Connect with us

POLITIK

Ambil Ancang-ancang, Koalisi NasDem dan PSI Bentuk Satu Fraksi

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Partai NasDem akhirnya berhasil merebut dan menambah sejumlah kursi saat Pileg dan Pilpres, 17 April 2019. Bahkan di Kota Denpasar saja, partai besutan Surya Paloh itu nyaris bisa membentuk satu fraksi. Sayangnya, meskipun bertambah dari 1 kursi menjadi 3 kursi, namun belum bisa membentuk fraksi dari syarat minimal 4 kursi. Karena itulah, bersama salah satu partai pendatang baru, PSI yang berhasil menggaet 2 kursi rencananya berancang-ancang berkoalisi membentuk satu fraksi di DPRD Kota Denpasar. “Untuk rencana membentuk fraksi dari Partai Nasdem pimpinan kami sudah berbicara dengan PSI dan sudah terjadi kesepakatan rencana membentuk satu fraksi,” ungkap Wakil Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali, AA Gede Ngurah Widiada saat ditemui di Denpasar, Sabtu (1/6/2019).

Ik-1/6/2019

Kata mantan Ketua DPD Partai NasDem Kota Denpasar itu, menyebutkan penjajakan satu fraksi ini dalam ruang politik sudah jelas memberikan kiprah baru bagi Partai NasDem Kota Denpasar. “Kami belum tentukan nama fraksi, karena finalisasinya belum selesai. Kalau dulu hanya 1 kursi berkoalisi dengan PDIP, tapi sekarang PDIP sudah full. Namun untuk koalisi besarnya kami tetap berkoalisi dengan PDIP,” jelas Panglingsir Puri Peguyangan itu, seraya bersyukur di tengah persaingan Pemilu yang cukup ketat, Partai NasDem masih bisa menambah kursi, karena kedigjayaan PDIP dan Jokowi efek di Bali. “Tentu peningkatan suara partai tidak terlepas dari rekrument kader potensial yang mampu mengawal visi misi partai, dan juga mendapatkan kepercayaan masyarakat,” bebernya.

Baca juga : Golkar Masih Kondusif, Demer Tepis Isu Percepatan Munas

Ke depan target Partai NasDem ingin lebih besar dengan fraksi bisa duduk di pimpinan dewan. Walaupun persaingan 5 tahun kebdepan semakin sulit, namun tetap optimis akan menjadi partai lebih besar. Pasalnya, perubahan pemilih akan banyak terjadi, sebab politik tanpa mahar merupakan model pilihan solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan pemimpin yang lebih baik. “Pastinya kultur politik pasti akan tampak walaupun kita sadar kalau politik membutuhkan biaya yang tinggi. Kalau tanpa mahar perekrutan kader ke depan jangan sampai diartikan tidak ada biaya. Hanya saja biayanya yang logik dan masuk rasional,” ungkap Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar ini, sekaligus menjelaskan akumulasi 3 kursi yang diraih sekitar 12 ribu suara di Kota Denpasar. “Karena itu lima tahun ke depan ada peluang untuk merebut 1 kursi ke provinsi. Karena sampai saat ini hanya dua kursi yang masih bertahan, yaitu Pak Kari Subali dan Dokter Somvir dari Singaraja,” jelasnya.

Lm-1/6/2019

Setelah mengikuti dua kali Pemilu, kini Partai Nasdem harus mendapatkan tokoh masyarakat yang berpotensi untuk direkrut. Apalagi hasil Pemilu sekarang dari sekian Caleg yang maju masih belum merata mendapatkan suport suara. Seperti halnya dari 12 Caleg di Denpasar Utara yang satu terlalu tinggi sedangkan di bawahnya 500 suara saja belum mencapai. “Sedangkan partai lain kan sudah mulai merata dari 12 kursi yang diperebutkan ada 4 kader yang bisa meraih suara diatas 500. Nah ini dibutuhkan kejelian rekrutmen kader, sebab dengan kader yamg sudah memiliki potensi kearah tersebut hendaknya harus dibina untuk mempertahankan kursi. Sebab persaingan antara figur partai hampir seimbang. Hal ini kita buktikan dari hasil Pemilu saat ini,” tutupnya. tra/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply