Sugawa Korry : Bandara Bali Utara Harus Diwujudkan

Foto : Bandara Bali Utara yang rencananya dibangun di daratan Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.

[socialpoll id=”2481371″]

Buleleng, JARRAKPOS.com – Wakil Ketua DPR Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry menyambut positif kepastian rencana pembangunan Bali utara tetap akan berjalan. Meskipun sebelumnya muncul kabar pembatalan rencana pembangunan Bandara Bali Utara beberapa waktu lalu, sempat membuat masyarakat Buleleng khususnya hampir patah arang. Namun sebelumnya memang diakui Gubernur bersama DPRD Provinsi Bali telah memastikan kelanjutan Bandara Bali Utara ke Departemen Perhubungan, terkait rencana pembangunan Bandara di Buleleng sudah memasuki proses studi kelayakan.

“Mendengar pembatalan rencana pembangunan Bandara di Buleleng kita langsung konfirmasi ke Departemen Perhubungan, dan ternyata di sana sedang akan proses studi kelayakan. Terlebih pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dua hari lalu memastikan pembangunan Bandara di Buleleng menjadi angin segar bagi masyarakat Bali,” papar Sugawa Korry saat dihubungi di Buleleng, Sabtu (31/3/2018), seraya menegaskan, sejak awal beredarnya informasi pembatalan Bandara di Buleleng pihak DPRD Provinsi Bali tidak menanggapi dengan serius

Dikatakan, pihaknya memang telah mendapatkan informasi dari Kementrian Perhubungan RI bahwa tahapan rencana pembangunan Bandara di Bali Utara sudah memasuki tahapan proses feasibility study (studi kelayakan). Dipastikan jika mendapat dukungan penuh Wakil Rakyat Bali di DPR, cita-cita mewujudkan Bandara Bali Utara sebagai keniscayaan yang harus terjadi. Pembangunan landasan kapal udara ini menjadi pilihan salah satu jalan untuk mempersempit kesenjangan antara Bali Selatan dan Bali Utara. “Kita sejak awal memang mendukung sepenuhnya, sehingga saat ada pernyataan Pak Menteri Luhud kita justru tidak percaya itu. Akhirnya beliau kembali menyatakan rencana pembangunan Bandara Buleleng tetap dilanjutkan,” tegas politisi asal Buleleng itu.

Selain itu, dengan adanya dukungan dari rakyat Bali menjadi modal untuk terus mendorong terbangunnya Bandara di Buleleng. Untuk itu, seluruh kalangan masyarakat diajak untuk sabar menunggu hasil studi kelayakan yang baru selesai pada tahapan tender. Dalam waktu 3 hingga 4 bulan mendatang diharapkan tahapan awal ini sudah selesai dikerjakan. Selanjutnya menjadi kewenangan pemerintah untuk tahapan pengerjaan berdasarkan studi kekayakan. “Ada semacam tahapan mungkin 3 sampai 4 bulan. Setelah itu baru langkah kedua studi kelayakan pemerintah dengan perusahaan,” jelasnya.

Menurutnya dalam perjalanannya nanti, hasil studi kekayakan juga pasti akan meminta pendapat dari eksekurif serta legislatif baik di tingkat provinsi maupun DPRD Kabupaten Buleleng. Sugawa juga memastikan proyek penyerta dari pembangunan Bandara Bali Utara akan didukung pembangunan akses jalan tol dari Bali Selatan. Untuk itu kembali ia tegasnya realisasi Bandara Bali Utara memerlukan dukungan penuh seluruh komponen masyarakat Bali. Begitu pula dengan DPRD Provinsi Bali yang hingga detik ini sangat solid mendukung. “Kita harapkan secepatnya Bandara dibangun, tapi itu semua ada sebuah proses. Jadi kalau menurut informasi dari direncanakan sampai beroperasi paling cepat 10 hingga 15 tahun,” ungkapnya.

Disisi lain, terkait IMF-World Bank yang mendesak Angkasa Pura I memperbanyak Apron merupakan hal yang tidak bisa dikaitkan dengan rencana pembangunan Bandara Bali Utara. Sepanjang sesuai dengan mekanisme serta ketentuan perundang-undangan berdasarkan kebutuhan jangka pendek. Sementara itu, rencana pengurukan laut seluas hampir mencapai 48 hektar di Kawasan Barat Bandara I Gusti Ngurah Rai belum sampai ke meja dewan. “Tidak salah ada pengembangan fasilitas di Bandara Ngurah Rai sepanjang memenuhi aturan. Namun untuk kebutuhan jangka panjang tetap harus ada Bandara baru,” tandasnya. eja/ama