Connect with us

NEWS

Atlit Tenis Meja Kota Palu Raih Medali Perak, Meski Tidak Diberi Uang Saku dan Atribut

Published

on

Banggai, Jarrakpos.com — Meskipun tidak diberikan uang saku dan atribut, namun atlit Tenis meja kota Palu, dengan gigih bisa menyumbangkan 2 medali perak putra putri pada Porprov ke IX kemarin di gedung SSC Persibal , pada ajang olah raga bergengsi di Sulteng yang berlangsung dari tanggal 10-17 Desember 2022 di kota air Luwuk Banggai.(14/12/2022)

Banyak persoalan yang dihadapi para atlit Tenis Meja kota Palu, sejak berangkat dari Palu menuju Luwuk Banggai sebagai tuan rumah Porprov, mulai pencekalan atlit tidak bisa bertanding, tidak diberi uang saku, tidak diberi atribut dan bahkan id cardnya pun tidak diberikan.

Sementara dari dewan keabsahan KONI Sulteng sudah memberi menyampaikan, bahwa atlit Tenis meja kota Palu bisa ikut bertanding di di ajang Porprov 2022, ujar Mulhan selaku pelatih atlit tenis meja kota Palu. Saya sangat menyayangkan kenapa hal ini bisa terjadi, kalaupun di kepengurusan pusat ada kekisruhan, silahkan pusat menyelesaikannya, dan jangan sampai persoalan ini dibawah-bawah sampai ke atlit.Kasian kan para atlit kita, mereka sudah berusaha payah latihan, bahkan orang tua para atlit dengan suka rela merogoh kocek sendiri untuk membiayai anak-anak mereka agar bisa ikut dalam Porprov kali ini.

Dan akhirnya para atlit tenis meja kota Palu bisa membuktikannya dan berhasil meraih 2 medali perak putra-putri, keluh Mulhan.

Advertisement

Sementara itu, ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Banggai, Syarifuddin Abas, mengatakan, bahwa tujuan saya terlibat dalam kepengurusan PTMSI kabupaten Banggai, tidak ada lain, bagaimana sebisa mungkin melahirkan atlit-atlit tenis meja Sulawesi Tengah terkhusus Kabupaten Bangga, yang berprestasi dan bisa berbicara di tingkat Nasional maupun iternasional.

“Ini yang harus di pikirkan bersama-sama, terutama para pengurus PTMSI Sulteng, bukan mempertontonkan ke egoan yang berimplikasi menurunnya semangat para atlit untuk menunjukkan prestasinya. Cobalah mari kita duduk satu meja membicarakan bagaimana memajukan cabang Olah Raga Tenis meja di Sulawesi Tengah, dengan mengesampingkan ego”, jelas Cale panggilan akrab ketua PTMSI kabupaten Banggai.

“Bayangkan saja, dua hari sebelum pembukaan Porprov ke IX di kabupaten Banggai, PB.PTMSI Sulteng mengeluarkan Surat Pembekuan terhadap Pengurus PTMSI Kabupaten Banggai, yang di tanda tangani H. Suaib sebagai Ketua dan Mulyadi sebagai sekretaris, sementara para atlit sudah mau bertanding, namun pada akhirnya surat pembekuan tersebut di tarik kembali atas saran KONI Sulteng. Apa-apaan ini”, ujar Syarifuddin Abbas dengan nada kesal.

Jika terjadi pembekuan PTMSI kabupaten Banggai, berarti cabor tenis meja secara keseluruhan tidak dipertandingkan, keluh Syarifuddin, yang rasional lah, jangan hanya kepentingan pribadi, kita mengorbankan semua atlit.

Advertisement

Salah seorang Wasit Nasional dan bahkan Internasional Tenis Meja Sulawesi Tengah yang juga mantan pengurus Dewan perwasitan Tenis Meja Abdul Razak, diselah-selah perebutan medali emas pada cabor tenis meja di ajang Porprov mengatakan, “saya sangat menyayangkan upaya pencekalan atlit tenis meja kota Palu, oleh PB. PTMSI Sulteng, kasian mereka dengan susah payah berakat kesini bahkan dengan biaya sendiri demi nama baik kota Palu, kok malah mau di cekal, ini ada apa?. Saya meminta kepada pak Walikota dan KONI Sulteng untuk meng evaluasi KONI kota Palu, karena terlalu jauh mencampuri urusan atlit, bagaimana atlit kita bisa berprestasi kalau begini caranya, ujar Abdul Razak dengan nada kesal, sekarang mereka sudah membawah nama baik Kota Palu, dengan meraih 2 perak, hal inilah yang harus menjadi bahan evaluasi kita”, tutup Abdul Razak.(Miro)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply