Dugaan Kredit Fiktif BTN, Mahasiswa Minta Polri Ambil Alih Penanganan Kasus Pembangunan Apartemen di Sidoarjo

jarrakpos.com-Jakarta. Sekelompok orang yang mengatasnamakan Koalisi Pemuda Mahasiswa Bersatu mendatangi Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) Jalan Trunojoyo No. 3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, pada Jumat (7/10).

Mereka melakukan aksi unjuk rasa menuntut Mabes Polri untuk mengambil alih penanganan kasus dugaan kredit fiktif di Bank Tabungan Negara (BTN) program pembangunan apartemen di Sidoarjo Jawa Timur yang bekerjasama dengan PT Sipoa Grup.

Koordinator aksi Saipul menyebut aksinya untuk memberantas korupsi di tubuh BUMN. “BTN ini kan BUMN punya negara, duit negara yang dikelola, jangan jadikan mainan dong sampai ada dugaan kredit fiktif. Kasian rakyat nanti kalau jadi korban, BTN harus betul dan serius kelola koorporasi BUMN secara profesional lah” terang Saipul.

Diketahui sebelumnya, Direskrimum Polda Jatim menetapkan tiga Direksi PT Sipoa Grup, Klemens Sukarno Candra, Budi Santoso dan Aris Birawa sebagai tersangka dalam tindak pidana penipuan dan penggelapan dengan pelapor NW.

Pihak perusahaan disebut sudah menjalankan program fidusia, transfer unit, di mana uang konsumen yang sudah dibayarkan ke Sipoa, dapat digunakan untuk membeli unit apartemen atau rumah di pengembang lain.

“Pembangunan apartemen oleh Sipoa Grup yang didukung BTN itu di Sidoarjo dugaannya mengarah ke kredit fiktif, Mabes Polri harus turun tangan usut tuntas ini,” kata Saipul saat orasi di Mabes Polri pada 31 Agustus 2021.

Saipul juga meminta Menteri BUMN untuk mengevaluasi kinerja Direksi Bank BTN, “Menteri BUMN wajib rombak jajaran direksi BTN, bahaya kalau ada direksi yang diduga ikut cawe-cawe, save BTN, kredit fiktif bahaya save BTN,” teriaknya menutup orasi.