Connect with us

DAERAH

Bupati Badung Serahkan Purana Kuno, Suryananda Diberi Mandat Jaga Adat dan Budaya Bali

Published

on


Badung, JARRAKPOS.com – Dua buah pura kuno yang dibangun sekitar abab ke-17, yakni Pura Penepi Siring Warung dan Pura Wates Banjar Adat Babakan Desa Adat Canggu akhirnya kini sudah memiliki Purana. Usai dipasupati, Senin (14/1/2019) sore, kedua Purana tersebut diserahkan ke masing-masing pengempon pura oleh Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta. Sebagai tonggak sejarah pelestarian budaya, adat dan agama Hindu di kedua pura, prosesi pasupati dan penyerahan Purana turut disaksikan dua tokoh pemuda Badung yakni I Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota dan I Made Suryananda Pramana.

Ik-26/11/2018

Usai menyerahkan kedua Purana, Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Badung khususnya krama Desa Adat Canggu sebagai pengempon kedua pura. Berawal dari kesuksesan mendukung pembangunan Wantilan Pura Penepi Siring Warung dan menjadi tonggak pelestarian sejarah, adat budaya dan ajaran agama Hindu mampu menggerakkan krama pengempon untuk membuat Purana sehingga generasi muda Hindu mendatang bisa tahu dan memahami sejarah dari kedua pura. Mengoptimalkan eksistensi pura bupati yang dikenal “Bupati Bares” ini, juga akan mendukung segala bentuk program yang akan dilakukan pengempon pura di dalamnya untuk pembangunan tembok penyengker maupun pengadaan gambelan.

Baca juga :

https://jarrakpos.com/2018/12/22/dihadiri-suryananda-deklarasi-dpd-banteng-indonesia-provinsi-bali-tegakkan-ajaran-trisakti-bung-karno/

Dalam berbagai rencana perbaikan dan pembangunan kedepan pengempon pura juga diingatkan jangan sampai merusak warisan dan tatanan pura sesuai yang tercantum dalam Purana. Termasuk pepohonan, agar dijaga kelestariannya. Bupati Giri Prasta juga menyatakan akan mempertimbangkan usulan perubahan setatus pura dari pepeletan untuk ditingkatkan statusnya. Dengan disaksikan tokoh pemuda Badung khususnya asal Canggu yakni Suryananda Pramana, bupati juga berpesan kepada masyarakat agar terus mendorong generasi muda dalam peningkatan peran sertanya baik dalam urusan adat, budaya dan agama serta keterwakilan masyarakat di legislatif. “Surya saya pertaruhan sebagai pemuda di Badung. Pemuda jangan sampai mabuk-mabukan. Pemuda seperti Surya harus maju di Badung, mangda situnggil bersatu agar anak cucu bisa menikmati,” ucap Giri Prasta.

Advertisement

Ik/2/9/2018

Diberikan kepercayaan untuk menerima mandat melestarikan adat budaya serta tradisi dengan mengabdi diri lebih banyak di masyarakat, Suryananda Pramana juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Badung. Berkat dukungan penuh Bupati Giri Prasta akhirnya dua pengempon pura memiliki pegangan sejarah pura berupa Purana untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya. Hal itu ia nilai sangat penting untuk pelestarian tradisi, adat-istiadat dan ajaran agama Hindu. Sehingga masyarakat mampu memahami peninggalan bersejarah yang ada di pura untuk melahirkan kecintaan dan rasa memiliki. “Dengan adanya Purana dan sudah dilakukan sosialisasi yang begitu bagus saya rasa ini langkah yang sangat baik untuk generasi muda meneruskan tradisi-tradisi yang kita miliki di Bali. Kini tugas kita menjaga warisan leluhur, ini menjadi hal penting untuk dilindungi tidak saja dari sisi sejarahnya namun seluruh yang terkait dengan fisik pura,” ujar Suryananda.

Baca juga :

https://jarrakpos.com/2018/11/29/bergembira-bersama-gubernur-sad-kerthi-berdansa-bupati-bares/

Jero Bendesa Adat Canggu, I Nyoman Sujapa menceritakan dibuatnya Purana karena berawal dari pertanyaan Bupati Giriprasta setahun lalu ketika menyerahkan dana hibah untuk pembangunan wantilan. Karena belum ada, Bupati menyarankan untuk membuat Purana dengan memakai dana APBDes. Dalam pembuatan Purana ditemukan sejarah berkaitan dengan pura lain yakni Pura Wates Banjar Adat Babakan Desa Adat Canggu sehingga ada dua buah Purana yang akhirnya diselesaikan. Pura yang sudah ada dari abab ke-17 ini memiliki pusaka berupa Sambleng (tombak berbentuk parang, red) dan beberapa petapakan Ida Bhatara berupa Rangda, Rarung dan Barong Ket. “Kami sangat berharap selaku penglingsir di desa karena sekarang sudah punya satu dasar hukum yang kuat yang tak terbantahkan. Maka harapan kami adalah, satu apa yang ada dilestarikan. Bahkan oleh penyurat dari Purana ini adanya kori agung dengan relief adalah corak abab ke-17. Harapan kita kedepan tidak ada pembongkaran secara total dengan menghapus apa yang ada,” harapnya. eja/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply