Connect with us

EKONOMI

Jaga Ekonomi Bali di Tengah Pandemi Covid-19, Pemprov Bali Perkuat UKM

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Pandemi Covid-19 tidak hanya memukul sektor ekonomi di Bali yang didominasi oleh sektor pariwisata, namun juga sektor UKM juga merasakan dampak selama beberapa bulan terakhir. Untuk membantu para pengerajin di Bali, Pemprov Bali mengeluarkan berbagai regulasi yang bersifat relaksasi sehingga meringankan dampak pandemic tersebut. Demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat menjadi salah satu panelis dalam Government Rountable Series Covid-19: New, Next, Post secara virtual dengan tema ‘UKM Bali pasca Covid-19’ di Denpasar, Kamis (3/7/2020).

Dijelaskan Cok Ace, berbagai kebijakan yang dikeluarkan Gubernur Bali pada masa pandemi untuk mendukung sektor UKM meliput relaksasi pajak, kemudahan regulasi, bantuan modal, peningkatan kualitas SDM, bantuan teknologi, dan promosi UMKM. “Berbagai kebijakan tersebut dikeluarkan mengingat sektor UKM berperan sangat penting untuk perekonomian Bali,” jelasnya dalam Webinar yang juga menghadirkan Bupati Bangli I Made Gianyar, Perwakilan Bupati/Walikota, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho sebagai pembicara serta dipandu oleh Hermawan Kartajaya.

Cok Ace juga mengingatkan hal tersebut terjadi saat Bom Bali 1 dan 2 serta berbagai musibah yang berdampak pada pariwisata Bali. “Sektor UMKM lah penyelamatnya,” ujarnya. Lebih rinci Penglingsir Puri Ubud itu menjelaskan, kebijakan tersebut diperkuat dengan dikeluarkannya SE No: 065/447/DISKOP/2020 tentang Penangguhan Penagihan Pinjaman untuk Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, serta stimulus ekonomi sebesar Rp220 miliar. “Bahkan jauh sebelum Covid-19, Pemprov telah mengeluarkan kebijakan yang sangat memperhatikan UMKM seperti Pergub No: 79 tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali dan Pergub No: 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfatan Produk Lokal Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali,” imbuhnya.

Melalui peraturan tersebut, Cok Ace mengaku UMKM di Bali makin menggeliat. Sementara di bidang peningkatan SDM, Wagub Cok Ace menyampaikan Pemprov Bali telah menyiapkan berbagai langkah strategis, seperti memberikan pelatihan untuk menunjang kemampuan serta daya saing masyarakat, Bimtek bagi wirausaha muda serta mendorong peningkatan kemampuan tenaga kerja Bali melalui program Balai Latihan Kerja. “Sementara untuk menunjang hal tersebut, pemerintah juga akan menyiapkan sarana dan prasaran, sehingga UMKM di Bali bisa makin menggeliat pasca Covid-19 ini,” jelasnya.

Advertisement

Di hadapan lima ratusan peserta Webinar yang didominasi oleh generasi muda dan pelaku UMKM, Wagub Cok Ace juga menyampaikan pentingnya melakukan upaya perubahan yang sesuai dengan perkembangan era normal baru ini. “Sekarang kita harus bergerak ke era digital, baik pemasaran maupun sistem pembayaran untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” jelasnya. Pemanfaat sistem pembayaran non-tunai atau cashless juha didorong untuk terus ditingkatkan untuk menghindari perantara kuman ataupun virus yang bisa terjadi melalui uang.

Dalam kesempatan tersebut Cok Ace juga menyampaikan rencana pemerintah Provinsi Bali untuk membuka sektor pariwisata untuk pasar domestic tanggal 9 Juli mendatang, sembari melihat perkembangan. Untuk itu, ia mengingatkan praktisi pariwisata untuk bersiap ke era new normal. “Semua protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 harus benar-benar disiapkan. Saya juga berpesan untuk mengubah stigma wisatawan yang berkualitas hanya wisatawan mancanegara. Ingat saat Bom Bali 1 melanda Bali, Wisdom adalah penyelamat kita,” terangnya. mas/ama/*

Continue Reading
Advertisement