Connect with us

DAERAH

Gubernur Koster: Makna Sejarah Pura Tak Berhenti pada Generasi Tua

Published

on

 


Tabanan, JARRAKPOS.com – Gubernur Bali Wayan Koster berharap agar masyarakat senantiasa memaknai sejarah pura, dan hal itu diteruskan pula kepada generasi muda guna peningkatan sradha kepada leluhur. Hal itu disampaikan Gubernur Koster saat menghadiri rangkaian Karya Agung Tawur Balik Sumpah, Pedudusan Agung, Menawa Ratna, Melaspas Ngenteg Linggih lan Mupuk Pedagingan di Pura Dadia Agung Pasek Tohjiwa, Banjar Jakatebel, Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan, Sabtu (1/2/2020).

Baca juga: Cegah PNS Membolos, Pemprov Bali Terapkan Absensi Wajah Berbasis Android

“Mari kita maknai sejarah pura ini dan meneruskannya kepada anak-anak (generasi muda, red) kita. Kehidupan jangan berhenti pada generasi tua. Karena jika tidak diteruskan akan berhenti. Marilah kita jadikan generasi muda paham, jadikan mereka cerdas dan berbudi pekerti, karena itu tugas kita,” ajaknya. Selain itu, Gubernur Koster juga berharap ritual keagamaan dapat memberikan makna dan inspirasi serta motivasi, ketenangan jiwa dan keteguhan batin untuk melanjutkan swadarma sebagai warga negara yang baik. Menurutnya, kehidupan beragama harus memberikan arti penting dan berguna bagi kehidupan sehari-hari.

Advertisement

Pada kesempatan itu pula, Gubernur Koster menyampaikan apresiasi terhadap semangat kebersamaan yang ditunjukkan Pasemetonan Warga Pasek Tohjiwa dengan terlaksananya yadnya tersebut. Ditambahkannya, dalam menjalankan karya harus didasari  atas rasa tulus dan ikhlas. Sementara itu, Ketua Panitia Karya, I Nyoman Ardika mengatakan, Pasemetonan Warga Pasek Tohjiwa, Desa Tangguntiti ini disungsung oleh 600 kepala keluarga (KK) sejebag Bali. Mereka tersebar di lima kabupaten/kota, yakni Tabanan, Badung, Jembrana, Buleleng dan Kota Denpasar.

Baca juga: Gubernur Koster Janji Hidupkan Piala Gubernur Bali

Kemudian ia menyebutkan bahwa pelaksanaan Karya Agung ini baru bisa  terlaksana kembali setelah 38 tahun lalu. Sedangkan pelaksanaan karya akan berlangsung selama 20 hari, dengan puncak karya akan dilaksanakan pada Anggara Kliwon Julungwangi atau 4 Pebruari 2020 dengan di-puput oleh sembilan sulinggih. Sedangkan pelaksanaan Nyimpen akan digelar pada Redite Wage Kuningan atau 23 Pebruari 2020 mendatang.

Pada kesempatan itu, Gubernur Koster  bersama Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama serta para tokoh Pasemetonan Arya Agung Pasek Tohjiwa melakukan persembahyangan bersama. Yang kemudian dilanjutkan dengan  penyerahan punia sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat. mas/ama/*

Advertisement