Connect with us

DAERAH

Pemerintah Bali Dukung Budaya Membaca untuk Indonesia Cerdas dan Maju

Published

on

Badung, JARRAKPOS.com – Pemerintah Provinsi Bali mendukung deklarasi “Membangun Budaya Membaca untuk Indonesia Cerdas dan Indonesia Maju” di Badung, Kamis (13/8/2020). Hal itu disampaikan ketika acara Pameran Buku dan Literasi yang diselenggarakan oleh Duta Bahasa Bali menggandeng Atnews, yang didukung oleh Monumen Perjuangan Bangsal, Balai Bahasa Bali dan DHD Angkatan 45 Bali.

Dalam merayakan Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia, Hari Jadi ke-62 Provinsi Bali, Peringatan Perempat Abad Puncak Pertemuan Perang Rahasia Gerakan Bawah Tanah Perang Kemerdekaan Republik Indonesia, Hari Ulang Tahun ke-56 Resimen Ugrasena (Ugrasena Bali), dan Hari Ulang Tahun ke-2 Atnews. Wakil Gubernur Bali Prof Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati memberikan apresiasi atas sumbangsih, dedikasi dan loyalitas Saudara ikut serta dalam usaha-usaha memajukan pendidikan di Provinsi Bali.

1bl#ik#13/8/2020

Dalam sambutannya yang disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga I Ketut Sudarma. Ia mengajak masyarakat untuk melek informasi, tanggap dan cerdas terhadap situasi dan kondisi pembangunan di Bali ini sungguh sebuah bentuk partisipasi publik untuk menguatkan entitas Krama Bali Unggul. Searah dengan visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali, dengan misi mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi yaitu berkualitas dan berintergritas; bermutu, profesional dan bermoral serta memiliki jati diri yang kokoh yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal krama Bali.

Untuk tercapainya tujuan dan sasaran dari Misi di atas, maka sangat dibutuhkan partisipasi masyarakat yang tinggi. Menumbuhkembangkan dimensi Krama Bali Unggul dengan daya saing, loyal, professional dan bermoral, sangat membutuhkan peran masyarakat yang langsung dan bersungguh-sungguh. Dalam hal ini, Pemerintah akan lebih berperan sebagai fasilitator dan daya dukung. Sebelumnya, mari Kita pahami dulu, apa itu Literasi?

1bl#ik-8/8/2020

Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Literasi merupakan orang yang belajar; kemampuan baca, tulis, bicara, menghitung dan memecahkan masalah; kemampuan individu menggunakan potensi yang dimilikinya; dan seperangkat keterampilan yang nyata.

Dengan adanya lembaga semacam peguyuban bahasa ini menjadi strategis karena langsung punya sikap dan solidaritas yang tinggi akan kepentingan menjadikan masyarakat cerdas dan bertanggungjawab. Begitu juga aktif mengasah diri, menyiapkan segala sesuatu yang mendukung meningkatkan kompetensi, kapasitas dan daya saing anggota peguyuban Saudara.

Advertisement

1bn-ik#28/12/2019

Ia pun memberikan apresiasi atas kegiatan ini karena momentum hari ini tepatnya : 14 Agustus adalah Hari Jadi ke- 62 Pemerintah Provinsi Bali dan Dirgahayu Republik Indonesia ke-75, 17 Agustus, apa makna dibalik semua ini, Coba Kita bedah sedikit Tema Hari Jadi Pemerintah Provinsi Bali : “Penyucian Jiwa dan Alam Semesta Tatanan Kehidupan Bali Era Baru”.

Sebagai orang Bali yang hidup dan berpenghidupan di Bali sudah seyogyanya mendalami proses penyucian jiwa. Mengapa ? Sebagai literasi, perlu kiranya disadari bahwa Bali sangat disegani dunia. Sehingga, masyarakat Bali bisa antusias hidup dari pariwisata. Kunjungan wisatawan pun membludak ekonomi Bali pun terus membaik memacu pendapatan per kapita Bali di atas rata-rata nasional.

1th-ik#1/1/2020

Pertanyaannya, apa yang sesungguhnya menjadi daya pikat Bali? Alam-Bali-kah? Manusia-Bali-kah? Budaya-Bali-kah? Ya. Jelas! Manusia dan alam Bali. Manusia (baca Masyarakat Bali) karena ada karakter yang kuat sebagai tatanan pergaulan global yaitu jiwa yang hormat, arif, bijaksana, toleran, setia kawan, paras-paros (memberi dan menerima dengan prinsif tulus ikhlas), segilik-seguluk (sikap gotong royong), dan selunglung-sebayantaka (tolong-menolong baik dalam suka maupun duka).

Alam karena ada laut, gunung, danau (danu), telabah, tukad, sebagai sumber-sumber kehidupan yang selalu dijaga dan dirawat melalui kegiatan ritual keagamaan Hindu yang abadi. Hubungan Manusia-Alam-Tuhan inilah sebagai pemantik pembangunan Bali yang melahirkan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya Bali yang adi luhung. Sehingga, tidak ada alasan lagi, sebagai krama Bali yang masih memiliki hati nurani, iman dan semangat untuk menyelamatkan Bali seyogyanya berbuat mengerahkan segenap daya dan upaya untuk “menyucikan Jiwa dan Alam Bali seutuhnya.

1bl-bn#1/4/2020

Menurutnya, buku adalah senjata utama, buku adalah cerminan jiwa yang tulus dan merdeka. Buku sesungguhnya sebuah keabadian. Sepanjang Buku itu dapat terawat dan terjaga dengan baik. Ditengah era digital, banyak karya-karya tulis, karya-karya sastra tersimpan dalam file-file e-book dan sebagainya. Akan tetapi, dalam praktek literasi (baca-tulis), apalagi dalam konteks “seni sastra” kehadiran Buku dalam bentuk benda lebih punya ‘jiwa’ dibandingkan baca melalui HP atau internet.

Sisi lain, fungsi Buku yang paling utama adalah mencerdaskan. Sehingga, mencerdaskan bangsa bukan semata-mata menjadi tanggungjawab Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga. Orang cerdas juga bisa terbentuk dari pola-pola pembinaan keluarga dan masyarakat. Syaratnya, hanya satu yaitu rajin membaca. Masalahnya, sudahkah rajin membaca, sudahkah selalu punya waktu untuk membaca, di tatanan keluarga (rumah tangga), bagaimana perhatian orang tua kepada anak-anaknya terkait praktek-praktek literasi baca-tulis di rumah.

1bl-bn#1/7/2020

Betapun hebatnya seseorang; siapapun mereka; apapun gelar, golongan, pangkat dan jabatan mereka; sesungguhnya mereka terlahir dari sebuah proses BACA BUKU. “Marilah, bangun literasi sebagai basis budaya”. Senjata utama guna memperkuat jati diri kita sebagai “krama Bali” yang lahir, hidup dan berpenghidupan di tanah leluhur Bali. Sebagai masyarakat yang berbudaya dan cerdas untuk menyelamatkan, memelihara dan mengharmonisasi nilai-nilai kearifan lokal Bali yang diwarisi.

Sementara itu, Peneliti Ahli Muda Balai Bahasa Bali Puji Retno Hardiningtyas menyambut baik acara itu sebagai momentum membangun semangat minat baca anak bangsa. Beragam upaya telah dilakukan dalam mengimplementasikan Tri Gatra Bahasa yakni pentingnya mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah serta menguasai bahasa asing. Upaya itu untuk melahirkan generasi muda yang cerdas dan berwawasan luas sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Pasal 41 dan 42 Tahun 2018 tentang Kebahasaan dan Kesusastraan.

Advertisement

1bl-bn#29/5/2020

Direktur Utama Atnews, I Wayan Artaya, menambahkan, memajukan bangsa dapat diawali dengan mengajak anak bangsa gemar membaca. Untuk membuat orang dapat mengetahui dunia, mengingat orang sukses besar memiliki kebiasaan budaya membaca begitu tinggi. Misalnya tokoh dunia Stave Job, Bill Gates, Mark Zuckerberg, Elon Musk, Jack Ma, sedangkan di Indonesia yakni Sukarno, Mohammad Hatta, Gus Dur, Ki Hajar Dewantara dan B.J. Habibie.

Kegiatan itu sejalan dengan tagline Atnews yakni Cerdas, Berbudaya dan Independen. Ketua Umum Manajemen MPB Bagus Ngurah Putu Arhana mengharapkan acara itu menjadi bekal anak muda dalam mengisi kemerdekaan. Mengingat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dengan pengorbanan harta benda hingga tetesan darah. Serta mengingatkan agar kegiatan itu menerapkan protokol kesahatan dengan ketat. Ketua Panitia Ni Putu Nanda Kebayan Sari melaporkan, acara tersebut dikemas sesuai dengan protokol kesehatan yang bisa diikuti oleh masyarakat umum, khususnya generasi muda.

1th-ks#30/6/2020

Pada kesempatan itu dilaksanakan dialog interaktif yang disiarkan secara online menghadirkan Balai Bahasa Provinsi Bali yang mengusung tema “Literasi dan Kebahasaan” pada tanggal 13 Agustus. Direktur Utama Kaori Group Ni Kadek Winnie Kaori bertema “Kewirausahaan dan Literasi” tanggal 14 Agustus, Ketua DHD Angkatan 45 Prof I Wayan Windia tema “Pemahaman Bela Negara dan Literasi” pada tanggal 15 Agustus dan Miss Internet Indonesia 2019 Diah Desvi Arina tema “Public Speaking dan Literasi”.

Hadir pula Ketua DHD Angkatan 45 Bali Prof Wayan Windia dan Ketua Harian MPB Bagus Ngurah Rai yang juga Permed Atnews. aya/ama/ksm

Continue Reading
Advertisement