Connect with us

POLITIK

Subak Bengkel Resmikan Jalan Usaha Tani ‘MaUrip’

Published

on

Tabanan, JARRAKPOS.com – Rasa terharu dan sumringah memancar dari wajah para petani dan krama, setelah Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., meresmikan jalan usaha tani, sekaligus penyerahan bantuan aspirasi pertanian secara simbolis di Bale Subak Bengkel, Desa Bengkel, Kediri, Tabanan, Rabu (25/11/2020). Pada kesempatan itu, Made Urip yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang membidangi Pertanian dan Lingkungan Hidup ini, melepas Burung Hantu sebagai tanda dan upaya untuk mengendalikan hama tikus secara alami di Subak Bengkel. Peresmian infrastruktur pertanian yang diberi nama Jalan Usaha Tani ‘MaUrip’ oleh krama subak itu, juga dihadiri perwakilan dari Dirjen Hortikultura dan Pestisida Kementerian Pertanian Indra Husni, Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Tabanan Ir . I Nyoman Budana, MM., Anggota DPRD Tabanan dari Fraksi PDI Perjuangan Ni Luh Wayan Dewi Marheni, Camat Kediri, Perbekel Desa Bengkel dan Pangkung Tibah, Babinsa, Pengurus KWT Jatayu bersama sejumlah tokoh masyarakat beserta para petani dan krama subak setempat.

12bl#ik-1/11/2020

Jalan usaha tani MaUrip ini sudah sangat dirasakan manfaatkan, sehingga Pekaseh Subak Bengkel, I Ketut Jana Nuraga mengakui Subak Bengkel yang menggarap lahan pertanian seluas 330 ha dengan 575 anggota subak dari 18 tempek ini, bisa memproduksi beras sekitar 8-9 ton per ha. “Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan Pak Made Urip yang diberikan sangat banyak. Apalagi Pak Made Urip bisa terus memberikan bantuan, sehingga Subak Bengkel bisa menjadi contoh subak lainnya ke depan. Karena Pak urip dari sejak dulu sudah lama membantu kami,” bebernya. Usai meresmikan Jalan MaUrip, Wakil Rakyat Sejuta Traktor yang terpilih lima periode ini, juga mengguyur bantuan aspirasi pertanian senilai Rp750 juta, berupa bantuan P2L Pangan Lestari KWT Jatayu senilai Rp50 juta, bantuan jalan usaha tani sepanjang 1 km senilai Rp200 juta, bantuan alat pengolahan bawang Rp130 juta, bantuan alat pasca panen dan motor viar senilai Rp70 juta, bantuan pengembangan kawasàn cabe 20 ha senilai Rp60 juta, bantuan bibit jahe 2 ha tanaman obat senilai Rp13 juta, bantuan cultivator senilai Rp8 juta, serta bantuan pompa air senilai Rp25 juta.

1bl#bn-8/11/2020

Di sisi lain, Perbekel Desa Bengkel, I Nyoman Wahya Biantara, S.Kom menjelaskan perjalanan membangun Desa Bengkel untuk meningkatkan produktifitas pertanian sudah sangat banyak dibantu Made Urip. Salah satunya jalan usaha tani MaUrip yang akhirnya untuk pertama kalinya bisa direalisasikan. Selain itu, juga telah membuat rumah Burung Hantu sebagai program subak membasmi hama tikus dengan cara alami, termasuk pola pertanian organik di Subak Bengkel. Di samping itu juga ada KWT yang bergerak menanam pohon sebagai ketahanan pangan rumah tangga, seperti olahan teh dan produksi bawang seluas 10 ha. “Kami berharap Pak Made Urip terus mendukung produktifitas pertanian di Subak Bengkel, seperti membangun rumah kreatif untuk pengemasan produk unggulan Subak Bengkel yang juga sudah dibantu oleh Pak Made Urip. Karena kita ingin warga kami juga ada yang fokus di hilir, sehingga ada produksi yang dijual, sekaligus mengangkat dan merangsang generasi muda bertani secara modern dengan alat-alat pertanian yang telah dibantu Pak Urip,” ungkapnya. Sementara itu Indra Husni, Kasubdit Tanaman Sayuran Daun dan Jamur mewakili Dirjen Hortikultura dan Pestisida mengakui sektor pertanian masih positif pertumbuhannya di masa pandemi, seperti model pertanian di Subak Bengkel yang selama ini terus didukung Made Urip sudah berhasil dengan baik. Bagian yang menarik, saat ini semangat anak muda juga kembali terjun langsung ke sektor pertanian.

1bl#ik-4/11/2020

Apalagi dikatakan, konsep yang dikembangkan ramah lingkungan dan bisa memanfaatkan hasil pertanian tanpa sampah dan tidak ada yang terbuang, seperti limbahnya bisa dipakai pupuk organik. “Pola ini sebagai konsep pertanian yang dikembangkan agar bisa bersaing dengan harga dan kualitas yang baik. Ini sebagai model pertanian terintegrasi dari hulu ke hilir,” katanya. Karena itulah, Made Urip memberi apresiasi dan penghargaan setinggi-tinggi bagi krama Subak Bengkel yang berhasil memperkuat sektor pertanian untuk menumbuhkan kembali perekonomian. Apalagi akibat dampak Covid-19 hampir 70 persen penduduk Bali yang mengandalkan sektor pariwisata selama 8 bulan kondisinya sudah sangat lesu. “Kemana larinya orang Bali? Ternyata sesuai pengalaman sebelumnya, orang akan kembali ke sektor pertanian, karena terbukti sebagai dewa penyelamat perekonomian di Bali. Karena hanya sektor pertanian yang tumbuh,” tegas Made Urip seraya menghimbau jangan sampai lahan pertanian beralih fungsi, karena di Bali rata-rata 700 ha per tahun beralih fungsi. “Tolong dipertahankan lahan produktif kelas satu ini. Jadi konversi lahan harus diproteksi dan dihentikan karena tidak ada lagi lahan penggantinya. Dimana kita bisa lagi membuka lahan di Bali dan kualitas tanahnya tidak seperti ini?,” imbuh politisi senior asal Desa Tua, Marga, Tabanan itu.

1th-ik#1/1/2020

Menurut Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu, kendala pertanian hanya di pemasaran dan pasca panen, sehingga sektor pertanian tidak menarik bagi golongan milenial. Karena itu harus diberikan stimulus dan rangsangan, agar generasi muda mau menekuni sektor pertanian yang sudah menjadi kultur dan beradaban budaya di Bali. Padahal anak-anak muda harus menggeluti pertanian, karena sangat menjajikan di masa depan. Apalagi negara produsen pangan akan melakukan proteksi pangannya, karena negara masih banyak melakukan impor, seperti jagung dan kedelai. Untuk itu, upaya menegakan ketahanan pangan harus bisa mencukupi seluruh kebutuhan dalam negeri. “Untuk itulah bantuan yang diberikan harus dikelola dan digunakan dengan baik. Saya akan terus membantu dan mencari celah anggaran ABPN dari 2021 sampai masa jabatan 2024. Mudah-mudahan kondisi keuangan negara bisa pulih, karena ABPN tahun 2021 diperkirakan defisit sekitar Rp700 triliun lebih. Untung sektor pertanian masih tangguh di Bali untuk menjaga ketahanan pangan rumah tangga,” pungkas Made Urip. ama/ksm

Continue Reading
Advertisement