Connect with us

POLITIK

Butuh Pemimpin Perubahan, Badung Kabupaten “Mantan Kaya”

Published

on

Badung, JARRAKPOS.com – Mengusung tagline ‘Merajut Keharmonisan Krama Badung Untuk Badung Bangkit’ menjadi cita-cita mulia pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Badung, I Gusti Ngurah Agung Diatmika – I Wayan Muntra (Diatmika – Muntra) diapresiasi Anggota DPRD Badung dari Partai NasDem, I Gede Suardika, saat ditemui di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Badung, Senin (24/8/2020).

1bl#bn-16/8/2020

Berbekal semangat Badung Bangkit Untuk Berkeadilan Sosial menempatkan Diatmika – Muntra membawa harapan perubahan atas kondisi nyata masyarakat Badung saat ini terlebih dalam situasi pandemi Covid-19. Diketahui sebagai kabupaten terkaya kedua di Indonesia pasangan ini dinilai mampu membawa perubahan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan untuk menghantarkan kesejahteraan masyarakat.

Quisioner Dua Tahun Kepemimpinan Gubernur Dan Wakil Gubernur Bali Wayan Koster Dan Cok Ace (Kbs-Ace)

“Kami jajaran partai NasDem dari pusat hingga terbawah sangat semangat menyongsong perubahan yang lebih baik di Badung. Kami tidak hanya memenangkan Paslon Diatmika – Muntra, melainkan memenangkan harapan masyarakat Badung. Kami punya semboyan restorasi perubahan fundamental ke arah lebih baik. Bersama masyarakat Badung ingin juga bangkit dari keterpurukan. Masyarakat Badung sudah semua mengetahui bagaimana di kabupaten yang kaya, masyarakat justru merasa miskin,” ungkapnya.

1bl#ik#13/8/2020

Suardika menyebut pandemi Covid-19 sangat meruntuhkan sendi-sendi perekonomian di Kabupaten Badung. Diterangkan, jauh sebelum pandemi Covid-19, pendapatan asli daerah (PAD) yang ditargetkan tidak tercapai selama dua tahun berturut-turut. Dihadapkan pada kondisi itu sebagai wakil rakyat Suardika merasa malu atas celotehan masyarakat yang menyebut Badung sebagai mantan kabupaten kaya. “Badung dikatakan kabupaten mantan kaya. Kami dari NasDem Badung merasa terketuk mendengarkan aspirasi rakyat seperti itu. Merespons fakta itu, kami punya prinsip ingin di Badung ini ada perubahan,” papar Suardika.

Atas kondisi yang terjadi saat ini, ia mengajak masyarakat di Bumi Keris untuk tidak menutup mata dan hatinya atas situasi nyata yang telah terjadi. Hadirnya bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Badung yang akan diusung Koalisi Rakyat Badung bangkit (KRBB) ditegaskannya jelas telah menghadirkan harapan untuk pembenahan. Tentang istilah Badung ‘Mantan kaya’ Suardika menyerahkan penilaian tersebut kepada seluruh masyarakat Badung.

Advertisement

1bl#ik-8/8/2020

Mantan kaya terangnya mengandung arti kabupaten terkaya kedua di Indonesia itu kini terpuruk. “Ini terjadi karena tata kelola keuangan Badung yang kurang bagus. Situasi Badung saat ini sangat-sangat sulit sekali. Bantuan kepada masyarakat di masa pandemi, Badung mengalami kesulitan. Badung tidak memiliki saving money dan itu berakibat sangat fatal. Pemimpin seolah tidak memikirkan bagaimana kondisi daerah di saat-saat tak terduga seperti pandemi Covid-19 saat ini. Kurang memikirkan masa depan,” tandasnya.

Lebih lanjut, Suardika mengajak masyarakat mempertanyakan pergeseran atau refocusing anggaran APBD Badung untuk penanganan Covid-19 senilai Rp 274 miliar lebih yang belum seluruhnya dikucurkan. “Kenapa sampai saat ini belum diturunkan? Ada apa? Kalau sudah dianggarkan berarti uang tersebut ada. Kami sudah sangat sering mempertanyakan itu, tapi sepertinya pemimpin saat ini kurang peduli. Jawaban eksekutif (Bupati dan Wakil Bupati Badung, red) belum pasti,” tegasnya tanpa bermaksud mengatakan kepemimpinan Badung saat ini buruk. “Biarlah masyarakat Badung yang memberikan penilaian,” tandasnya. eja/ama/ksm

Continue Reading
Advertisement