Connect with us

DAERAH

12 Jabatan Kosong Dilelang, Kepala BKD Pastikan Tanpa Calo dan Titipan

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Mendengar kabar tak sedap dan desas desus calo jabatan dan banyak titipan menjelang lelang 12 jabatan kepala OPD yang masing kosong, membuat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana ikut berang. Bahkan, mantan Kepala Dinas Pemberdayaaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali itu, menantang para wartawan atau media (pers) melaporkan ke aparat kepolisian, jika ada tertangkap basah menjadi calo jabatan. Dikatakan, bersama Gubernur Bali, Wayan Koster mengajak semua pihak ikut mengawasi oknum yang berani memungut uang bayaran untuk meraih jabatan dengan mengatasnamakan pimpinan.

“Tidak ada titipan, tidak ada bayar-membayar agar murni sesuai kompetensi,” kata birokrat asal Buleleng di Denpasar, Kamis (7/2/2019), seraya menegaskan, lelang 12 jabatan lowong tersebut akan dilakukan dengan transparan untuk dapat mempercepat mewujudkan visi pembangunan Gubernur Bali Wayan Koster “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Jadi pihaknya membantah selama ini, jika ada jabatan yang bayar-membayar untuk era saat ini dipastikan tidak akan terjadi dan murni akan menempatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai bidang keahliannya masing-masing. “Sekarang kan kepala dinas sesuai keahliannya, seperti Pak Gunaja kan tamatan sarjana kehutanan, sekarang sudah jadi Kadis Kehutanan. Pak Mardiana kan sarjana peternakan, sekarang sudah diposisi Kadis Peternakan. Jadi kalau benar sekarang ada ada oknum kedapatan jual beli jabatan, agar dilaporkan saja kepolisian,” ujarnya.

Baca juga ;  Selain Sanksi Denda, Rekanan Proyek Wantilan Pura Puserin Jagat Diputus Kontrak

Lebih lanjut dikatakan, semua penempatan jabatan itu juga transparan, akuntabel dan sesuai aturan yang berlaku. Sementara 12 jabatan yang masih kosong akan dilakukan lelang, kini sedang melakukan penyusnan Tim panitia seleksi (Pansel). Tim Pansel itu nantinya telah dikirim ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk mendapatkan persetujuan. Setelah itu, dilanjutkan membuat tahapan seleksi untuk memilih ASN terbaik yang siap mengabdi untuk bangsa, negara dan daerah secara profesional. “Peminat cukup tinggi untuk mengikuti proses seleksi, itu pertanda perubahan mindset ASN sudah semakin membaik,” tutupnya. aya/ama

Advertisement