Connect with us

DAERAH

Banjir Ribuan Generasi Milenial, Made Urip Jaga Tradisi Parade Ogoh-Ogoh Desa Adat Belayu

Published

on

[socialpoll id=”2540016″]

[socialpoll id=”2540018″]

[socialpoll id=”2540019″]

[socialpoll id=”2540020″]

Advertisement

Marga, JARRAKPOS.com – Menyambut perayaan hari raya nyepi tahun baru Caka 1941, Sabha Yowana Desa Adat Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan, Rabu (6/3/2019) sore, kembali menggelar Parade Ogoh-ogoh yang berlangsung sangat semarak. Atraksi Ogoh-ogoh yang dibanjiri ribuan generasi milenial itu, disupport penuh Ketua DPP PDI Perjuangan dua periode, Drs. I Made Urip, M.Si yang terus ikut mengawal dan menjaga tradisi parade ogoh-ogoh yang kali ini, diikuti delapan Sekehe Teruna atau ST se-Desa Adat Belayu.

Sejak sore hari menjelang waktunya pengerupukan atau sehari menjelang Hari Raya Nyepi, memang seluruh generasi muda yang tergabung di bawah sekehe teruna di masing-masing banjar akan sibuk mempersiapkan ogoh-ogoh kebanggaannya untuk tampil, saat parade ogoh-ogoh yang digelar Sabha Yowana Desa Adat Belayu ini. Sudah tercatat ada delapan ST di Desa Adat Belayu yang akan bergilir berparade ogoh-ogoh, yakni ST Putra Kencana Banjar Batannyuh, ST Tri Angga Mahardika Banjar Umadiwang, ST Giri Mulya Banjar Gunung Siku, ST Kusuma Harapan Banjar Pekandelan, ST Widya Utama Banjar Peken, ST Sewaka Kusuma Banjar Beringkit, ST Sinar Soeta Jaya Banjar Jebaud serta ST Bhakti Sthana Banjar Bajera Belayu.

Baca juga : Generasi Milenial se-Kerambitan Deklarasikan Paket 01-1-1-2, Nyatakan Kebulatan Tekad Harga Mati Jokowi “Sekali Lagi”

Parade Ogoh-ogoh Desa Adat Belayu diawali iring-iringan mulai pukul 17.00 WITA dari ujung utara Desa Adat Belayu atau tepatnya di banjar Batannyuh dengan berjalan menuju selatan. Tepatnya di catus pata atau perempatan Desa Adat Belayu dilaksanakan pementasan masing-masing ogoh-ogoh yang dirangkai dengan tabuh dan seni tari sesuai dengan konsep masing-masing karakter ogoh-ogoh yang ditampilkan. Sebelum parade dimulai dilaksanakan pembukaan yang dihadiri perwakilan Made Urip selaku Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, bersama I Ketut Purnaya, S.Sos yang juga DPRD Prov Bali dan I Putu Eka Putra Nurcahyadi sebagai Anggota DPRD Tabanan sekaligus penggagas parade ogoh-ogoh.

Advertisement

Pada kesempatan itu, juga hadir Muspika Kecamatan Marga, Penglingsir Puri Belayu dan Penglingsir Griya Belayu, Bendesa Adat Belayu, Perbekel Desa Batannyuh, Perbekel Desa Peken Belayu dan Perbekel Desa Bringkit Belayu beserta kelian adat se-Desa Adat Belayu. Selaku tokoh masyarakat Belayu, Ketut Purnaya yang juga Caleg DPRD Bali Dapil Tabanan nomor urut 5 dari PDI Perjuangan, sekaligus mewakili Made Urip membuka secara simbolis parade yang ditandai dengan tabuh balaganjur dari ST Bhakti Stana. Sebelum delapan ogoh-ogoh dari masing-masing ST melakukan atraksi di depan ribuan masyarakat dan kaum milenial Desa Adat Belayu yang hadir, dipersilahkan ogoh-ogoh pengembira dari kreativitas anak-anak yang meramaikan.

Baca juga : Jokowi Harga Mati, Dari Dagang Jaja Sampai LM3 Kompak Dukung Paket 01-1-5-6

Menurut Penasehat Sabha Yowana Desa Adat Belayu, Putu Eka Putra Nurcahyadi sebagai Penggagas Parade Ogoh-ogoh Desa Adat Belayu, menegaskan konsep parade ogoh-ogoh kali ini harus dimaknai dengan konsep kesederhanaan dan kebersamaan. Caleg DPRD Tabanan Dapil Marga dan Kediri nomor urut 1 dari PDI Perjuangan itu, juga mengatakan maksud kesederhanaan tidak harus mewah, tapi tetap mampu membangun keindahan dengan semangat keseragaman dan kebersamaan sehinggga menjadi hal yang menarik dan serasi. “Selain itu juga berpedoman pada sastra, seperti diketahui tradisi yang diwarisi disampaikan dengan segala instrumen salah satunya instrumen seni,” bebernya.

 

Advertisement

Jadi dikatakan, parade ogoh-ogoh ini adalah satu intrumen seni yang harus mampu memberikan pesan sesuai dengan tema yang dibangun, seperti sastra yang diangkat yang diharapkan mampu memberi pesan kepada masyarakat khususnya generasi muda. Secara terpisah, Made Urip yang kembali ditugaskan partai untuk kelima kalinya maju sebagai Caleg DPR RI Dapil Bali nomor urut 1 dari PDI Perjuangan ini, juga ikut merespon positif kreatifitas generasi muda di Bali, seperti salah satunya di Desa Adat Belayu. Wakil rakyat sejuta traktor itu, menyebutkan kekompakan dan rasa kebersamaan kaum milenial ini harus terus dijaga, apalagi menjelang pelaksanaan catur brata penyepian di saat bersamaan tahun politik Pileg dan Pilpres 2019.

Baca juga : Deklarasi Paket 01-1-5-1 Menggema di Perayaan Setahun Eka Center, Bulatkan Tekad Mendukung dan Menangkan Paket 01-1-5-1

Anggota Bangar MPR RI itu mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi milenial untuk mengsukseskan pemilu damai 2019. “Saya sekaligus mendorong agar tradisi pawai ogoh-ogoh ini tentunya harus terus dijaga karena sudah mampu memberi nilai spritual dengan landasan keiklasan dalam proses pembuatan ogoh tetap pada kendali etika untuk satu tujuan,” tandas Anggota Komisi IV DPR RI empat periode tersebut. Selanjutnya parade ditutup dengan penyerahan plakat dari Bendesa Adat Belayu dan dana pembinaan ogoh-ogoh dari Made Urip bersama Ketut Purnaya dan Putu Eka Nurcahyadi kepada masing-masing sekehe teruna sebesar Rp5 juta. tim/ama

Advertisement