Connect with us

EKONOMI

Bantu Peremajaan Bibit Unggul, Pemprov Bali Berdayakan 100 Subak se-Bali

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Perkebunan rakyat di Bali tercatat seluas 159.079 Ha yang meliputi 1.118 Subak Abian. Komoditi yang banyak ditanam, antara lain Kopi, Kelapa, Kakao, Cengkeh, Jambu Mete dan akhir-akhir ini mulai bergeliat lagi penanaman vanili yang selama ini ditinggalkan karena harga pasarnya yang menjanjikan. Di sisi lain, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si menyebutkan usaha perkebunan rakyat adalah sub sektor yang masih banyak digeluti masyarakat Bali sebagai mata pencahariannya.

“Harus diakui bahwa produktivitas komoditi perkebunan rakyat di Bali masih relatif rendah, hal ini karena kebunnya kurang tertata, kurang pemeliharaan dan sebagian besar adalah tanaman yang sudah kurang produktif karena berumur sudah lebih dari 30 Tahun,” kata Wisnuardhana saat ditemui di Denpasar, Rabu (8/7/2020) seraya juga menyebutkan petani di Bali sangat terbatas kemampuan, terutama dari sisi permodalan dalam melaksanakan peremajaan tanaman, sehingga peran pemerintah daerah sangat diharapkan.

Untuk itu, pihanya pada tahun 2020 ini sebanyak 100 Subak Abian diberdayakan dengan pemberian bantuan bibit unggul untuk peremajaan dan perluasan tanam, meliputi bantuan 400 ribu batang bibit Kopi Arabika Kopyol untuk peremajaan 400 Ha kebun Kopi Rakyat di 40 Subak Abian di Kabupaten Buleleng dan Bangli. “Di samping itu, ada bantuan 36 ribu batang bibit Kelapa untuk peremajaan 360 Ha kebun Kelapa Rakyat di 43 Subak di Kabupaten Buleleng, Jembrana dan Karangasem,” beber birokrat asal Tabanan itu.

Pemprov Bali juga memberi bantuan 100 ribu bibit kakao untuk perluasan tanam 100 Ha kebun Kakao Rakyat di 17 Subak di Kabupaten Jembrana. Disamping bibit juga diberikan bantuan pupuk organik dan NPK yang merupakan satu paket dengan bantuan bibit. Pendropan bantuan dilaksanakan secara bertahap langsung ke titik bagi di lokasi Subak Abian. Penyaluran bantuan untuk peremajaan/mengganti tanaman yang sudah tidak produktif (tanaman tua) juga dibarengi dengan pendampingan teknis/penyuluhan agar petani lebih memahami teknologi usahatani yang sesuai rekomendasi.

Advertisement

Bantuan dialokasikan pada subak-subak yang merupakan sentra produksi perkebunan dimana kondisi tanaman sudah tidak produktif. “Diharapkan dengan adanya bantuan peremajaan tanaman ini, secara bertahap tanaman perkebunan rakyat diganti dengan bibit unggul yang produktivitasnya lebih tinggi,” tandasnya. ipo/ama/*

Continue Reading
Advertisement