Connect with us

DAERAH

Puspanegara Dukung Penataan Tukad Mati Dilanjutkan

Published

on

Badung, JARRAKPOS.com – Ketua LPM Kelurahan Legian, I Wayan Puspa Negara, SP., MSi., mengatakan penanaman 400 lebih Pohon Tabebuya di sepanjang Tukad Mati (tengah), Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Jumat (19/6/2020) yang dipimpin langsung Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta tidak menandai penataan Tukad Mati sudah mulai rampung. Ditegaskannya proyek yang sebelumnya dianggarkan dengan dana sekitar Rp160 miliar itu ditegaskan Puspanegara menjadi salah satu proyek ‘mangkrak’ yang dikerjakan tidak sesuai perencanaan.

1th-ik#1/1/2020

“Penampang ganda Tukad Mati harusnya ada di proyek yang dikerjakan BWS (Balai Wilayah Sungai Bali-Penida) tapi tidak diselesaikan. Karena anggarannya dari Rp190 miliar penataan Tukad Mati itu hanya ada katanya Rp132 miliar karena alasan Covid, yang seharusnya tahun 2019 sudah selesai. Kita pertanyakan, intinya gambar jadinya sudah ada,” ujar Puspanegara saat meninjau Tukad Mati, Senin (22/6/2020).

Dijelaskannya, untuk menjadikan Tukad Mati sebagai destinasi baru, penampang ganda untuk jogging track di kedua sisi sungai harus segera dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai BWS) Bali-Penida Ditjen Sumber Daya Air (SDA). Hal lain tak kalah penting yakni senderan sungai harus diperbaiki karena kondisinya saat ini kurang rapi. Banyak penambahan dan banyak rusak dan berlubang. Bahkan penanaman Pohon Tebubuya oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung masih kurang 75 pohon.

1th-1ik#26/3/2020

“Kalau penampang ganda tanggung jawab BWS dan juga bisa dilakukan PUPR. Senderan dirapikan, dan kita masih kekurangan penampang ganda supaya bisa dijadikan jogging track. Begitu juga kita masih kurang 75 Pohon Tebubuya, karena total pohon yang diperlukan 618 baru terisi 400 sekian. Ke depan penampang ganda juga harus dikeramik (ditata, red) agar bisa menjadi jogging track seperti Tukad Badung. Kemudian yang kedua senderan Tukad Mati juga harus lebih dirapikan agar kelihatan seragam, tidak seperti sekarang jomblang dan ada yang berlubang,” terangnya.

Puspanegara juga menjelaskan, Tukad Mati saat ini sudah terlihat rapi karena rutin dilakukan Jumat Bersih LPM bersama masyarakat setempat. Selain penanaman Pohon Tebubuya, pihaknya juga meminta DLHK Badung melengkapi upaya memperindah estetika Tukad Mati di sepanjang 800 meter itu dengan 618 patung sesuai rencana awal pembangunan. Begitu pula halnya dengan Jembatan Naga Tukad Mati agar segera dicat ulang karena sudah terlihat kusam. “Jembatan Naga Tukad Mati juga perlu di cat ulang karena itu aset PUPR Badung,” pintanya.

1bl-bn#1/4/2020

Guna mewujudkan Sparkling Legian untuk menata estetika kawasan, Puspa Negara juga meminta Pemerintah Kabupaten Badung segera membangun Patung Dewi Mansa setinggi 80 meter di bantaran Sungai Tukad Mati di pertigaan Padma Timur. Dilanjutkan pembangunan 13 titik air mancur raksasa. Harapan ini ditegaskannya Puspanegara harus segera direalisasikan bila Pemerintah Kabupaten Badung serius untuk menjadikan Tukad Mati sebagai destinasi baru. “Sepanjang sungai 800 meter ada 13 titik air mancur raksasa yang akan naik ketas sehingga kalau sore-sore kesisni ada rainbow pelangi, pagi kesini bisa lihat rainbow. Dewi Mansa setinghi 80 meter juga harus segera dibangun,” tandasnya. eja/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement