Connect with us

EKONOMI

Bank BPD Bali Percepat Transaksi Tanpa Kartu ATM Hadapi Era New Normal

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Direktur Operasional Bank BPD Bali, Ida Bagus Gede Setiayasa, S.Kom., M.M., di Denpasar, Senin (6/7/2020), menegaskan Bank Pembangunan Daerah (Bank BPD) Bali mendorong Bank Indonesia (BI) melakukan percepatan penerapan transaksi perbankan secara Cardless, atau tanpa kartu yang harus menyentuh mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Ini juga menjadi harapan Bank BPD Bali untuk menghadapi Era New Normal yang sebelumnya gencar disosialisasikan melalui transaksi Cashless.

1bn-ik#28/12/2019

“Persiapan kita di Bank BPD Bali dalam Era New Normal mengubah Habits (kebiasaan, red) masyarakat Bali khsususnya untuk melakukan transaksi di perbankan, bertransaksi di tempat wisata, pasar maupun tempat hiburan,” ujarnya. Disampaikan Gus Setya sapaan akrannya, BI telah menetapkan arsitektur sistem pembayaran hingga tahun 2025 melalui Statistik Perbankan Indonesia (SPI). Salah satu yang dipercepat yakni transaksi Cardless atau bertransaksi tanpa kartu dan menyentuh ATM. Kendati di tahun 2020 ini gencar disosialisasikan transaksi secara Cashless, salah satunya melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

“Dengan adanya kebijakan dari Bank Indonesia untuk percepatan transaksi tanpa kartu, yang sebenarnya dilakukan tahun 2025. Harapannya transaksi seperti itu mampu menerapkan protokol kesehatan tanpa menyentuh alat atau perangkat. Kalau dengan card kan harus menyentuh keyboard ATM itu menjadi salah satu alat transmisi dalam penyebaran Covid-19,” terang Gus Setiayasa sapaan akrabnya. Langkah tersebut tentunya telah didukung Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali melalui transaksi menggunakan QRIS Bank BPD Bali. Untuk itu Bank BPD Bali sangat mengharapkan pihaknya masuk di dalam Working Group BI untuk persiapan transaksi secara Cardless termasuk transaksi menggunakan QRIS Cross Border.

1th-Ik#29/4/2020

“Transaksi dari luar negeri menjadi salah satu target dari Bank Indonesia dan kita berharap Bank BPD Bali bisa menjadi salah satu anggota di working group itu,” harapnya. Untuk di Bali Sendiri juga dijelaskannya, Bank BPD Bali terus berupaya menghadirkan solusi transaksi di tengah pandemi Covid-19 secara luas. Harapannya platform ekosistem Cardless dan Cashless transaksi di sektor pariwisata terus dibangun. Diawali E-Retribusi pasar dan kini mengarah pada E-Retribusi wisata di daerah tujuan wisata (DTW) di Bali melalu gate sistem berbasis Cashless.

“Kondisi pandemi Covid-19 transaksi harus Clean, Healthy dan Safety. Tiga konsep transaksi dengan mengguanakan QRIS agar kesehatan masyarakat bisa terjaga. Mereka tidak perlu bertukar tiket. Kita sedang membangun model teknis, menyiapkan perangkat untuk entrance di Uluwatu. Di Gate pengunjung tidak perlu beli tiket tapi ada aplikasi e-retribusi bayar pakai QRIS atau tranfer langsung jadi berkunjung tanpa mengambil tiket,” terangnya. Diungkapkan Gus Setiayasa sebenarnya di DTW Uluwatu sudah siap dijalankan namun terkendala pandemi Covid-19. Sebelumnya penerapan E-Retribusi telah dilakukan di beberapa objek wisata seperti di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandi dan DTW Tanah Lot namun masih menggunakan perangkat.

12th-ik#27/3/2020

“Solusi itu menjadi yang terintegrasi sesuai harapan mewujudkan Bali sebagai One Island and One Solution. Destinasi wisata di Bali tidak masing-masing menyiapkan aplikasi, dalam kondisi New Normal nanti,” paparnya. eja/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement