Connect with us

INTERNASIONAL

Gubernur Koster Gemakan “Om Swastyastu” Saat Hadiri Groundwater Summit 2022 di UNESCO-Paris

Published

on

PARIS, jarrakpos.com | Dengan mengucapkan “Om Swastyastu” Gubernur Bali Bapak Wayan Koster beri sambutan pada even UN-Water on Groundwater Summit 2022, tanggal 6-8 Desember 2022 yang berlangsung di Markas Besar UNESCO, Paris-Prancis.

Gubernur Bali Bapak Wayan Koster yang diundang secara khusus oleh Badan Dunia UNESCO, karena Bali telah terpilih menjadi tempat penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 Tahun 2024.

Hadir pula pada Groundwater Summit 2022, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya, yang dalam sambutannya mewakili Pemerintah RI mengundang PBB dan para delegasi untuk menghadiri acara WWF ke-10 Tahun 2024 mendatang di Bali.

Sebagaimana diketahui, pada pertemuan Dewan Gubernur World Water Council (WWC) ke-9 di Dakar, Senegal pada 19 Maret 2022 lalu, secara bulat telah menetapkan World Water Forum ke-10 Tahun 2024 akan dilaksanakan di Bali (Indonesia).

Advertisement

Dalam pemilihan ini, Bali-Indonesia bersaing dengan Roma, Italia untuk memperebutkan 36 negara/peserta yang memiliki hak suara. Dimana WWF ke-10 Tahun 2024 di Bali akan dihadiri lebih dari 100.000pPeserta dari 172 Negera.

Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah WWF-10 tidak lepas dari kerja sama dan koordinasi berbagai instansi terkait: Kementerian Luar Negeri, Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan khususnya perjuangan Gubernur Bali, Wayan Koster ketika meyakinkan tim seleksi dari World Water Council (WWC) yang berkunjung ke Bali.

Hal ini ditegaskan oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, serta Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Mohamad Oemar.

Dubes Oemar pun mengungkapkan bahwa, peran luar biasa dari Gubernur Bali, Wayan Koster meyakinkan Tim Penilai Tuan Rumah WWF 2024 memegang peran sangat besar untuk meloloskan terpilihnya Bali menjadi tuan rumah WWF 2024.

Advertisement

Tim Penilai sangat mengapresiasi pemaparan Gubernur Bali mengenai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, berbasis nilai kearifan Lokal Sad Kerthi, khususnya Danu Kerthi, yaitu penyucian dan pemuliaan air sebagai sumber kehidupan, dengan cara niskala dan sakala. Secara niskala dirayakan setiap hari Tumpek Uye dan secara sekala kuantitas dan kualitas air di Bali dijaga dengan penanaman hutan, pertanian organik, dan pelindungan danau, mata air, sungai, dan laut, ujar Dubes Oemar.(td/jp).