Connect with us

EKONOMI

Distan Pangan Provinsi Bali Gencarkan Kampanye Konsumsi Pangan Lokal

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Kampanye gerakan diversifikasi pangan lokal kembali digencarkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Pangan) Provinsi Bali, Jumat (17/7/2020). Kali ini dengan menghadirkan perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) dari sembilan Kabupaten/Kota dengan menampilkan olahan pangan lokal masing-masing daerah. Dilaksanakan bersamaan dengan pasar tani keenam yang dilaksanakan di halaman Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.

Kadistan Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si,. mengatakan dengan mengkampanyekan makanan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), agar masyarakat tidak ketergantungan pada beras/nasi dan memprioritaskan mengkonsumsi pangan lokal. Gerakan untuk mengintensifkan diversifikasi pangan ini diharapkan menempatkan pangan lokal khas Bali dapat lebih dikenal dan semakin diminati yang selanjutnya dijadikan konsumsi substitusi untuk kebutuhan sehari-hari.

“Mengajak masyarakat khususnya kalangan generasi muda dan anak-anak untuk mengkonsumsi pangan lokal bukanlah hal yang mudah. Terlebih dengan semakin maraknya penjualan makanan cepat saji yang terkesan modern, rasanya enak walaupun lebih mahal dan belum tentu sehat. Hasil olahan pangan lokal khas Bali tersebut pasti lebih sehat, lebih bergizi, lebih enak dan lebih murah,” terang Wisnuardhana.

Disampaikan pula salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan program ketahanan pangan adalah dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH), yaitu konsumsi pangan masyarakat dengan angka kecukupan gizi 2.150 kkal/kapita/hari. Upaya ini sekaligus mengevaluasi komsumsi makanan B2SA dari hasil survey dan perhitungan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI tahun 2017, bahwa konsumsi energi masyarakat masih didominasi beras/nasi yaitu lebih dari 100 kg/kapita/tahun dan pangan siap saji lainnya.

Advertisement

“Konsumsi sumber energi dari umbi-umbian, kacang-kacangan, pangan hewani dan khususnya konsumsi sayur dan buah-buahan relatif masih rendah. Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat dapat dilakukan melalui peningkatan pola konsumsi berbasis sumber daya dan budaya lokal. Bali memiliki aneka pangan lokal berbahan komoditi khas wilayah masing-masing. Aneka olahan sayur, aneka olahan buah dan aneka olahan pangan berbahan umbi-umbian serta kacang-kacangan,” tandasnya didampingi Kepala Bidang Penganekaragaman Komsumsi dan Keamanan Pangan, Ir. I Nyoman Suarta, M.Si. eja/ama

Continue Reading
Advertisement