Connect with us

DAERAH

Bali Terancam Kekeringan, Sektor Pertanian Ubah Pola Tanam

Published

on

[socialpoll id=”2522805″]


Denpasar, JARRAKPOS.com – Ancaman kekeringan mulai malanda sektor pertanian di Bali. Diperkirakan, dalam beberapa bulan terakhir ini akan terjadi penurunan produksi pertanian, khususnya beras. Saat ditemui, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana di Denpasar, Jumat (19/10/2018) mengakui sudah ada pemetaan kekeringan tersebut. Hal itu berdasarkan data setiap bulannya telah menerima info dari BMKG Wilayah III yang memberikan perkiraan musim yang terus disosialisasikan ke petani melalui penyuluh dinas pertanian kabupaten/kota.

Ik-9/10/2018

“Sudah ada peta kekeringan itu,” ujarnya seraya menyebutkan sudah dilakukan penyesesuaian pola tanam. Upaya itu dilakukan sejak sebulan lalu dengan tidak menanam padi, tapi menanam palawija terutama di daerah yang persediaan airnya terbatas, seperti di Bali utara, diantaranya Buleleng dan Jembrana. “Selain itu juga disarakan agar hasil pertanian diasuransikan dengan PT Jasindo, jika akibat kekeringan terjadi gagal panen. Untuk mencegah gagal panen juga dibantu dengan mobilisasi pompa air, sehingga sampai saat ini belum ada laporan gagal panen akibat kekeringan,” beber Birokrat asal Tabanan itu.

Baca juga :

https://jarrakpos.com/2018/10/19/jaga-kelestarian-alam-wagub-sanjaya-lepasliarkan-tyto-alba/

Advertisement

Diakui selama ini, meskipun kekeringan melanda Bali, namun belum ada laporan gagal panen sehingga belum ada pengaruh dan hanya dilakukan antisipasi dengan pola tanam palawija. “Karena sudah mengikuti arahan kita dengan mengganti tanaman padi dengan palawija jadi sudah relatif aman,” tandasnya sembari mengharapkan adanya pengaturan ketersediaan air dalam memenuhi kebutuhan pertanian. “Air menjadi kebutuhan utama dalam dunia pertanian, apabila sumber daya air tidak ada maka akan sulit menanam tanaman apapun,” katanya.

Menurutnya, penatagunaan sumber daya air memang penting dilakukan sebagai kebutuhan vital pertanian, disamping dalam pemenuhan kebutuhan domestik. Karena itu, persedian air dapat diketahui dari sektor pertanian melalui rendahnya luas tanam padi. Data yang menunjukkan bahwa luas tanam hanya mencapai 143.657 hektar pada Periode Oktober 2017 hingga September 2018. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya dalam periode yang sama hanya mengalami peningkatan 1,4 persen. Disamping, lahan pertanian ada alih fungsi lahan sebesar 0,5 persen atau 400-500 hektar per tahun. may/ama

Continue Reading
Advertisement
1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Jokowi Buka Temu Karya Nasional TTG XX dan PINDesKel 2018 di GWK - Bersama Membangun Bangsa


Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply