Connect with us

EKONOMI

Cegah Petani Jual Gabah Murah, Pemprov Bali Fasilitasi Pemasaran Padi Organik

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Mencegah petani menjual gabah murah dengan harga di bawah Rp 4.700/Kg, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali (Distan Bali) terus memfasilitasi pemasaran beras organik Bali langsung ke pembeli. “Nilai tambah yang diperoleh petani dengan menjual beras organik dan langsung ke pembeli pasti lebih tinggi. Harganya dapat lebih dari Rp 15.000 per Kg dibandingkan menjual beras non organik yang harganya pada kisaran Rp 10.000-12.000 per Kg. Apalagi dengan menjual dalam bentuk gabah yang kisaran harganya Rp4.000 – 4.700 per Kg,” ujar Kepala Distan Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana di Denpasar, Senin (30/8/2020).

1bl#bn-29/8/2020

Wisnuardhana mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan memfasilitasi pemasaran beras organik Bali melalui Perjanjian Kerjasama (PKS) antara PT. Bali Sri Organik (BSO) dibawah pimpinan Ida Bagus Gede Arsana selaku produsen dengan PT. Meta Inti Duta selaku pembeli, sedangkan agen pemasarannya adalah PT. Jagat Raya Semesta. Diterangkan, dalam PKS disepakati BSO akan memasok sebanyak 35 ton beras per bulan kepada PT. Meta Inti Duta yang beralamat di Jakarta. Kebutuhan beras organik Bali tersebut akan dipenuhi dari produksi Subak Sangeh (24,25 Ha), dan Subak Sengempel (4,25 Ha) “Menjamin kontinuitas juga akan dipenuhi dari subak-subak lainnya yang telah menerapkan pertanian organik,” terang birokrat asal Tabanan itu.

Kerjasama yang berjalan sejak tanggal 27 Agustus 2020 tersebut ditandai dengan penandatanganan PKS langsung di Subak Sangeh, Abiansemal, Kabupaten Badung oleh kedua belah pihak disaksikan krama Subak Sangeh. Kadistan Bali menegaskan sangat berharap kerjasama tersebut dapat dilaksanakan berkelanjutan dan diperluas karena akan sangat membantu dalam meningkatkan pendapatan petani. Diterangkan Wisnuardhana, implementasi Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik, akan terus didukung berbagai program dan kegiatan melalui Distan Bali.

1bl#bn-28/8/2020

Diungkapkan saat ini pada lahan sawah telah dikembangkan 250 Ha padi organik sebagai percontohan. Pada komoditi sayuran dilaksanakan demonstrasi plot budidaya bawang merah organik seluas 1 Ha di Desa Buahan, Kintamani. Sedangkan untuk komoditi perkebunan dilaksanakan kegiatan integrasi tanaman kopi dengan ternak kambing di Desa Kebon Padangan, Pupuan. “Disamping berbagai bentuk kegiatan lain dalam mensosialisasikan dan mengedukasi petani pentingnya pertanian organik. Dukugan lainnya berupa menyediakan pupuk dan pestisida organik, memfasilitasi kelompok tani organik dalam memperoleh sertifikat organik, termasuk memfasilitasi pemasaran produk petani yang telah melaksanakan budidaya organik juga dilaksanakan,” terangnya. eja/ama