Connect with us

EKONOMI

Rai Mantra Sentil Pasar Tradisional Diluar Denpasar Tak Ditata Modern

Published

on

[socialpoll id=”2481371″]


DENPASAR, JARRAK POS – Kampanye pasangan calon (Paslon) Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) mendatangi beberapa pasar tradisional di Bali di antaranya Pasar Tradisional Kreneng dan Pasar Tradisional Sanglah Denpasar. Hal yang sama juga dilakukan Cawagub I Ketut Sudikerta yang mendatangi Pasar Tradisional Batukandik dan Pasar Gunung Agung dan beberapa pasar lainnnya. Ketokohan Rai Mantra ternyata memang sudah dikenal oleh ibu-ibu di pasar tradisional Kota Denpasar. Ketika memasuki pasar, Rai Mantra langsung diserbu dan disalami ibu-ibu yang sedang berjualan di pasar. “Kami sudah kenal Bapa Rai Mantra. Beliau Walikota Denpasar. Sekarang baru tahu lagi kalau Bapa Rai Mantra Calon Gubernur Bali,” ujar Wayan Sunarti, penunggu barang dagangan di Pasar Kreneng Denpasar, Rabu (21/2).

Rai Mantra menyentil sekarang saatnya menata pasar tradisional berkelas modern. “Kalau untuk wilayah Kota Denpasar, banyak pasar tradisional yang sudah ditata menjadi pasar modern. Kebersihannya dijaga, penataanya berkelas, bangunannya juga ditata. Pasar tradisional tidak boleh kalah dengan pasar modern, tidak boleh kalah dengan mall dan supermarket,” ujarnya. Untuk Kota Denpasar, hampir seluruh pasar tradisional yang dikelolah Pemkot sudah ditata. Bahkan, ada satu pasar yang sudah dikenal secara global yakni Pasar Sindu di Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan. Pasar Sindu sudah dikenal secara global karena penataanya memperhatikan berbagai unsur seperti ekonomi, kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup dan kebudayaan dan agama. Bahkan, pengolahan limbah pasarnya sudah dilakukan dengan teknologi modern.

Menurut Rai Mantra, sekarang saatnya pasar tradisional seluruh Bali ditata, berkelas modern, harga bersaing. Konsepnya, jangan sampai orang enggan belanja di pasar tradisional karena kotor, becek, barang-barangnya tidak berkualitas. “Kita ingin agar pasar tradisional berubah wajahnya. Bersih, rapih, tertata, sebagaimana layaknya pasar modern. Kita ingin agar kualitasnya barang sama, sementara harganya murah,” ujarnya. Pasar tradisional di Bali harus ditata seperti pasar modern karena dalam pasar tradisional itu menjadi tempat transaksi kebanyakan rakyat kelas menengah ke bawah, masyarakat kebanyakan dan harganya bersaing. “Yang masuk masuk mall itu orang kaya, berduit. Sementara rakyat kecil yang jumlahnya lebih banyak sudah pasti ke pasar tradisional. Makanya rakyat harus dibuat nyaman berbelanja, pedagang nyaman berjualan, tidak bau, tidak becek dan sebagainya,” ujarnya. kos/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Advertisement

Tentang Kami

JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

Kantor

Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
Tlp. (0361) 448 1522
email : [email protected]

Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
[email protected]