Connect with us

DAERAH

Era Mangku Pastika Tinggal Kenangan, Bus Trans Sarbagita Dikandangkan

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Layanan transportasi publik yang disediakan oleh Bus Trans Sarbagita di era Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dipastikan hanya tinggal kenangan. Bahkan, banyak yang tidak tahu semua unit bus berwarna biru ini telah dikandangkan cukup lama di halaman parkir Dinas Perhubungan Provinsi Bali. Kabarnya, Gubernur Bali, Wayan Koster berencana akan merancang moda angkutan yang lebih tepat untuk mengurangi populasi jumlah kendaraan, sekaligus mengurai titik-titik kemacetan di Bali.

Ket foto : Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali, Dr.Ir. I Made Dauh Wijana. MM. (Ist)

Namun sayangnya sampai saat ini, belum ada gambaran pasti terkait rencana tersebut. Karena itulah, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali, Dr.Ir. I Made Dauh Wijana, MM mendorong Gubernur Bali agar secepatnya mengambil langkah untuk menyikapi permasalahan di bidang transportasi publik ini. “Harus ada solusi, tidak bisa hanya dikandangkan saja. Itu kan aset yang harus segera dicarikan solusi,” ungkap Ketua DPD II Partai Golkar Gianyar itu saat ditemui, Minggu (13/1/2019).

Baca juga :

https://jarrakpos.com/2019/01/13/gubernur-koster-wujudkan-akses-warga-buleleng-nonton-tv-tanpa-parabola/

Menurut Anggota Komisi III DPRD Bali itu, tingkat kepadatan lalu lintas semakin mengkhawatirkan, ditengah menurunnya kuantitas layanan transportasi publik. Apalagi Bus Trans Serbagita yang dikandangkan secara langsung akan menurunkan kualitas pelayanan. Dauh menegaskan kondisi ini membuktikan layanan transportasi publik harus segera dievaluasi karena dinilai kurang efektif. “Aksi mengkandangkan Bus Trans Sarbagita malah akan merusak aset. Sementara kemacetan semakin meningkat. Persoalan ini harus diatensi Gubernur Koster dengan terobosan baru transportasi publik yang cocok di Bali,” paparnya.

Advertisement

Ik-20/12/2018

Politisi Golkar asal Desa Tegalalang ini juga menekankan pentingnya keputusan untuk diambil apakah aset yang ada segera dijual atau diaktifkan kembali. Awal kinerja Gubernur Koster harus segera menata kembali formula yang tepat untuk menyediakan transportasi publik. “Apa yang menjadi kelemahan selama operasional Bus Trans Serbagita menurut saya itu dibenahi dulu, karena dari sisi mamfaat sudah banyak dirasakan utamanya untuk siswa. Tinggal bagaimana sosialisasi edukasi dan regulasi sehingga itu bisa efektif yang selama ini menjadi kendala,” jelasnya.

Baca juga :

 

Diakui atau tidak semakin lama tidak tersedia moda transportasi layanan publik yang tepat dan menyeluruh sesuai kebutuhan dalam jangka panjang akan membuat kendaraan di jalan semakin padat utamanya jenis kendaraan roda dua. Kepadatan kendaraan juga memotifasi meningkatnya potensi kecelakaan. Untuk itulah nasib dan potensi angkutan pengumpan Trans Sarbagita ke depan harus diurai dengan satu opsi yang tepat. Untuk jangka pendek sudah jelas mengandangkan Bus Trans Sarbagita akan menyusutkan nilai aset terlebih muncul biaya perawatan atau setidaknya biaya operasional dalam pengelolaan yang sudah berjalan.

Ik-20/12/2018

Disinilah dikatakan terbukti sebuah persoalan tidak akan berjalan optimal bila antara sosialisasi, edukasi dan regulasi tidak mampu menjawab kebutuhan sesuai harapan. “Beliau baru (Gubernur Koster, red) tapi semangat dalam rangka itu kita tunggu. Dalam proses menunggu harus memang cepat dalam rangka bagaimana aset Bus Trans Sarbagita mendapatkan penanganan,” tutupnya. eja/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply