Connect with us

EKONOMI

Himperra Protes Kuota MBR Habis, Ribuan Pembeli Jadi Korban Tak Dapat Rumah Subsidi di Bali

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Sudah berjalan empat bulan sejak Agustus 2019, Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Provinsi Bali selama ini protes, karena sudah kehabisan subsidi rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk mendukung pemerintah untuk Program Sejuta Rumah. Kuota FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) dan SSB (Subsidi Selisih Bunga) itu, membuat para pembeli 1.500 unit rumah di Bali menjadi korban, karena sudah tidak bisa mendapatkan subsidi rumah murah lagi. Untuk itulah, DPD Himperra Bali langsung melakukan konsolidasi internal di Denpasar, Senin (25/11/2019) untuk mencari solusi, termasuk mengarahkan para anggotanya agar mendapatkan penyaluran kredit KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), berupa subsidi uang muka.

6bl#ik-25/11/2019

Pada kesempatan itu, Ketua DPD Himperra Bali, Wayan Jayantara mengungkapkan dari Agustus 2019 hingga saat ini menjadi masa yang sangat suram bagi pengembang FLPP atau MBR. Padahal pada bulan September lalu, saat para anggota Himperra semangat membangun rumah murah, malah kuota subsidi untuk Bali sudah habis, sehingga kini menjadi dilema untuk menjualnya. “Stok rumah murah dan pembelinya ada, tetapi tidak bisa realisasi, akibat kuota subsidi pemerintah habis. Padahal sampai Desember ini, kurang lebih dari Himperra sendiri ada 1.500 unit tidak bisa terealisasi,” ungkap Jayantara, seraya akhirnya anggota Himperra terpaksa menjual rumah murah, tapi bukan rumah bagi MBR. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, diharapkan diperhatikan oleh pemerintah, yakni Menteri Keuangan dan khususnya Presiden Jokowi agar segera dicarikan solusi.

Baca juga : Himperra Property Expo 2019 Resmi Dibuka, Tawarkan 300 Unit Rumah Murah di Seluruh Bali

Harapan anggota Himperra itu, dinilai sangat mendesak untuk mendukung Program Sejuta Rumah, apalagi sudah terjadi backlog sekitar 3 ribu unit rumah di Bali. “Kepada Bapak Jokowi, Presiden yang kita cintai semoga memberikan suatu wacana untuk mendukung Program Sejuta Rumah, agar terealisasi dengan baik. Kami berharap diberikan tambahan kuota secara nasional dan Bali diberikan kuota khusus. Karena kalau kita lihat ada 3 ribu rumah backlog. Nah kami berapa diberikan? mudah-mudahan kami diberikan di angka 4 ribuan untuk kuota tahun 2020,” harapnya, saat didampingi Sekretaris DPD Himperra Bali Suseno, juga mengungkapkan permintaan pengembang agar Bali diberikan tambahan kuota untuk MBR dinilai tidak berlebihan mengingat pada Pilpres 2019, masyarakat Bali telah memberikan dukungan penuh.

1Bn-Ik#18/11/2019

Diterangkan kuota MBR dari tahun ke tahun juga terus menurun, dimana tahun 2018 mencapai 264 ribu unit dan tahun 2019 hanya 160 ribu unit. Untuk Bali kuota hanya direalisasi oleh anggota Himperra sebesar 72 persen atau hampir 3 ribu unit. “Doa Kami di tahun 2020 Bali mendapatkan kuota lebih,” tandasnya mengingat kuota MBR secara nasional di tahun 2020 hanya 100 ribu unit. eja/ama

Advertisement