Connect with us

EKONOMI

Pastikan Produksi Terserap, Dinas Pertanian Bantu Pemasaran Sayuran dan Buah Lokal Bali

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Mengambil moment HUT ke-62 Pemerintah Provinsi Bali dan HUT ke-75 RI, melalui refocusing kegiatan dari dana dekonsentrasi Direktorat Jendral Hortikultura Kementrian Pertanian, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggelar kegiatan ‘Berbagi Aneka Sayuran dan Buah’. Bertajuk ‘Petani Maju, Indonesia Maju’ kegiatan ini akan menyerap sekitar 12 ton buah dan sayuran langsung dari petani lokal Bali.

1bl#ik-8/8/2020

“Kami rancang kegiatan berbagi aneka sayuran dan buah. Walaupun dananya tidak besar yaitu sekitar Rp50 juta paling tidak bisa membantu pemasaran produk sayur dan buah-buahan lokal Bali di sentra produksi,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si., saat menyerahkan paket Sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Denpasar, Senin (17/9/2020).

Wisnuardhana menjelaskan, pihaknya terus turun ke sentra-sentra produksi untuk membeli produk petani dengan harga yang wajar. Sayuran dan buah-buahan tersebut selanjutnya dibagikan kepada masyarakat terkena dampak pandemi Covid-19 secara gratis, yakni kepada yayasan, panti asuhan, warga banjar dan masyarakat terdampak lainnya. Ditargetkan sekitar 12 ton buah dan sayuran akan dibeli langsung ke petani secara bertahap.

1bl#ik#13/8/2020

“Untuk tahap I dibagikan serangkaian HUT ke-62 Pemerintah Provinsi Bali dan HUT ke-75 RI pada tanggal 17 Agustus 2020. Untuk tahap awal telah disiapkan 400 tas produk sayuran, dan 25 keranjang sayuran dan buah-buahan. Tema yang diusung untuk kegiatan berbagi aneka sayuran dan buah-buahan lokal Bali ini adalah ‘Indahnya Berbagi dan Peduli sesama dalam bingkai NKRI,” jelas Wisnuardhana.

Dijelaskannya, sebagai daerah agraris membuat hampir 50% penduduk Bali bermata pencaharian sebagai petani. Tentunya dimasa pandemi Covid-19 tidak hanya berpengaruh pada sektor pariwisata, jasa dan pekerja harian tetapi juga ke petani. Produk pertanian lokal Bali yang selama ini cukup banyak terserap ke hotel, restoran, katering, pasar moderen, pemasaran antar pulau bahkan ekspor praktis menurun drastis.

1th-Ik#29/4/2020

Hal ini berakibat pada adanya over suplay dan jatuhnya harga produk pertanian khususnya sayur dan buah-buahan. Data statistik menunjukan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) Bali yang biasanya rata-rata 105 pada saat pandemi Covid-19 bahkan turun dibawah 100. “NTP adalah ukuran tingakat pendapatan petani yang jika berada pada angka lebih kecil dari 100 artinya petani mengalami kerugian,” jelas birokrat asal Tabanan itu didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. I Wayan Sunarta, MP.

Di tengah lemahnya serapan pasar, petani harus tetap berproduksi untuk menyediakan aneka kebutuhan pangan yang cukup bagi krama Bali. Memperhatikan hal tersebut disampaikan Wisnuardhana, Gubernur Bali, Wayan Koster telah melaksanakan berbagai kebijakan. Bahkan memastikan pemerintah harus hadir di tengah-tengah kesulitan petani, serta mengambil langkah-langkah cepat dan kongkrit agar pangan tetap tersedia dan pendapatan petani terjaga.

Advertisement

1th-bn#1/2/2020

“Mulai dari merefocusing kegiatan pertanian dari padat modal ke padat karya, mengharuskan paket Sembako menggunakan produksi petani lokal Bali. Mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 15036 tahun 2020 tentang Program Pasar Gotong Royong Krama Bali, rencana menyelenggarakan pameran pangan dan sandang setiap bulan dan berbagai program pro petani lainnya,” tuturnya menjelaskan lanjut mengatakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali juga diperintahkan memfasilitasi pemasaran produk sayuran dan buah-buahan petani pada sentra-sentara produksi agar harganya tidak jatuh pada saat panen raya. eja/ama

Continue Reading
Advertisement