Connect with us

DAERAH

Kembang Hartawan Kenang Masa Kecil Pernah Jadi Sopir Truk

Published

on


[democracy id=”6″]


Jembrana, JARRAKPOS.com – Kerja keras, disiplin dan pantang menyerah merupakan salah satu kunci sukses seseorang. Ketika budaya ini dirintis dari kecil, memasuki masa dewasa buah manis akan bisa dipetik karena kebiasaan tersebut. Hal ini pula yang dirasakan Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan saat ini. Mantan Ketua DPRD Jembrana ini sejak kecil sudah terbiasa bekerja keras merintis dan membantu usaha orang tua mengerjakan bisnis truk. Memori itu masih terngiang hingga saat ini dirinya menjadi seorang pejabat. Ketika tak sengaja Kembang mendapat tugas menghadiri gelar pasukan Operasi Lilin, Kamis (19/12/2019l) terlintas masa lalunya  yang cukup keras kala itu mengurus kendaraan truk milik orangtuanya.

1bn-ik#19/12/2019

“Pengalaman saya dulu ngurus truk, saya sudah terbiasa mengecek oli, accu dan air radiator. Ketika saya diminta ikut mengecek kendaraan operasional, memori saya langsung teringat masa itu,” ujar Wabup Kembang. Meskipun saat ini, Kembang sudah menjadi pejabat, ia tidak memungkiri dirinya dulu pernah menjadi sopir truk. Ia mengenang masa kecilnya sejak SMP dulu sudah terbiasa membawa truk . “Biasanya pas hari libur Sabtu – Minggu, bapak sudah tugaskan saya keliling ke desa-desa mencari kelapa,” tutur Kembang. Kepercayaan dari orang tua itu terus berlanjut begitu Ia tamat kuliah.

Baca juga : Kunjungan Wabup Kembang, Pedagang Oleh-oleh Mengaku Senang

Kembang diminta oleh bapaknya mengurus truk dan otomatis menyetir truk sendiri hingga ke Surabaya dan daerah lain di Pulau Jawa. Malah perjalanan hingga ke Pulau Jawa membawa truk pernah dilakoninya untuk memastikan hingga tahu berbagai persoalan serta seluk beluk bisnis transportasi dijalan. Bahkan hingga kini,  bisnis angkutan itu tetap dijalankan, kendati kesibukannya sebagai Wakil Bupati Jembrana tidak bisa mengurus  penuh  dan sudah memiliki pegawai yang dipercaya mengelola. “Sudah dari kecil saya dididik keras. Ingat dulu (kalau) telat bangun dilempar serabut kelapa, bahkan direndam ke dalam drum. Tapi disyukuri dari didikan keras itu tertanam budaya kedisiplinan,” tambahnya.

Advertisement

1bn-ik#15/12/2019

Menarik cerita ke belakang, Kembang mengatakan dulu orang tuanya bukanlah tergolong keluarga mampu. Ia berasal dari keluarga miskin, bahkan Kembang sendiri lahir di rumah kontrakan tinggal bersama tiga saudaranya yang lain. Dari semangat orang tuanya yang memiliki tekad kuat untuk maju, meski lahir dari keluarga miskin sekali, berangsur-angsur mampu merubah nasib. Dari sanalah Ia mampu belajar.  Nilai – nilai itu Ia bawa hingga kini sebagai bekal hidup untuk terus berjuang dan bekerja keras demi kehidupan yang lebih baik. mas/ama