Connect with us

PARIWISATA

“Bali Woso” Tawarkan Camping Rumah Panggung Bernuansa Alam

Published

on


Bangli, JARRAKPOS.com – Tempat camping bernuansa alam “Bali Woso” di Desa Pengotan, Bangli menawarkan sensasi berkemah dengan konsep tradisional. Menyajikan kegiatan wisata alam pedesaan yang asri, alami serta diselimuti cuaca sejuk karena berada di ketinggian. Bali Woso menawarkan spot camping yang menarik dan unik serta berbeda dengan tempat lainnya. Sehingga memberikan pengalaman liburan yang berkesan, karena juga dilengkapi berbagai atraksi yang bisa dilakukan di satu tempat. “Kehadiran Bali Woso untuk memberikan suguhan liburan berbeda kepada para wisatawan dan masyarakat Bali,” jelas Manajer Bali Woso, Wayan Bayer, Minggu (10/2/2019).

Di Bali Woso wisatawan akan diajak untuk melakukan kegiatan berkemah dan outbound dengan berbagai aktivitas tradisional dan modern. Selain itu juga trekking dan bersepeda keliling desa sembari melihat secara langsung kehidupan masyarakat setempat dan pemandangan desa yang masih alami. Uniknya di tempat ini menyewakan 11 tenda camping yang dibangun di atas rumah panggung dari bahan kayu dilengkapi kasur, bed cover, minuman dan makanan sesuai permintaan layaknya menginap di hotel. Tenda camping ini ditawarkan dengan berbagai tipe, bahkan ada yang satu tenda bisa diisi 4 sampai 10 orang dengan harga mulai Rp 500 ribu per tenda hingga sekitar Rp1 juta. “Tipe tenda camping ada yang family deluxe, family standard dan juga grup standard dengan extra bed. Bedanya tenda kami berada di atas bangunan kayu (panggung). Kalau di tempat camping yang biasanya di atas tanah,” jelas Bayer.

Baca juga : Pengembang Prediksi Pasar Properti di Australia Masa Depan Cerah

Ditempat ini Wisatawan tidak hanya tertarik untuk menikmati fasilitas camping namun juga kegiatan outbound seperti flying fox dan aktivitas team building lainnya. Disamping aktivitas lainnya seperti menyusuri jembatan bambu di area hutan bambu yang merupakan akses menuju spot games. Mengingat tema tempat wisata ini adalah alam, maka pengelola juga membuat toilet dari bambu. Hal ini untuk semakin menunjukkan keunikan Bali Woso. Selain didominasi wisatawan asal Eropa kunjungan di Bali Woso juga datang dari sejumlah perusahaan dari beberapa wilayah di Indoneaia untuk melakukan kegiatan outbound para karyawannya. “Pemasarannya masih dari mulut ke mulut dan juga ada kerjasama dengan travel agent,” terang Bayer.

Advertisement

Wisatawan yang telah berkemah di Bali Woso mengaku tertarik dengan fasilitas yang disediakan pengelola dengan konsep uniknya. Berada di atas lahan seluas tiga hektar itu didukung konsep melestarikan alam atau green action. Bahkan setiap tamu yang datang wajib menanam satu pohon. “Camping di Bali Woso tidak hanya menginap saja. Kami juga ada aktivitas agro budaya dan berbagai fasilitas games. Yang menginap biasanya rata-rata 2 malam bahkan ada yang 10 hari dari peserta sekolah internasional Jakarta,” ungkapnya yang didampingi Bendesa Adat Pengotan, I Wayan Kopok. eja/ama