Connect with us

NEWS

Diperkuat Kebijakan Gubernur, Kasus Covid-19 di Bali Terendah Ketiga Nasional

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Berbagai kebijakan dan upaya dalam penanganan Covid-19 di Bali sampai Minggu (3/5/2020) telah menunjukkan hasil yang nyata. Dilihat dari tiga indikator penting, yakni: Pertama, rata-rata penambahan pasien positif Covid-19 per hari. Kedua, persentase kesembuhan pasien positif Covid-19. Ketiga, persentase pasien positif Covid-19 yang meninggal paling rendah kedua dari 9 Provinsi lainnya di Indonesia.

Gubernur Bali Wayan Koster selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengatakan, rata-rata penambahan pasien positif Covid-19 per hari, di Bali sebanyak tujuh orang. “Peringkat terendah ketiga, lebih rendah daripada DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Banten, dan Nusa Tenggara Barat,” ujar Wayan Koster.

Dijelaskan, data menunjukkan bahwa pasien positif Covid-19 sebagian besar bersumber dari PMI/ABK sebanyak 55%, transmisi lokal Bali sebanyak 34%, daerah luar Bali sebanyak 8%, dan WNA sebanyak 3%. Sedangkan kasus di provinsi lain, pasien positif sebagian besar merupakan transmisi lokal. Sementara persentase kesembuhan pasien positif Covid-19 di Bali mencapai sekitar 57.63%, menjadi yang paling tinggi di Indonesia dan berbeda jauh dari pada 9 Provinsi lainnya.

Ditegaskan Wayan Koster tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali bahkan jauh diatas rata-rata Nasional (16.76%) dan Global/Dunia (31.91%). Disampaikan rata-rata lama perawatan pasien positif Covid-19 sampai sembuh adalah selama 13 hari, masa perawatan paling cepat selama 3 hari, dan paling lama 39 hari (untuk kasus berat). Sementara dilihay dari persentase pasien positif Covid-19 yang meninggal, Bali mencapai 1,53% paling rendah kedua dari 9 Provinsi lainnya.

Advertisement

“Tingkat kematian pasien Covid-19 bahkan jauh dibawah rata-rata Nasional (7.55%) dan Global/Dunia (7.09%). Patut dicatat bahwa dari 4 orang pasien positif yang meninggal di Bali, 2 orang merupakan WNA, 1 orang dari daerah luar Bali, dan 1 orang PMI/ABK warga Bali,” terang Gubernur Wayan koster lanjut menambahkan, meskipun Bali tidak menerapkan PSBB namun hingga sampai saat ini penanganan Covid-19 menunjukkan hasil yang lebih baik/terkendali.

Meskipun sebelumnya berbagai pihak sangat mengkhawatirkan Bali akan terancam Covid-19 karena sebagai destinasi wisata dunia terbesar di Indonesia. “Tetapi sejauh ini, fakta menunjukkan hal yang kontras berbeda,” jelas Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu. Disampaikan pula, dari data perkembangan Covid-19 tersebut, menunjukkan bahwa sejumlah kebijakan dan berbagai upaya yang telah dikeluarkan oleh Gubernur Bali bersama Kapolda, Pangdam IX Udayana, Bupati/Walikota se-Bali, para tenaga medis, dan para pihak disertai dengan manajemen pelaksanaan dalam penanganan Covi-19 di Bali telah menunjukkan suatu output/hasil yang positif dan terukur. eja/ama

Continue Reading
Advertisement