ik-18/10/2019

Apresiasi terhadap lahirnya Puskor Hindunesia disampaikan Ketua Tim Advokasi Desa Adat Canggu, I Made Sudiana, SH. M.Si., Selasa (5/11/2019). Menurutnya sudah saatnya lembaga adat dan parisada bahu membahu membangun kualitas umat, terlebih dengan adanya Puskor Hindunesia yang didukung kordinator wilayah (Korwil) di semua tingkatan. Diharapkan organisasi ini mampu menciptakan sistem yang menguatkan baik dari sisi SDM maupun kegiatan ritual keagamaan umat. “Di era global sekarang persaingan sangat ketat, interaksi sosial semakin luas dan kita harus siapkan SDM Hindu yang kuat. Kalau kita lemah maka tak hanya kalah bersaing keyakinan umat kita juga akan tergilas,” ungkapnya.

Baca juga : Ribuan Massa Krama Desa Adat Canggu Tuntut Pembatalan Eksekusi Pura

Mantan Wakil Bupati Badung ini menegaskan, kehadiran Puskor Hindunesia harus didukung konsep manajemen agar roda organisaai benar-benar bergerak dan mampu mengimplementasikan program tepat sasaran. Memiliki empat pilar penguatan Hindunesia yakni, 1. Gerakan Relawan Dharma (Radhar) Hindunesia, 2. Gerakan Ekonomi Dharma (GEMA) Satwika, 3. Gerakan Dermawan Dharma (Derma) Hindunesia, 4.Gerakan Bela Hindu Dharma (Bhima) Hindunesia. “Kalau kita bicara organisasi pasti tidak terlepas dari badget atau anggaran. Anggaran itu kalau kita tidak kreatif tidak mungkin ada anggaran. Makanya di sini lembaga umat lembaga adat harus kreatif,” tegasnya.

1Th/Ik-5/9/2019

Pria yang akhir-akhir ini kerap tampil bersama umat dan lembaga adat serta parisada untuk memperjuangan eksistensi pura di Kabupaten Badung, mengaku sempat diminta duduk dalam jajaran Dewan Koordinator Wilayah (Dekorwil) Provinsi Bali. Karena banyak agenda keluarga ia mengaku belum bisa fokus namun tetap menyatakan diri mendukung dan siap mengabdi untuk Puskor Hindunesia. “Korwil belum ada, dan ada yang minta agar saya menjadi Korwil. Saya pasti membantu lah, kalau memang saya harus jadi ketua saya siap. Organize dulu, kumpulkan orang-orang yang peduli. Ini kan butuh organisasi kuat agar bisa eksis, orang-orangnya harus punya komitmen, punya kapasitas dan punya semangat. Dan orang-orang yang kina organize memang yang sudah selesai urusan pribadinya biar bisa fokus,” harapnya.

Baca juga : Kertha Desa Adat Canggu Hentikan Ancaman Eksekusi Pura Pasek Gaduh

Advertisement

Made Sudiana juga menjelaskan, bila berbicara umat tidak cukup hanya bicara sikap mental. Namun harus secara utuh mengenai upaya membangun SDM Hindu yang cerdas baik secara intelektual, emosional dan spiritual. Utamanya saat berbicara kepribadian maka harus diarahkan pada karakter building untuk mampu menghadapi dan bersaing di era globalisasi saat ini. Memiliki daya saing dari sisi mental dan didukung kualitas pengetahuan dan wawasan. “Berarti kita harus mengambil langkah-langkah strategis dalam rangka meningkatkan kualitas daripada umat baik secara intelektual, emosiaonal dan spiritual. Itu tidak mudah kalau bicara agama. Karena bukan bicara ritual atau hanya bicara banten atau prosesi upakara, bukan hanya itu tapi ini yang paling penting di era global kekinian. Dia harus punya kemampuan bersaing,” tandasnya. eja/ama