Connect with us

DAERAH

Pasek Suardika : Matikan Layanan Internet Saat Nyepi, Logika Agama “Overdosis”

Published

on


DENPASAR, JARRAK POS – Adanya pemberitaan tentang Perayaan Nyepi 1940 di Bali dengan mematikan sambungan internet mengundang kontroversi berbagai kalangan. Termasuk Gede Pasek Suardika (GPS) melalui Akun Facebook (FB) pribadinya menilai perayaan Nyepi dengan mematikan layanan internet merupakan aturan yang logika “overdosis”. Menurutnya itu sebagai tafsir agama yang terlalu berlebihan untuk menunjukkan eksklusifitas agama, justru akan mempurukkan agama itu sendiri.

“Namun jujur saya kaget dengan logika overdosis pengelolaan para pemangku kepentingan beragama, ketika aspek internet dijadikan dasar untuk Catur Brata Penyepian, sehingga harus dimatikan. Tafsir agama yang terlalu berlebihan untuk menunjukkan eksklusivitas agama justru akan mempurukkan agama itu sendiri,” ungkap salah satu Anggota DPD RI Perwakilan Bali itu.

Ia mempertanyakan kepada yang membuat aturan tersebut, apakah sudah memahami makna internet secara global?. Sebab kalau layanan internet dimatikan otomatis komunikasi serta transaksi antar lintas negara terganggu dan berdampak pada pariwisata di Bali sebab email untuk bookingan hotel serta transaksi elektronik bisa terganggu. Jangan karena ada yang selfie disaat perayaan Nyepi di tahun lalu, aturan tersebut baru dibuat. Seharusnya aturan tersebut dikaji lebih dahulu agar bisa diterima oleh seluruh masyarakat Bali. “Kalau alasan adanya orang selfie di jalan, itu seharusnya urusan pecalang yang bertugas,” tegasnya Pasek.

Laman: 1 2 3 4