Connect with us

POLITIK

Jelang Galungan dan Kuningan, Sudirta Kirim Bingkisan untuk Warga Cacat

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Dari tanggal 11-13 September 2020, Relawan Anggota DPR RI Wayan Sudirta, turun lagi ‘’door to door’’ sambangi warga cacat, menyerahkan bingkisan berupa beras dan sedikit uang saku. Relawan yang terdiri Putu Wirata Dwikora, Made Suka Artha, Nyoman Artana, didampingi Pengurus Ranting PDI-P Kecamatan Bebandem, menyambangi beberapa warga yang mengalami cacat permanen, ada yang lumpuh karena terjatuh dari pohon, ada yang akibat struk, atau yang sejak kecil mengalami ‘’stunting’’ karena demam tinggi (step), dan terganggu pertumbuhan mental maupun fisiknya. Program ini sudah dilakukan sejak tahun 2004, sewaktu Sudirta duduk sebagai Anggota DPD RI 2004-2014, bersama organisasi dan Relawan KORdEM (Koalisi Organisasi Non Pemerintah dan Eksponen Masyarakat untuk Demokrasi Bali).

1bl#bn-15/9/2020

‘’Ini benar-benar bingkisan kecil, saking terbatasnya kemampuan kami menjangkau warga kita yang kurang beruntung ini. Tapi, tetap kami lakukan semampunya, sekadar dukungan moril untuk mereka yang kurang beruntung. Kita mengharap Pemerintah Daerah, bersama anggota dewan di Provinsi dan Kabupaten, bersama-sama peduli pada mereka,’’ ujar Wayan Sudirta, saat menyerahkan beras dan uang di Rumah Aspirasi Denpasar, untuk diteruskan ke warga cacat di desa-desa. Selain memberi bingkisan untuk puluhan warga cacat, di masa pandemi covid-19 ini, Sudirta sudah menggelontor total 13,586 ton beras, untuk warga di Kabupaten Jembrana, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Bangli, sebagian Kota Denpasar. Untuk warga di Buleleng dan Gianyar, dijadwalkan pada kesempatan berikut.

Bingkisan jelang Galungan-Kuningan ini diserahkan, antara lain untuk Meme Ribeg, 90, warga Desa Bebandem. Saat Relawan, didampingi Kelian Banjar dan Pengurus Ranting PDIP menyambangi rumahnya, nampak kosong dan ternyata Meme Ribeg, terbaring di kamar yang gelap dan agak pengap, tempat istirahatnya sejak 15 tahun lebih, setelah lumpuh karena berkali-kali terjatuh ‘’Ibu saya memang aktif dan tidak bisa disuruh diam. Waktu masih sehat, ibu saya jualan apa saja di pasar, beberapa kali terjatuh,’’ kata Wayan Putu, yang datang menyusul saat Relawan Wayan Sudirta sudah di rumahnya. Wayan Putu mengaku baru saja mencari tambahan memetik bunga di sawah, untuk dijual sebagai tambahan uang dapur.

1bl#ik-15/9/2020

‘’Saya sudah 10 bulan tidak digaji di koperasi tempat bekerja, dan harus melakukan ini untuk menyambung hidup,’’ ujar Wayan Putu.
Di Desa Buanagiri, Kecamatan Bebandem, Relawan Sudirta menyerahkan bingkisan untuk pasangan yang kondisinya sangat memerihatinkan; Made Berata (70) yang buta dan istrinya Wayan Sinta (65) yang lumpuh. Mereka tinggal berdua di rumah yang sederhana, sementara 4 anaknya mencari nafkah di perantauan. Kondisi hampir serupa dialami Ketut Montok (60), lumpuh dan seluruh aktivitas diatas kursi roda, Komang Suta (12) yang lumpuh dan ‘’stunting’’ (kerdil) permanen harus disuapi dan dibantu sampai MCK (mandi, cuci, kakus untuk buang air besar).

1bl#ik-11/9/2020

‘’Kalau didata, jumlah warga Kecamatan Bebandem yang kondisinya seperti ini sudah terdata puluhan. Semoga yang belum bisa dibantu, pada kesempatan berikut Pak Sudirta bisa memberi perhatian,’’ kata Wayan Tusta, pengurus ranting PDIP Kecamatan Bebandem di Desa Buanagiri. ora/ama/ksm

Continue Reading
Advertisement