Connect with us

INTERNASIONAL

Ditengah Panasnya Konflik Rusia dan Ukraina, Korea Utara Unjuk Kekuatan, Luncurkan Rudal Blistiknya

Published

on

Di tengah kecamuk Perang Rusia vs Ukraina, tiba-tiba saja Korea Utara menembakkan rudal balistik miliknya.

Militer Korea Selatan melaporkan Korea Utara menembakkan proyektil tak dikenal ke arah timur pada Minggu (27/2/2022) di tengah perhatian dunia terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Militer Korea Selatan langsung mengeluarkan peringatan atas tembakan rudal tersebut.

Peluncuran rudal berlangsung pada Minggu pagi, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan seperti diberitakan Rusia Today.

Advertisement

Dalam penilaiannya, Penjaga Pantai Jepang mencatat bahwa proyektil itu mungkin rudal balistik.

Proyektil itu jatuh ke laut di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, kata militer Jepang.

Jika dikonfirmasi, peluncuran tersebut akan menjadi uji coba rudal kedelapan Korea Utara sejak awal tahun.

Pyongyang menahan diri dari aktivitas rudal selama Olimpiade Musim Dingin Beijing baru-baru ini yang berakhir pekan lalu dalam apa yang diyakini beberapa ahli sebagai anggukan ke Beijing.

Advertisement

Peluncuran hari Minggu juga dilakukan tak lama setelah Presiden China XI Jinping berjanji untuk meningkatkan persahabatan dan kerja sama dengan Korea Utara dalam situasi baru.

Tidak jelas apakah pemimpin China itu secara khusus merujuk pada konflik militer yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

Ini adalah unjuk kekuatan kedelapan yang dilakukan oleh Korea Utara dalam tahun ini.

Kepala Staf Gabungan (JCS) mengumumkan peluncuran itu dalam pesan teks yang dikirim ke wartawan.

Advertisement

Pengumuman itu tidak memberikan penjelasan lebih lanjut seperti dikutip dari kantor berita Korsel, Yonhap.

Peluncuran itu dilakukan setelah Korea Utara melakukan tujuh putaran uji coba rudal, termasuk peluncuran rudal balistik jarak menengah pada 30 Januari.

Bulan lalu, Korea Utara mengeluarkan ancaman terselubung untuk mencabut moratorium uji coba nuklir dan rudal jarak jauh selama bertahun-tahun, yang memunculkan spekulasi bahwa mereka dapat terlibat dalam tindakan yang lebih provokatif di masa mendatang.

Gejolak yang terus berlanjut terjadi ketika Pyongyang tampaknya berusaha untuk memperkuat solidaritas internal di tengah kebuntuan dalam pembicaraan nuklir dengan Amerika Serikat (AS) dan kesengsaraan ekonomi yang diperparah oleh pandemi COVID-19.(red /kur)

Advertisement

 

Dilansir Dari : Kantor Berita Korsel