Connect with us

PARIWISATA

Bali Genjot Potensi Kunjungan Wisatawan Luar Tiongkok

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Terjadinya penyebaran novel Corona Virus di Tiongkok selama sebulan belakangan ini memang telah meresahkan dunia, begitu juga Indonesia terutama Bali. Berbagai upaya preventif untuk menangkal masuknya virus tersebut ke Bali telah dilakukan. “Berbagai langkah preventif telah dilakukan oleh pemerintah, seperti penutupan penerbangan langsung dari dan ke Tiongkok serta pemasangan alat thermal scanner di Bandara. Hingga berdasarkan fakta saat ini, tidak ada satu orang pun di Bali yang suspect virus corona.” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa usai rapat dengan stake holder dan asosiasi, di kantor setempat, Senin (10/2/2020).

1bl-ik#9/2/2020

Putu Astawa juga menegaskan bahwa Bali seperti yang diberitakan diibaratkan seperti kota hantu karena sepi wisatawan adalah hoaks. Penurunan wisatawan memang terjadi, namun khusus market Tiongkok sekitar 25-27%. Sementara market yang lain masih on schedule karena belum ada pembatalan (cancel). Menurutnya, kunjungan wisatawan ke Bali memang berkurang karena adanya penutupan penerbangan dari dan ke Tiongkok. Terlebih bulan ini memang low season dan penutupan penerbangan tersebut juga berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan asal Tirai Bambu di saat Imlek ke Bali.

Baca juga: Bertemu Gubernur Koster, Walikota Misato Harap Bisa Bangun Jepang Seperti Ubud

Dari sebanyak 6,3 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali, 1,185 juta di antaranya adalah wisatawan dari Tiongkok. Selain itu, ia juga menjelaskan saat ini pihaknya tengah membidik wisatawan selain Tiongkok untuk datang ke Bali. “Karena kasus ini kita akan gaet wisatawan Eropa, Australia atau Amerika untuk datang ke Bali,” imbuhnya. Untuk memuluskan rencana tersebut, Putu Astawa menjelaskan berbagai upaya akan dilakukan untuk mendatangkan Wisman ke Bali, seperti berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengalihkan penerbangan. Sehingga perlu berkoordinasi dengan stake holder terkait dan asosiasi pariwisata. Selain itu juga telah bersurat ke Presiden RI untuk mengadakan rapat-rapat internasional ke Bali.

3bl-ik#5/2/2020

Sementara Ketua Bali Hotel Association (BHA) Ricky Putra membenarkan penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Bali, namun itu hanya untuk wisatawan Tiongkok. “Wisatawan dari negara lain masih ke Bali. Apalagi jika kita compare, length of stay wisman Tiongkok ke Bali sekitar 4-5 hari, sedangakan wisman Eropa, Australia, dan Amerika bisa mencapai 2-4 minggu. Jadi anggap saja 500 ribu Wisman Tiongkok ke Bali bisa ditutupi dengan sekitar 125 ribu samoai 150 ribu Wisman Eropa bisa mengimbangi,” jelasnya.

Baca juga: Nyoman Parta Minta Hotel dan Restoran Diwajibkan Sediakan Arak Bali

Advertisement

Ia juga menyatakan saat ini kita tengah membidik wisatawan yang akan berkunjung ke Tiongkok. Jadi akan ada kerja sama dengan airlines dan travel agent untuk mengalihkan mereka untuk datang ke Bali. Memuluskan rencana tersebut tentu diperlukan membangun citra Bali yang positif. Selian membidik pasar mancanegara, Ricky Putra juga mengaku tengah membidik wisatawan domestik yang selama ini berkunjung ke Tiongkok. mas/ama/*