Connect with us

EKONOMI

Dinas Pertanian Bali Kembangkan Bawang Merah Organik Kintamani

Published

on

Bangli, JARRAKPOS.com – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M,Si menegaskan, pengembangan bawang merah organik di tepian Danau Batur di Desa Buahan, Kintamani, Bangli menjadi salah satu upaya mewujudkan Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” khususnya untuk Danu Kertih sebagai upaya untuk menjaga sumber-sumber air tawar di daratan. Mengarahkan agar para petani bawang merah di sekitar Danau Batur dapat secara bertahap melaksanakan pertanian organik pada lahan usahataninya. “Sehingga tidak mengakibatkan pencemaran pada Danau Batur. Kesucian Danau Batur dapat terjaga dan terpelihara secara berkelanjutan, yang telah memberikan kehidupan pada masyarakat sekitarnya,” jelas Kadis Wisnuardhana usai panen bawang merah organik di kelompok tani Karya Buahan, Desa Buahan, Kintamani, Jumat (31/7/2020).

Ditegaskan, visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan semesta Berencana Menuju Bali Era Baru menekankan pada kewajiban krama Bali menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk kesejahteraan lahir bathin. Nilai-nilai yang terkandung didalamnya meliputi enam cara mencapai atau penyebab kesejahteraan yaitu Sad Kertih, terdiri dari Jagad, Jnana, Segara, Wana, Atma dan Danu Kertih. Tentunya upaya itu didukung peningkatan sistem pertanian organik dalam mewujudkan Sad Kertih, karena mengatur tehnik bertani dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. “Sistem pertanian organik menekankan pada tehnik budidaya dengan tidak menggunakan bahan kimia yang dapat menyebabkan pencemaran air, tanah, udara dan keracunan pada makhluk hidup,” terang birokrat asal Tabanan itu.

Dalam mengintensifkan pertanian organik dijelaskannya, di Bali telah menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor: 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dalam mengakselerasi dan sosialisasi penerapan sistem pertanian organik. Penguatan pertanian di Bali di sampaikan didukung berbagai upaya yakni, 1. Mengembangkan padi organik seluas 250 Ha; 2. Mengambangkan bawang merah organik seluas 1 Ha; 3. Menyalurkan 30 paket Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO); 4. Kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim komoditi perkebunan berupa pengembangan pertanian organik integrasi kopi dengan kambing; 5. Menyediakan pupuk organik bersubsidi dari program pupuk bersubsidi nasional sebanyak 3.639 ton; 6. Menyediakan dan menyalurkan bantuan berbagai jenis pestisida organik untuk pengendalian organism pengganggu tanaman.

“Semua kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mengedukasi para petani, bagaimana menyiapkan pupuk organik dan mengimplementasikan SOP pertanian organik di lahan usahataninya,” ujarnya di hadapan petani bawng merah. eja/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement