Connect with us

INTERNASIONAL

Rayakan Siva Ratri Internasional, Brahma Kumaris Ajak Masyarakat Hidup Positif

Published

on

[socialpoll id=”2540016″]

[socialpoll id=”2540018″]

[socialpoll id=”2540019″]

[socialpoll id=”2540020″]

Advertisement

Denpasar, JARRAKPOS.com – Yayasan Study Spiritualitas Brahma Kumaris merayakan Hari Siva Ratri Internasional di Pasraman Jalan Gatot Subroto I No. 53 Denpasar, Minggu (3/3/2019). Perayaan diawali siraman rohani dari Pembina Yayasan Brahma Kumaris, Didi Janaki yang didengarkan ratusan orang dari seluruh Bali dan lintas agama. Seperti perayaan Hari Raya Siwa Ratri di Bali, perayaan ini juga mengajarkan umat untuk begadang, puasa, mandi di laut dan mengkomsumsi makanan satwas. Dijelaskan Didi Janaki, perayaan Siva Ratri di Brahma Kumaris dikupas lebih halus. Seperti berpuasa atau tidak makan yang mengajarkan agar kita secara mental tidak berfikir dan terpengaruh fikiran negatif. Bergadang mengandung makna agar senantiasa umat tidak terlena dan lupa. Sehingga dituntun untuk selalu sadar dan belajar lebih bijaksana.

Seluruh siswa (peserta) yang hadir kembali diingatkan bahwa fisik atau badan hanya kostum untuk menjalani kehidupan dalam satu kelahiran sementara jiwa yang menghidupi badan atau fisik mengarahkan untuk memahani kebenaran. Tradisi mandi laut dalam perayaan Siwa Ratri di Bali juga diterjemahkan lebih dalam di Brahma Kumaris. Umat diajak memahami bahwa Tuhan adalah lautan cinta kasih dan ilmu pengetahuan. Sehingga dengan masuk didalamnya akan mampu membentuk keluarga global dalam menjalin kerjasama dan kebersamaan. Begitu juga dalam menikmati makanan hendaknya selalu diawali persembahan sebelum dinikmati. “Perayaan dilakukan satu hari, namun di Brahma Kumaris apa yang baik dilakukan setiap hari. Siva Ratri adalah hari yang memberikan kita pencerahan internal, agar prilaku kita berubah. Jadi meditasinya untuk membangkitkan kesadaran agar tercipta kehidupan yang damai dan belajar menyikapi dengan positif,” jelasnya yang juga selaku nasional kordinator untuk Yayasan Brahma Kumaris Indonesia.

Baca juga : HIPMI Bali Gugah Pengusaha Muda Sadar Bayar Pajak Sejak Dini

Wanita keturunan India yang lahir di Malaysia ini mengungkapkan sudah menjadi yogi sejak 35 tahun. Di Bali telah memberikan pelayanan selama 25 tahun sejak tahun 1994 baik di pasraman, instansi negeri dan swasta, perkumpulan serta di sekolah-sekolah. Diungkapkannya meditasi sangat bagus untuk setiap orang di semua usia. Bagi siswa atau pelajar dan mahasiswa mampu meningkatkan konsentrasi, disamping belajar hal baik, moralitas dan mengingat Tuhan agar lebih khusyuk. Untuk umur pertengahan atau tahapan berumah tangga (grahasta) meditasi raja yoga di Brahma Kumaris mampu membuat kesejukan dalam rumah tangga, sehingga tercipta suasana harmonis yang menjauhkan dari hal-hal yang mampu meretakkan hubungan rumah tangga.

Advertisement

Sementara bagi kalangan Wanaprasta, umat diajak untuk mampu memposisikan diri karena harus beraksur lepas dari aktifitas duniawi serta belajar mengendalikan diri lebih baik. Menariknya belajar di Braha Kumaris sebagai siswa disemua tingkatan usia tidak dikenakan biaya apapun. “Belajar disini bagus untuk semua orang, dan disini dikasi pembelajaran gratis tak bayar apa-apa free. Brahma Kumaris bukan aliran, sekta atau agama. Brahma Kumaris adalah studi pendidikan spiritualitas. Memelihara karakter, berfikir lebih bagus dalam membuka wawasan. Disini tidak hanya mengejar hal yang sifatnya sementara namun mencari bekak spiritual untuk membangun keseimbangan jiwa, raga, rohani dan jasmani,” jelas mantan dosen di Malaysia ini.

Baca juga : Nyepi 2019 di Tahun Politik

Sebagai bengkel pikiran, Brahma Kumaris mengedepankan character building, revolusi mental dan value of mental health services atau nilai layanan kesehatan mental. Berawal di India Brahma Kumaris mengedepankan aspek pendidikan universal. Konsep universal ini mengajarkan berbagai hal seperti persaudaraan, cinta kasih, ahimsa, sabar dan menjaga toleransi antar keyakinan dan agama. Semua persamaan dijadikan kekuatan untuk bersatu. Melalui meditasi, Didi Janaki menjelaskan akan mampu menghantarkan seseorang menciptakan keheningan yang dapat menyebarkan fibrasi kebaikan. Bagi yang sedang sakit meditasi ini juga akan membantu proses penyembuhan lebih cepat dan mampu membuat pribadi tangguh menghadapi rintangan hidup.

“Manfaat holistik karena mental menjaga badan. Kali ini perayaan Siva Ratri, kedepan ada Raksa Bandhan (hari janji kepada Tuhan) yang dilaksanakan bulan Agustus mendatang juga perayaan Bali seperti Galungan, Kuningan dan Nyepi,” jelasnya seraya menambahkan di Brahma Kumaris di luar Bali kegiatan seperti ini banyak diikuti masyarakat dari lintas agama dengan tujuan agar pengetahuan sepiritualnya lebih sempurna. eja/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply