Connect with us

INTERNASIONAL

Lebih Akrab dengan TFCC, Followership Besutan Milenial Indonesia yang Diundang ILA di Swiss

Published

on

JARRAKPOS – Dibentuk pada Februari 2020 lalu, TFCC berhasil menyita perhatian kalangan praktisi, peneliti dan akademisi Leadership-Followership Internasional. TFCC tak hanya menyuguhkan pembelajaran followership melalui website (www.teachingfollowerscourage.com) dan group media sosial, tapi juga menghadirkan webinar rutin ala masterclass dengan mengundang pakar-pakar leadership-followership kelas dunia tiap bulan, seperti Barbara Kellerman, Ira Chaleff, Marc Hurwitz, David Grau, Tom Klaus.

Mendirikan komunitas tepat diawal-awal outbreak pandemi Covid19 dengan anggota lintas benua yang mampu bertahan dan terus berkembang tentu bukanlah perkara mudah. TFCC dipandang berhasil menanggulangi tantangan tersebut, sekaligus pada saat yang sama, menangkap peluang dengan membangun jejaring global berbasis digital resources community.

MENGENAL TFCC

Teaching Followers Courage Community (TFCC) adalah komunitas global yang diinisiasi oleh Ira Chaleff, seorang pakar Leadership-Followership ternama asal USA dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang Leadership-Followership development. TFCC bertujuan memberi wadah bagi para Followership Pracademic (Practitioner & Academician) untuk mempresentasikan dan mendiskusikan beragam metode pengajaran serta kemungkinan pengembangannya di masa depan.

Advertisement

TFCC juga mengakomodir siapa saja yang haus akan keilmuan followership agar dapat mempelajari lebih dalam melalui narasumber yang profesional dan teruji kompetensinya. Anggota TFCC adalah para praktisi, peneliti dan akademisi yang menaruh minat pada pengembangan followership melalui networking activities, kolaborasi program pembelajaran. Saat ini ratusan orang dari seluruh benua (Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa dan Australia) bergabung sebagai anggota TFCC.

LULUS KRITERIA ILA

Pada 20-25 Oktober 2021 ini, sebanyak empat orang dewan pengurus TFCC (TFCC Council) diundang oleh International Leadership Association (ILA) untuk mempresentasikan kegiatan TFCC pada event akbar ILA 2021 Global Conference di Jenewa-Swiss yang juga dihadiri sedikitnya 600 profesional dari seluruh dunia. ILA sendiri merupakan organisasi Internasional terbesar dalam pengembangan teori dan praktek leadership dunia yang beranggotakan ribuan profesional global dari tiap sektor disiplin ilmu dan profesi.

TFCC dinyatakan lulus program seleksi ILA dengan menyisihkan puluhan kandidat lain untuk kategori Followership & Technology pada sub-kategori pengembangan pembelajaran Leadership-Followership berbasis digital. Untuk bisa melakukan presentasi pada sesi diskusi panel di ILA Global Conference, para presenter TFCC harus melewati sejumlah tahapan penilaian (ILA’s Evaluation Criteria). Tahapan tersebut antara lain, Problem or Possibility and Its Significance, Framework, Content Significance, Design, Outcomes, Results/Findings, Conclusion/Contribusions/Innovation, dan Implications/Take-Aways.

Advertisement

MILENIAL INDONESIA IKUT ANDIL

Sejumlah dewan pengurus TFCC yang menjadi motor penggerak sejak awal berdirinya TFCC natara lain Alain de Sales (Australia), Raden Muhsin Budiono (Indonesia), Claudia de Castro Caldeirinha (Belgia), Sharna Fabiano (USA), dan Abdurrahim Hocagil (Kanada).

Di antara dewan pengurus TFCC tersebut, terdapat 1 nama asal Indonesia (Muhsin Budiono) merupakan pengurus termuda dan dikenal sebagai Trainer Followership nasional pertama yang tersertifikasi global. Muhsin yang juga penulis buku panduan mengajar followership internasional berjudul Followership Education: New Directions for Student Leadership (2020) ini, sejak tahun 2014 telah memberikan materi pendidikan followership kepada sejumlah korporasi swasta, BUMD, BUMN, institusi pemerintahan, perbankan, perguruan tinggi, POLRI, dan lainnya.

Kepada awak Media, anggota aktif ILA dan Karyawan PT Pertamina ini menjelaskan, dalam presentasi ILA berformat diskusi panel tersebut dirinya bertindak sebagai Chair yang menyampaikan presentasi berjudul: How to Build a Global Community – Bringing Followership and Leadership Educators Together @TeachingFollowersCourage.com. Di sana, Muhsin menyampaikan tentang latar belakang komunitas TFCC, tujuan pembentukan, bidang dan kegiatan, serta proyeksi TFCC masa depan.

Advertisement

Rekan-rekan Muhsin lainnya juga menambahkan tentang tantangan-tantangan apa saja yang harus TFCC hadapi, bagaimana mendiskusikan topik webinar dan memilih narasumber, fund raising, lesson learned yang bisa dipetik dan langkah-langkah apa saja yang akan diambil dewan pengurus TFCC kedepan untuk membesarkan komunitas.

“Undangan dari ILA ini merupakan kesempatan emas untuk menekankan pentingnya membangun network and support system yang kuat antara pemerhati, pengajar dan praktisi followership diseluruh dunia agar Followership bisa lebih masif dikenal dan dipahami banyak orang sebagaimana halnya Leadership. Sebab Leadership dan Followership merupakan dua hal yang interdependent, sama penting dan saling mengisi satu sama lain”, ujar mahasiswa Organizational Leadership program-Indiana Wesleyan University ini.

Di Indonesia, wacana Followership memang belum terlalu familiar dan seringkali dipandang sebelah mata. Dalam berbagai program pengembangan SDM, Leadership masih cenderung mendapat perhatian lebih dan diagung-agungkan ketimbang Followership. Kendati demikian, Muhsin meyakini bila hal tersebut hanyalah soal waktu saja. Dirinya percaya, pelan tapi pasti akan semakin banyak orang Indonesia yang mengetahui dan memahami Followership dan kemudian memilih untuk menyebarkannya.

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply